Pengaruh Frekuensi Penyiangan Gulma dan Pola Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Celosia Merah (Celosia Argentea L. var plumosa).

Auradiva, Shafa and Dr. Euis Elih Nurlaelih,, SP., M.Si. and Adi Setiawan,, SP., MP., Ph.D. and Sisca Fajriani,, SP., MP. (2023) Pengaruh Frekuensi Penyiangan Gulma dan Pola Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Celosia Merah (Celosia Argentea L. var plumosa). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

RINGKASAN Shafa Auradiva. 195040200111226. Pengaruh Frekuensi Penyiangan Gulma dan Pola Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Celosia Merah (Celosia Argentea L. var plumosa). Dibawah bimbingan Dr. Euis Elih Nurlaelih, SP., M.Si. sebagai pembimbing. Tanaman hias merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak digemari di Indonesia. Salah satu tanaman hias yang memiliki bentuk bunga yang indah adalah Celosia. Penggunaan Celosia sebagai tanaman lanskap dapat memperindah penampilan suatu taman. Salah satu permasalahan dalam pemeliharaan adalah gulma. Waktu dan frekuensi penyiangan yang tepat diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian gulma dan tenaga kerja. Gulma yang tumbuh juga dapat dikurangi dengan melakukan pengaturan pola tanam karena mempengaruhi penutupan lahan. Pengaturan pola tanam juga dapat menghemat bibit karena pada pola tanam tertentu bibit yang diperlukan untuk suatu luasan lebih sedikit dibandingkan pola tanam lainnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi antara frekuensi penyiangan gulma dan pola tanam yang optimal bagi pertumbuhan dan pembungaan Celosia merah (Celosia argentea L. var. plumosa), sedangkan hipotesis penelitian ini adalah terdapat interaksi antara frekuensi penyiangan gulma dan pola tanam terhadap hasil yang optimal bagi pertumbuhan dan pembungaan Celosia merah (Celosia argentea L. var. plumosa). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2023 di Lahan Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN) Malang yang berlokasi di Jl. I.R. Rais, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan pola tanam sebagai petak utama dan frekuensi penyiangan gulma sebagai anak petak dengan 3 kali ulangan. Adapun pola tanam terdiri dari 3 taraf, antara lain: P1 = bujur sangkar, P2 = zig-zag, dan P3 = persegi panjang, sedangkan frekuensi penyiangan gulma terdiri dari 3 taraf, antara lain W0 = tanpa penyiangan, W1 = satu kali penyiangan, dan W2 = dua kali penyiangan. Variabel pengamatan terdiri dari pengamatan pertumbuhan gulma dengan analisis vegetasi, serta pengamatan pertumbuhan Celosia meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah cabang, dan diameter tajuk. Variabel pembungaan meliputi waktu muncul bunga, jumlah dan ukuran per tanaman, warna bunga, serta berat kering per tanaman. Hasil analisis vegetasi berupa nilai SDR (Summed Dominance Ratio) yang menunjukkan bahwa terdapat 10 spesies gulma dan gulma yang mendominasi pada umur tanaman 14 dan 28 HST yaitu Eleusine indica (L.) Gaertn. Berdasarkan hasil analisis ragam data penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara frekuensi penyiangan gulma dan pola tanam terhadap pertumbuhan dan pembungaan Celosia Merah (Celosia argentea L. var. plumosa). Perlakuan pola tanam tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman. Perlakuan frekuensi penyiangan gulma memberikan pengaruh yang nyata terhadap variabel pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah cabang, dan diameter tajuk) dan pembungaan tanaman (waktu muncul bunga, jumlah dan ukuran per tanaman, warna bunga, serta berat kering per tanaman). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan satu kali penyiangan tidak berbeda nyata dengan perlakuan dua kali penyiangan.

English Abstract

SUMMARY Shafa Auradiva. 195040200111226. Effect of Weeding Frequency and Cropping Pattern on Growth and Flowering of Red Celosia (Celosia Argentea L. var plumosa). Supervised by Dr. Euis Elih Nurlaelih, SP., M.Si. Ornamental plants are one of the most popular horticultural commodities in Indonesia. One of the ornamental plants that has a beautiful flower shape is Celosia. The use of Celosia as a landscape plant can beautify the appearance of a garden. One of the problems in maintenance is weeds. The right time and frequency of weeding is needed to increase the effectiveness and efficiency of weed control and labor. Weeds that grow can also be reduced by adjusting cropping patterns because they affect land cover. Setting cropping patterns can also save seeds because in certain cropping patterns the seeds needed for a certain area are less than other cropping patterns. The purpose of this study was to determine the interaction between the frequency of weeding weeds and the optimal cropping pattern for the growth and flowering of Red Celosia (Celosia argentea L. var. plumosa), while the hypothesis of this study was that there was an interaction between the frequency of weeding and the cropping pattern on the yield. optimal for the growth and flowering of Red Celosia (Celosia argentea L. var. plumosa). This research was conducted in March - May 2023 at the Malang Agricultural Development Polytechnic (POLBANGTAN) located on I.R. Rais Street, Tanjungrejo Village, Sukun District, Malang City, East Java. The research design used was the Split Plot Design with the cropping pattern as the main plot and weeding frequency as subplots with 3 replications. The cropping pattern consists of 3 levels, including: P1 = square, P2 = zig-zag, and P3 = rectangle, while weeding frequency consists of 3 levels, including W0 = no weeding, W1 = one time weeding, and W2 = two times weeding. Observational variables consisted of observations of weed growth with vegetation analysis, as well as observations of Celosia growth including plant height, number of leaves, leaf area, number of branches, and crown diameter. Flowering variables include the time of flower appearance, number and size per plant, flower color, and dry weight per plant. The results of the vegetation analysis were SDR (Summed Dominance Ratio) values which indicated that there were 10 species of weeds and weeds that dominated at plant ages 14 and 28 DAP, namely Eleusine indica (L.) Gaertn. Based on the results of the analysis of variance in the research data, it was shown that there was no interaction between the frequency of weeding and cropping patterns on the growth and flowering of Red Celosia (Celosia argentea L. var. plumosa). The cropping pattern treatment did not have a significant effect on plant growth and flowering. Weeding frequency treatment had a significant effect on growth variables (plant height, number of leaves, leaf area, number of branches, and crown diameter) and plant flowering (time of flower emergence, number and size per plant, flower color, and dry weight per plant ). The results showed that the one time weeding treatment was not significantly different from the two weeding treatments.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with username saputro
Date Deposited: 11 Jan 2024 02:26
Last Modified: 11 Jan 2024 02:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207888
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Shafa Auradiva.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item