Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Subjektif pada Petani Kopi di Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.

Nabila, Mutiara and Hery Toiba,, SP., MP., Ph.D. and Novil Dedy Andriatmoko., SP., MP., M.BA (2023) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Subjektif pada Petani Kopi di Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kemiskinan menjadi salah satu permasalahan penting berbagai negara di seluruh dunia. Pemerintah dan peneliti telah melakukan banyak upaya dalam mengurangi kemiskinan global, namun Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan bahwa pada tahun 2020 tingkat kemiskinan global meningkat menjadi 119-124 juta. Hal tersebut menunjukkan bahwa upaya tersebut belum membuahkan hasil yang memuaskan. Para peneliti melakukan studi pada kesejahteraan subjektif yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan. Kesejahteraan subjektif dapat diartikan sebagai suatu individu yang memiliki kepuasan hidup yang tinggi dan mampu mengevaluasi kehidupannya dengan positif. Kesejahteraan subjektif juga merupakan gabungan antara kegembiraan, kebahagiaan, kepuasaan, dan keseimbangan hidup yang terhasil dari kesejahteraan ekonomi, sosial, dan emosi. Di negara Amerika Serikat, peningkatan dalam pendapatan tidak membuat seseorang menjadi lebih bahagia, atau dikenal dengan istilah “Paradoks Easterlin” dan ditemukan di negara Eropa yang menyatakan bahwa terdapat kelemahan pada indikator pendapatan dalam merepresentasikan kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif pada petani kopi. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur dengan total 117 responden petani kopi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh langsung dari narasumber mengenai topik yang akan diteliti menggunakan kuisioner dan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari ketua kelompok tani, jurnal, artikel, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kesejahteraan subjektif petani sehingga ditemukannya gap penelitian. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan model ordered probit untuk menggambarkan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Berdasarkan hasil analisis probit yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa petani di Pasuruan merasa bahagia dan tidak puas dalam hidupnya. Terdapat faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kebahagiaan, yaitu pengalaman usahatani, pinjaman, dan partisipasi kelompok tani memiliki pengaruh positif, sedangkan pendapatan dan luas lahan memiliki pengaruh negatif. Selain itu juga terdapat faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan hidup yaitu penagalaman usahatani yang memiliki pengaruh positif, sedangkan pinjaman dan pastisipasi kelompok tani memiliki pengaruh negatif. Untuk faktor-faktor lainnya, seperti jumlah anggota rumah tangga, kepemilikan televisi usia, status pernikahan, kegiatan sosial, pendidikan, tabungan, pekerjaan sampingan, dan akses internet tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesejahteraan subjektif.

English Abstract

The issue of poverty is a significant problem in various countries worldwide. Governments and researchers have made numerous efforts to reduce global poverty, but the United Nations has reported that the global poverty rate increased to 119-124 million in 2020. This indicates that these efforts have not yielded satisfactory results. Researchers have conducted studies on subjective well-being with the aim of reducing poverty. Subjective well-being can be defined as an individual's high life satisfaction and positive evaluation of their life. Subjective well-being is also a combination of happiness, contentment, satisfaction, and balance in life resulting from economic, social, and emotional well-being. In the United States, an increase in income does not make someone happier, known as the "Easterlin Paradox," which has also been found in European countries, indicating weaknesses in income indicators in representing well-being. This study aims to analyze the factors that influence the subjective well-being of coffee farmers. The study was conducted in Prigen District, Pasuruan Regency, East Java Province, with a total of 117 coffee farmer respondents. The data used in this study were primary data obtained directly from the respondents regarding the research topic using questionnaires and secondary data obtained from the head of the farmer group, journals, articles, and previous studies related to the subjective well-being of farmers, which identified research gaps. The data analysis technique used in this study included descriptive statistical analysis and ordered probit models to describe the relationship between dependent and independent variables. Based on the probit analysis, it can be concluded that farmers in Pasuruan feel happy but not satisfied with their lives. There are significant factors influencing happiness, namely farming experience, loans, and participation in farmer groups, which have a positive impact, while income and land area have a negative impact. In addition, there are significant factors influencing life satisfaction, namely farming experience with a positive impact, while loans and participation in farmer groups have a negative impact. Other factors, such as the number of household members, television ownership, age, marital status, social activities, education, savings, part-time work, and internet access, do not significantly affect subjective well-being.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username ismiatun
Date Deposited: 11 Jan 2024 02:52
Last Modified: 11 Jan 2024 02:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207947
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Mutiara Nabila.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item