Adiwignyo, Dandy Drestanto and Dr. dr. Panji Sananta,, M.Ked, SpOT (K) (2023) EVALUASI PEMBUATAN MODEL HEWAN OSTEOPOROSIS MENGGUNAKAN AGONIS GNRH DIKOMBINASIKAN DENGAN DIET RENDAH KALSIUM DAN IMMOBILISASI DENGAN MENILAI KETEBALAN CORTEX TULANG DAN NILAI OSTEOPONTIN (STUDI PADA TULANG RATTUS NOVERGICUS). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Latar belakang Osteoporosis merupakan masalah kesehatan global yang serius dan dapat menyebebakan beban perawatan kesehatan terbebani, terutama karena populasi lanjut usia menyebabkan peningkatan prevalensinya. Untuk mempelajari mekanisme yang mendasari penyakit ini dan pengobatan potensialnya, para peneliti sering menggunakan tikus sebagai hewan model. Berbagai intervensi eksperimental akan menyebabkan berbagai tingkat osteopenia dan osteoporosis pada tikus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh agonis GnRH (Leuprolide asetat) yang dikombinasikan dengan diet rendah kalsium dan imobilisasi anggota tubuh terhadap struktur mikrotrabekuler, kepadatan tulang melalui pemeriksaan sinar-X menggunakan ImageJ, dan kadar osteopontin (OPN) pada tikus. Bahan dan metode: Dalam percobaannya, 48 ekor tikus dibagi secara acak menjadi kelompok kontrol tanpa perlakuan, kelompok yang diberi suntikan agonis GnRH, kelompok yang diberi suntikan agonis GnRH dan diet rendah kalsium, serta kelompok yang diberi suntikan agonis GnRH, diet rendah kalsium, dan imobilisasi. Tikus diamati selama 21, 28, atau 35 hari. Hasil: Analisis ImageJ menunjukkan nilai ketebalan korteks yang jauh lebih rendah pada hari ke-35 pada kelompok yang diberi diet rendah kalsium, imobilisasi, dan pengobatan GnRH dibandingkan kelompok kontrol (62,07±0,72 vs 65,51±0,27, p= 0,010). Kadar osteopontin (OPN) hari ke 21, 28, dan 35 pada kelompok yang diberi diet rendah kalsium, imobilisasi, dan perlakuan GnRH jauh lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol (108,08±7,22 vs 182,65±10,42 p=0,000; vii 108,59±9,55 vs 176,04±17,71 p=0,002;91,60±6,75 vs 185,21±16,62 p=0,000). Temuan ini melaporkan kegunaan pendekatan ini dalam menciptakan model osteoporosis sekunder pada tikus, sehingga memberikan wawasan berharga untuk penelitian osteoporosis lebih lanjut dan strategi terapi potensial. Diskusi: Model hewan percobaan diperoleh untuk osteoporosis sekunder, yang ditandai dengan penurunan ketebalan korteks dan juga penurunan kadar osteopontin. Temuan ini sejalan dengan literatur yang menyatakan bahwa penurunan korteks dan penurunan jumlah oteopontin merupakan akibat dari remodeling tulang yang tidak seimbang dan berlebihan. Kesimpulan: Pemberian agonis GnRH (Leuprolide acetate) yang dipadukan dengan diet rendah kalsium serta imobilisasi dan lama pengobatan dapat digunakan sebagai metode alternatif pembuatan hewan percobaan osteoporosis sekunder.
English Abstract
Introduction: Osteoporosis is a significant global health concern, particularly as the aging population leads to an increase in its prevalence. To study the disease's underlying mechanisms and potential treatments, researchers often use rats as animal models. Various experimental interventions will induce various extent of osteopenia and osteoporosis in rats. This study aims to investigate the effects of GnRH agonists (Leuprolide acetate) combined with a low-calcium diet and limb immobilization on microtrabecular structure, bone density through X-ray examination using ImageJ, and osteopontin (OPN) levels in rats. Material and methods: In the experiment, 48 rats were randomly assigned to control groups without treatment, groups with GnRH agonist injections, groups with GnRH agonist injections and low-calcium diet, and groups with GnRH agonist injections, lowcalcium diet, and immobilization. The rats were observed for 21, 28, or 35 days. Result: ImageJ analysis showed significantly lower values of cortex thickness on the 35th day in the group subjected to the low-calcium diet, immobilization, and GnRH treatment compared to the control group (62.07±0.72 vs 65,51±0.27, p= 0.010). The osteopontin (OPN) levels on day 21, 28, and 35, in the group subjected to the lowcalcium diet, immobilization, and GnRH treatment significantly lower compared to the control group (108.08±7.22 vs 182.65±10.42 p=0,000; 108.59±9.55 vs 176.04±17.71 p=0.002; 91.60±6.75 vs 185.21±16.62 p=0,000). These findings shed light on the utility of this approach for creating secondary osteoporosis models in rats, offering valuable insights for further osteoporosis research and potential therapeutic strategies. Discussion: ix An experimental animal model was obtained for secondary osteoporosis, characterized by a decrease in cortex thickness and also decrease in the osteopontin levels. This finding is in line with the literature, which states that a decrease in cortex and a decrease in the number of oteopontin is a consequence of unbalanced and excessive bone remodeling. Conclusion: Administration of a GnRH agonist (Leuprolide acetate) combined with a lowcalcium diet and immobilization and duration of treatment can be used as an alternative method of making secondary osteoporosis experimental animals.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 042306 |
Uncontrolled Keywords: | model hewan osteoporosis, agonis GnRH, diet rendah kalsium, imobilisasi, ketebalan korteks tulang, osteopontin, osteoporosis animal model, GnRH agonists, low calcium diet, immobilization, bone cortex thickness, osteopontn |
Divisions: | Profesi Kedokteran > Spesialis Orthopedi dan Traumatologi, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Unnamed user with username ihwan |
Date Deposited: | 11 Jan 2024 01:59 |
Last Modified: | 11 Jan 2024 01:59 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207802 |
Text (MASIH DALAM MASA EMBARGO)
Dandy Drestanto Adiwignyo.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |