ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI HORTIKULTURA ANTARA PETANI YANG MELAKUKAN ADAPTASI DENGAN YANG TIDAK MELAKUKAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DI DESA BOCEK, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG

ZULFALINDA HAZAHRAH, SYARIFAH and Deny Meitasari, SP., M.Sc (2023) ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI HORTIKULTURA ANTARA PETANI YANG MELAKUKAN ADAPTASI DENGAN YANG TIDAK MELAKUKAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DI DESA BOCEK, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perubahan iklim membawa dampak negatif bagi lingkungan dan manusia. Laporan IPCC (2018), menyatakan bahwa pada saat ini laju peningkatan suhu permukaan rata-rata global sudah mencapai 1oC setelah masa praindustri dan diperkirakan akan mencapai 1,5oC pada tahun 2030 sampai dengan 2052 apabila laju peningkatan gas rumah kaca tidak berubah sampai saat ini. Perubahan iklim juga menjadi ancaman yang serius pada sektor pertanian karena akan mempengaruhi keberlanjutan produksi pangan dan sistem produksi pertanian. Tujuan penelitian ini, antara lain: (1) Menganalisis perbandingan struktur biaya, penerimaan, dan pendapatan pada petani hortikultura yang melakukan adaptasi perubahan iklim dan yang tidak melakukan adaptasi perubahan iklim dan (2) Menganalisis perbedaan pendapatan antara petani hortikultura yang melakukan adaptasi perubahan iklim dan yang tidak melakukan adaptasi perubahan iklim. Penelitian dilakukan pada Bulan Februari hingga Maret 2023 di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan survei dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini ialah petani hortikultura di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Teknik pengambilan sampel dengan metode simple random sampling untuk petani responden yang tidak melakukan adaptasi perubahan iklim dan menggunakan rumus Slovin untuk menentukan jumlah petani responden yang diambil sehingga didapat sejumlah 53 petani responden yang tidak melakukan adaptasi perubahan iklim. pengambilan petani responden yang melakukan adaptasi perubahan iklim dilakukan dengan menggunakan teknik sensus sehingga didapat 35 petani responden . Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent sample t-test. Bentuk strategi adaptasi yang diterapkan oleh petani di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, yaitu: (1) Peningkatan irigasi serta (2) Peningkatan irigasi dan melakukan tumpang sari. Rata-rata total biaya petani yang melakukan adaptasi perubahan iklim yakni sebesar Rp. 9.857.248/bulan/ha, rata-rata total penerimaan sebesar Rp. 15.824.681/bulan/ha, dan rata-rata total pendapatan yaitu Rp. 6.073.839/bulan/ha. Sementara itu, rata-rata total biaya pada petani yang tidak melakukan adaptasi perubahan iklim memiliki sebesar Rp. 9.360.462/bulan/ha, rata-rata total penerimaan yaitu sebesar Rp. 12.481.434/bulan/ha, dan rata-rata total pendapatan sebanyak Rp. 3.120.972/bulan/ha. Hasil dari analisis menggunakan independent sample t-test menunjukkan t-hitung lebih besar daripada t-tabel sehingga dapat disimpulkan pendapatan petani yang melakukan adaptasi perubahan iklim lebih tinggi dibandingkan dengan petani yang tidak melakukan adaptasi perubahan iklim. Saran yang dapat diusulkan dari penelitian ini, diantaranya (1) Bagi penyuluh pertanian Kecamatan Karangploso perlu dilakukannya penyuluhan terkait pentingnya penerapan adaptasi perubahan iklim berupa pola tanam tumpang sari sehingga usahatani hortikultura di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang tidak rentan terkena serangan hama dan penyakit. (2)ii Berdasarkan hasil analisis petani di Desa Bocek dapat diketahui bahwa petani yang melakukan adaptasi perubahan iklim memiliki pendapatan yang lebih besar sehingga pemerintah setempat perlu memfasilitasi pengadaan tandon.

English Abstract

Climate change has negative impacts on the environment and people. Report IPCC (2018) states that currently the rate of increase in global average surface temperature has reached 1o C after the pre-industrial period and is expected to reach 1.5o C by 2030 to 2052 if the rate of increase in greenhouse gases does not change until now. Climate change is also a serious threat to the agricultural sector because it will affect the sustainability of food production and agricultural production systems. The objectives of this study, among others: (1) Analyzing the comparison of cost structure, revenue, and income in horticultural farmers who adapt to climate change and who do not adapt to climate change and (2) Analyzing the difference in income between horticultural farmers who adapt to climate change and who do not adapt to climate change. The research was conducted from February to March 2023 in Bocek Village, Karangploso District, Malang Regency. Data collection was conducted using surveys and interviews. The population in this study were horticultural farmers in Bocek Village, Karangploso District, Malang Regency. Sampling technique with simple random sampling method for respondent farmers who do not adapt to climate change and using the Slovin formula to determine the number of respondent farmers taken so as to obtain a total of 53 respondent farmers who do not adapt to climate change. taking respondent farmers who adapt to climate change is done by using the census technique so as to obtain 35 respondent farmers. The analytical tool used in this study is an independent sample t-test. Forms of adaptation strategies applied by farmers in Bocek Village, Karangploso Subdistrict, Malang Regency, namely: (1) Increased irrigation and (2) Increased irrigation and intercropping. The average total cost of farmers who adapt to climate change is Rp. 9,857,248/month/ha, the average total revenue is Rp. 15,824,681/month/ha, and the average total income is Rp. 6,073,839/month/ha. Meanwhile, the average total cost of farmers who do not adapt to climate change has Rp. 9,360,462/month/ha, the average total revenue of Rp. 12,481,434/month/ha, and the average total income of Rp. 3,120,972/month/ha. The results of the analysis using independent sample t-test showed t-count greater than t-table so it can be concluded that the income of farmers who adapt to climate change is higher than farmers who do not adapt to climate change. Suggestions that can be proposed from this research include (1) For agricultural extension workers in Karangploso District, it is necessary to conduct counseling related to the importance of implementing climate change adaptation in the form of intercropping cropping patterns so that horticultural farming in Bocek Village, Karangploso District, Malang Regency is not vulnerable to pest and disease attacks. (2) Based on the results of the analysis of farmers in Bocek Village, it can be seen that farmers who adapt to climate change have greater income so that local governments need to facilitate the provision of reservoirs

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Annisti Nurul F
Date Deposited: 11 Jan 2024 02:08
Last Modified: 11 Jan 2024 02:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207783
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Syarifah Zulfalinda Hazahrah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item