Mutu Organoleptik pada Bolu Kukus Dengan Substitusi Tepung Kedelai dan Bubuk Daun Pegagan Sebagai Makanan Selingan Lansia

S, Galuh Vanya Myrilla Rizqi and Yosfi Rahmi,, S.Gz., MSc and Enik Guntyastutik,, SST., M.Gizi., RD. (2023) Mutu Organoleptik pada Bolu Kukus Dengan Substitusi Tepung Kedelai dan Bubuk Daun Pegagan Sebagai Makanan Selingan Lansia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Lanjut usia merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia yang merupakan suatu proses alami yang tidak dapat dihindari oleh setiap individu. Lanjut usia di Indonesia sendiri sebagai negara berkembang memiliki penduduk dengan jumlah penduduk dengan usia 60 tahun ke atas sekitar 8,90 dari jumlah penduduk di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat kesukaan panelis pada formulasi bolu kukus dengan subtitusi tepung kedelai dan bubuk pegagan meliputi parameter tekstur, aroma, rasa, dan warna sehingga bisa dijadikan alternatif snack untuk lansia. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental laboratory sebanyak 4 per l akuan . Perbandingan formulasi bol u kukus tepung terigu, tepung k e d e l a i dan bubuk pegagan diantaranya P0 (100;0:0), P1 (85:15:2,5), P2(80:20:2,5), P3 (75:25:2,5). Uji tingkat kesukaan menggunakan skala hedonic sebanyak 6 skala, melibatkan 30 panelis tidak terlatih. Tingkat kesukaan tertinggi pada produk bolu kukus adalah P0 pada keseluruhan parameter, di ikuti oleh P1. Hasil analisis statistik dengan tingkat kepercayaan 95 (p>0,05) menunjukkan bahwa ada perbedaan nyata yang signifikan pada formulasi bolu kukus subtitusi tepung kedelai dan bubuk pegagan dengan parameter tesktur, aroma dan warna. Taraf perlakuan terbaik menggunakan Multiple Attribute Motode Zeleny didapatkan bahwa formulasi bolu kukus terbaik adalah P1 (85:15:2,5). Diharapkan formulasi ini dapat dijadikan alternatif snack untuk lansia.

English Abstract

Elderly is the final stage of development in the human life cycle which is a natural process that cannot be avoided by every individual. Elderly in Indonesia itself as a developing country has a population with a population aged 60 years and over around 8.90% of the total population in Indonesia. The purpose of this study was to analyze the preference level of the panelists on the steamed sponge formulation with soy flour and gotu kola powder substitution including texture, aroma, taste, and color parameters so that it can be used as an alternative snack for the elderly. This research is a true experimental laboratory study with 4 treatments. Comparison of wheat flour, soybean flour and gotu kola powder formulations including P0 (100%;0%:0%), P1 (85%:15%:2.5%), P2 (80%:20%:2.5) %), P3 (75%:25%:2.5%). The preference level test uses a hedonic scale of 6 scales, involving 30 untrained panelists. The highest level of preference for steamed sponge products is P0 for all parameters, followed by P1. The results of statistical analysis with a 95% confidence level (p> 0.05) showed that there were significant differences in the steamed sponge formulations substituted for soybean flour and gotu kola powder with the parameters of texture, aroma and color. The best treatment level using Zeleny's Multiple Attribute Method found that the best steamed sponge formulation was P1 (85%:15%:2.5%). It is hoped that this formulation can be used as an alternative snack for the elderly.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052316
Uncontrolled Keywords: bolu kukus,bubuk pegagan,lansia,tepung kedelai,tingkat kesukaan | preference level, elderly, steamed cake, soy flour, gotu kola powder
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan
Depositing User: Nur Subchan
Date Deposited: 11 Jan 2024 03:31
Last Modified: 11 Jan 2024 03:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207975
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Galuh Vanya Myrilla Rizqi Satriyo.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item