Safitri, Agustina Nur and Ir. Aida Sartimbul,, M.Sc., Ph.D and Dr. Suhartati Muhammad Natsir, M.S (2022) Struktur Komunitas Foraminifera di Perairan Selat Benggala dan Sekitarnya, Provinsi Aceh. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Selat Benggala dan sekitarnya yaitu perairan Pulau Weh dan Pulau Rondo secara geografis banyak dipengaruhi oleh 3 perairan besar yakni Selat Malaka, Samudera Hindia dan Laut Andaman. Sehingga berdampak pada kualitas perairan yang cukup baik akibat pergantian aliran air dan hal ini memberikan pengaruh terhadap biota laut yang ada di dalamnya, salah satunya ialah foraminifera. Adanya aktivitas sesar yang mengakibatkan munculnya hidrotermal pada sekitar Pulau Weh tepatnya Teluk Sabang akan mempengaruhi kondisi perairan. Foraminifera ialah organisme bercangkang eukariot yang dapat dimanfaatkan untuk menggambarkan kondisi suatu perairan. Suatu komunitas yang terbentuk dari kumpulan foraminifera menggambarkan hubungan antara foraminifera dengan beberapa faktor ekologis dan kemampuan adaptasinya. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui kelimpahan dan struktur komunitas foraminifera serta komposisi dinding cangkang foraminifera bentik pada Selat Benggala dan sekitarnya. Proses pengambilan sampel sedimen dilakukan saat Ekspedisi Widya Nusantara Tahun 2015 oleh tim peneliti Pusat Riset Oseanografi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRO BRIN) pada 21-25 Mei 2015 di Selat Benggala dan sekitarnya sebanyak 8 titik sampling dengan menggunakan instrumen berupa box corer yang terdapat pada KR Baruna Jaya VIII. Selanjutnya sampel sedimen akan melalui proses preparasi yakni pencucian, pengeringan sampel sedimen, penjentikan, deskripsi dan identifikasi, sticking dan dokumentasi foraminifera dilakukan di Laboratorium Geologi, Pusat Riset Oseanografi BRIN, Jakarta oleh tim peneliti PRO BRIN. Data yang didapatkan berupa kelimpahan individu dan spesies foraminifera yang kemudian dianalisis secara kuantitatif seperti kelimpahan relatif, struktur komunitas foraminifera, pola penyebaran foraminifera bentik dan clustering menggunakan aplikasi PAST (PAleontological STatistics) versi 4.03. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Selat Benggala dan sekitarnya ditemukan foraminifera bentik dengan 19 genus, 27 spesies dan 1152 individu serta foraminifera planktonik dengan 13 genus, 16 spesies dan 1714 individu. Perairan Pulau Rondo didominasi oleh foraminifera planktonik dengan spesies Globotruncana linneiana (14%), perairan Pulau Weh juga didominasi oleh foraminifera planktonik dengan spesies Orbulina universa (12%) sedangkan Selat Benggala didominasi oleh foraminifera bentik dengan spesies Heterostegina depressa (10%). Nilai pada struktur komunitas foraminifera seperti indeks keanekaragaman (H’) pada rentang 0,69 – 2,47 dengan kategori sedang hampir seluruh stasiun, indeks keseragaman (E’) pada rentang 0,86 – 0,99 dengan kategori tinggi pada seluruh stasiun lalu indeks dominansi (D’) pada rentang 0,09 – 0,51 dengan kategori rendah hampir seluruh stasiun. Komposisi dinding cangkang foraminifera bentik didominasi oleh tipe gampingan hyalin (74%). Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan analisis data yang lebih variatif agar peran foraminifera dapat dimanfaatkan lebih maksimal.
English Abstract
The Strait of Bengal and its surroundings, namely the waters of Weh Island and Rondo Island, are geographically influenced by the 3 large waters, namely the Strait of Malacca, the Indian Ocean, and the Andaman Sea. So that it has an impact on the quality of water that is quite good due to changes in water flow and this has an influence on the marine biota in it, one of which is foraminifera. The existence of fault activity that results in the emergence of hydrothermal around Weh Island, precisely Sabang Bay, will affect the water conditions. Foraminifera are eukaryotic shelled organisms that can be used to describe the condition of a waters. A community formed from a collection of foraminifera illustrates the relationship between foraminifera with several ecological factors and their adaptability. The purpose if this study was to determine the abundance and structure of foraminifera communities and the composition of benthic foraminifera test walls in the Strait of Bengal and its surrondings. The sediment sampling process was carried out during the Widya Nusantara Expedition 2015 by the research team of the Oceanographic Research Center, National Research and Innovation Agency on May 21 – 25, 2015 in the Strait of Bengal and its surroundings as many as 8 sampling points using an instrument in the form of a box corer located on Baruna Jaya VIII Research Ship. Furthermore, sediment samples will go through the preparation process of washing, drying sediment samples, picking, description and identification, sticking and documentation of foraminifera carried out at the Geological Laboratory, Oceanographic Research Center, National Research and Innovation Agency, Jakarta by the research team. Data obtained in the form of abundance if individuals and species of foraminifera which were then analyzed quantitatively such as relative abundance, foraminifera community structure, benthic foraminifera distribution patterns and clustering using the PAST (Paleontological STatistics) version 4.03 application. The results showed that in the Strait of Bengal and surrounding areas found benthic foraminifera with 19 genus, 27 species and 1152 individuals and planktonic foraminifera with 13 genus, 16 species and 1714 individuals. Rondo Island waters are dominated by planktonic foraminifera with Globotruncana linneiana (14%), Weh Island waters are also dominated by planktonic foraminifera with Orbulina universa (12%) while the Strait of Bengal is dominated by benthic foraminifera with Heterostegina depressa (10%). The value of the foraminifera community structure such as the diversity index (H’) in the range of 0.69-2.47 with a medium category for almost all stations, the evenness (E’) in the range of 0.86-0.99 with a high category for all stations and the dominance index (D’) in the range of 0.09-0.51 with a low category for almost all stations. The composition of benthic foraminifera test wall is dominated by hyaline type (74%). Further research is expected to conduct more varied data analysis so that the role of foraminifera can be utilized more optimally.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522080551 |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 12 Jan 2024 07:55 |
Last Modified: | 12 Jan 2024 07:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207754 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Agustina Nur Safitri.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |