Efektivitas Penyuluhan Pertanian Dalam Kegiatan Pemberdayaan Petani Jeruk Siam Di Desa Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu

Gheacintta, Aurellia and Prof. Dr. Ir. Sugiyanto,, M.S and Mas Ayu Ambayoen,, S.P., M.Si. (2023) Efektivitas Penyuluhan Pertanian Dalam Kegiatan Pemberdayaan Petani Jeruk Siam Di Desa Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada dasarnya efektivitas sering dikaitkan dengan efisiensi pencapaian tujuan suatu organisasi. Suatu tujuan serta sasaran yang didapat akan tercapai sesuai dengan rencana yang dimiliki, meskipun hasil yang didapatkan tersebut dapat dikatakan efektif namun belum tentu efisien. Efektivitas menekan pada bagaimana mencapai hasil yang diperoleh melalui perbandingan input serta output. Penyuluhan pertanian merupakan harapan bagi para petani dalam membantu ketercapaian pembangunan sektor pertanian masyarakat Indonesia, sebab penyuluh pertanian dapat berkontribusi secara langsung dengan banyaknya petani atau kelompok tani guna memberi pengetahuan yang tepat. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini ialah (1) Mendeskripsikan peran penyuluh pertanian dalam kegiatan pemberdayaan kelompok petani jeruk siam. (2) Mendeskripsikan persepsi petani dalam kegiatan pelatihan penyuluhan pertanian terhadap kelompok petani jeruk siam. (3) Mendeskripsikan efektifitas pemberdayaan terhadap kelompok tani jeruk siam. (4) Menganalisis hubungan antara peran penyuluh pertanian dengan persepsi petani dalam kegiatan pemberdayaan penyuluhan pertanian terhadap petani jeruk siam. (5) Menganalisis hubungan antara peran penyuluh pertanian dengan efektifitas pemberdayaan penyuluhan pertanian jeruk siam. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2023 – November 2023 di Desa Tlekung Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa lokasi terdapat kegiatan usaha tani jeruk siam. Penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan metode sensus. Dasar penggunaan tersebut untuk mendapatkan informasi yang spesifik dalam populasi. Responden dalam penelitian ini petani jeruk siam yang mengikuti kegiatan penyuluhan pada Desa Tlekung. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara terstruktur menggunakan kuesioner serta dokumentasi. Sedangkan, analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, dan analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Peran penyuluh kegiatan pemberdayaan petani jeruk siam di Desa Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu sebagai fasilitator sebesar 73.62%, mediator sebesar 75.14%, motivator sebesar 72.86%, supervisor sebesar 73.33%, dan inovator sebesar 76.00%. (2) Persepsi kelompok petani jeruk siam terhadap kegiatan pelatihan pertanian meliputi pelatihan usaha tani mencapai 70.05%, pelatihan pasca panen mencapai 71.75%, dan pelatihan pemasaran mencapai 70.48%. (3) Efektivitas peran penyuluhan pertanian dalam kegiatan pemberdayaan pada aspek pengetahuan mencapai 75.60%, pada aspek sikap mencapai 75.57%, dan pada aspek keterampilanvii mencapai 76.43%. (4) Peran penyuluh pertanian dengan persepsi petani dalam kegiatan pemberdayaan penyuluhan pertanian terhadap petani jeruk siam memiliki hubungan sebesar 0,382 bernilai positif. (5) Peran penyuluh pertanian dengan efektifitas pemberdayaan penyuluhan pertanian jeruk siam memiliki hubungan sebesar 0.371 bernilai positif. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Junrejo perlu melakukan pendekatan secara personal lebih mendalam kepada petani yang sulit mengikuti maupun menerima pembelajaran dari kegiatan penyuluhan. Selanjutnya seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pemberdayaan pertanian di lokasi penelitian perlu melakukan kegiatan evaluasi setiap bulannya. Selain itu, petani diharapkan lebih banyak mengikuti pertemuan rutin disaat terdapat kegiatan penyuluhan agar memajukan usahatani.

English Abstract

Basically, effectiveness is often associated with the efficiency of achieving the goals of an organization. A goal and target obtained will be achieved in accordance with the plan owned, although the results obtained can be said to be effective but not necessarily efficient. Effectiveness presses on how to achieve the results obtained through the comparison of inputs as well as outputs. Agricultural extension is a hope for farmers in helping to achieve the development of the agricultural sector of Indonesian society, because agricultural extension workers can contribute directly with many farmers or farmer groups to provide the right knowledge. Based on this background, the objectives of this study are (1) Describe the role of agricultural extension workers in empowering Siamese orange farmer groups. (2) Describe farmers' perceptions in agricultural extension training activities for Siamese orange farmer groups. (3) Describe the effectiveness of empowerment of Siamese orange farmer groups. (4) Analyze the relationship between the role of agricultural extension workers and farmers' perceptions in agricultural extension empowerment activities for Siamese orange farmers. (5) Analyze the relationship between the role of agricultural extension workers and the effectiveness of Siamese agricultural extension empowerment. The research was conducted in June 2023 – October 2023 in Tlekung Village, Junrejo District, Batu City. The location selection is carried out purposively with the consideration that the location has Siamese orange farming activities. The determination of respondents in this study used the census method. The basis for such use is to obtain information specific to the population. The respondents in this study were Siamese orange farmers who participated in extension activities in Tlekung Village. Data collection methods in this study are observation, structured interviews using questionnaires and documentation. Meanwhile, the data analysis used in this study used descriptive analysis, and Spearman Rank correlation analysis. The results of this study show that (1) The role of extension workers for Siamese orange farmer empowerment activities in Tlekung Village, Junrejo District, Batu City as facilitators is 73.62%, mediators are 75.14%, motivators are 72.86%, supervisors are 73.33%, and innovators are 76.00%. (2) The perception of Siamese orange farmer groups towards agricultural training activities including farm training reached 70.05%, post-harvest training reached 71.75%, and marketing training reached 70.48%. (3) The effectiveness of the role of agricultural extension in empowerment activities in the knowledge aspect reached 75.60%, in the attitude aspect reached 75.57%, and in the skill aspect reached 76.43%. (4) The role ofix agricultural extension workers with farmers' perceptions in agricultural extension empowerment activities for Siamese orange farmers has a relationship of 0.382 positive values. (5) The role of agricultural extension workers with the effectiveness of Siamese citrus agricultural extension empowerment has a relationship of 0.371 positive values. Based on the results of this study, it is suggested that the Junrejo SubDistrict Agricultural Extension Center needs to take a more in-depth personal approach to farmers who have difficulty following or receiving lessons from extension activities. Furthermore, all stakeholders involved in agricultural empowerment at the research site need to carry out evaluation activities every month. In addition, farmers are expected to attend more regular meetings when there are extension activities to advance farming

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with username chikyta
Date Deposited: 11 Jan 2024 04:07
Last Modified: 11 Jan 2024 04:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/208196
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Aurellia Gheacintta.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (8MB)

Actions (login required)

View Item View Item