Listiyono., Anugrah Rizki Nur and Prof. Dr. Ir. Agus Suryanto,, M.S and Paramyta Nila Permanasari,, S.P., M.Si. (2023) Kajian Pengaruh Sistem Tanam pada Berbagai Varietas terhadap Efisiensi Absorbsi Radiasi Matahari (Ea) dan Produksi Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan utama di Indonesia dengan habitat yang terbagi menjadi tiga yaitu padi sawah, padi lahan kering atau padi gogo dan padi rawa. Peningkatan produksi padi selama ini berorientasi pada padi sawah, sedangkan untuk peningkatan terhadap produksi padi gogo masih relatif kurang. Lahan kering mempunyai potensi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai sarana penanaman tanaman yang menunjang kebutuhan sumber pangan. Penanaman padi gogo pada lahan kering dapat menjadi solusi pada wilayah yang tidak banyak lahan sawah. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mempelajari pengaruh dari pengaturan sistem tanam dan penggunaan varietas padi dalam meningkatkan Efisiensi Absorbsi (Ea) dan produktivitas tanaman padi gogo (Oryza sativa L.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni - November 2022 di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang bertempat di Desa Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT). Terdapat tiga varietas yang digunakan petak utama (varietas lokal Cantik, Situ Bagendit, dan Inpago 13) dan terdapat tiga perlakuan sistem tanam pada anak petak (bujur sangkar 20 cm × 20 cm, 30 cm × 30 cm dan jajar legowo 40 cm × 20 cm × 12.5 cm) serta terdapat tiga kali ulangan sehingga plot percobaan terdiri dari 27 plot percobaan. Variabel pengamatan dibagi menjadi tiga bagian yaitu variabel pertumbuhan, panen dan lingkungan. Varietas Inpago 13 dan Lokal Cantik pada semua sistem tanam menghasilkan panjang tanaman yang relatif sama yaitu 97.33-112 cm. Varietas Inpago 13 sistem tanam 40 × 20 × 12.5 cm menghasilkan jumlah daun yang tinggi yaitu 128 helai, varietas Inpago 13 pada semua sistem tanam menghasilkan luas daun tertinggi sebesar 2168.83 - 2443.32 cm2.rumpun-1, pada Indeks Luas Daun mengalami pola peningkatan terutama pada varietas Inpago 13 sistem tanam 40 × 20 × 12.5 cm. Varietas Situ Bagendit menghasilkan jumlah anakan per rumpun tertinggi yaitu 59.67 anakan.rumpun-1. Varietas Situ Bagendit dan Inpago 13 pada semua sistem tanam menghasilkan jumlah anakan produktif yang relatif sama 24.67 - 32.67 anakan.rumpun-1. Varietas Situ Bagendit, Inpago 13 pada semua sistem tanam dan Lokal Cantik 30 × 30 cm menghasilkan bobot kering total relatif sama yaitu 114.43 - 128.77 g.rumpun-1. Sistem tanam 40 × 20 × 12.5 cm pada semua varietas, Inpago 13 20 × 20 cm, dan Situ Bagendit 30 × 30 cm menghasilkan bobot 1000 butir yaitu 21.57 - 24.07 g. Sistem tanam 20 × 20 cm dan 30 × 30 cm pada varietas Situ Bagendit dan Inpago 13 serta sistem tanam 40 × 20 × 12.5 cm menghasilkan GKG per tanaman relatif sama yaitu 23.12 - 32.37 g.rumpun-1 dan varietas Inpago 13 sistem tanam 40 × 20 × 12.5 cm menghasilkan bobot GKG per m2 sebesar 738.83 g.m2. Nilai Efisiensi Absorbsi (Ea) dengan sistem tanam jajar legowo 40 cm × 20 cm × 12.5 cm pada varietas Inpago 13 memiliki nilai yang tinggi yaitu 87.31% diikuti dengan hasil produksi gabah kering giling 6.87 ton.ha-1
English Abstract
Rice (Oryza sativa L.) is the main food crop in Indonesia with habitats divided into three namely lowland rice, dry land rice or upland rice and swamp rice. The increase in rice production so far has been oriented to lowland rice, while increasing upland rice production is still less relatively. Dry land has great potential to be used as a means of planting crops that support the needs of food sources. Planting upland rice on dry land can be a solution in areas where there are not many paddy fields. The aim was to obtain information about the efficiency of solar energy absorption on the productivity of growth and production of upland rice (Oryza sativa L.) by adjusting the cropping system and using varieties. The research was carried out from June to November 2022 in the experimental field of the Faculty of Agriculture, University of Brawijaya, located in Jatimulyo Village, Lowokwaru District, Malang City, East Java Province. The design used in this study was a Split Plot Design. There were three levels of treatment on the first factor (local variety Cantik, Situ Bagendit, and Inpago 13) and three levels of treatment on the second factor (square 20 cm × 20 cm, 30 cm × 30 cm and jajar legowo 40 cm × 20 cm × 12.5 cm) and there were three replications so that the experimental plot consisted of 27 experimental plots. Observation variables were divided into three parts, namely growth, harvest and environmental variables. Inpago 13 and Local Cantik variety in all cropping systems produced relatively the same plant length, namely 97.33 - 112 cm. Inpago 13 variety with a 40 cm × 20 cm × 12.5 cm cropping system produced a high number of leaves, namely 128, Inpago 13 variety in all cropping systems produced the highest leaf area of 2168.83 - 2443.32 cm2.clump-1, the leaf area index experienced an increasing pattern, especially in Inpago variety 13 planting system 40 cm × 20 cm × 12.5 cm. Situ Bagendit variety produced the highest number of tillers per clump, namely 59.67 tillers.clump-1. Situ Bagendit and Inpago 13 varieties in all cropping systems produced relatively the same number of productive tillers 24.67 - 32.67 tillers.clump-1. Situ Bagendit, Inpago 13 variety in all cropping systems and in Local Cantik 30 cm × 30 cm produced relatively the same total dry weight, namely 114.43 - 128.77 g.clump-1. The cropping systems of 40 cm × 20 cm × 12.5 cm for all varieties, Inpago 13 20 cm × 20 cm, and Situ Bagendit 30 cm × 30 cm yield a weight of 1000 grains, namely 21.57 - 24.07 g. The cropping system of 20 cm × 20 cm and 30 cm × 30 cm for Situ Bagendit and Inpago 13 varieties and the 40 cm × 20 cm × 12.5 cm cropping system produced relatively the same GKG per plant, namely 23.12 - 32.37 g.clump-1 and for the Inpago 13 variety, the planting system was 40 cm × 20 cm × 12.5 cm yields a GKG weight per m2 of 738.83 g.m2. The value of Absorption Efficiency (Ea) with the jajar legowo cropping system of 40 cm × 20 cm × 12.5 cm for the Inpago 13 variety has a high value of 87.31% followed by dry milled grain production 6.87 ton.ha-1.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052304 |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with username chikyta |
Date Deposited: | 11 Jan 2024 01:30 |
Last Modified: | 11 Jan 2024 01:30 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207769 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Anugrah Rizki Nur Listiyono.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |