Thoriq Azam, Muhammad and Dr.agr.Nunun Barunawati,, SP., MP (2023) Pengaruh Jarak Tanam dan Frekuensi Penyiangan Gulma terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ciplukan (Physalis angulata L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ciplukan atau Physalis angulata L. merupakan tanaman yang berbentuk semak dan termasuk dalam anggota famili Solanaceae. Masyarakat mengenal ciplukan sebagai gulma pada tanaman budidaya, namun ciplukan telah banyak dibudidayakan dan dikomersilkan untuk konsumsi sebagai buah. Upaya pemuliaan ciplukan perlu dilakukan untuk memperoleh bibit dengan kualitas unggul sehingga dapat menghasilkan produktivitas maksimal. Ciplukan mampu hidup hingga ketinggian 1.600 mdpl (meter di atas permukaan laut) dan memiliki kaya manfaat sebagai tanaman obat-obatan atau herbal. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas ciplukan adalah jarak tanam dan keberadaan gulma. Pengaturan jarak tanam dapat dilakukan untuk menghindari serangan hama, penyerapan hara yang dapat terkontrol dan penyinaran matahari yang merata. Keberadaan gulma merupakan masalah yang sering terjadi dalam kegiatan budidaya tanaman karena dapat merugikan, oleh karena itu perlu dilakukan penyiangan secara berkala. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara perbedaan jarak tanam dan frekuensi penyiangan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ciplukan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gajah, terletak di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro pada bulan Maret-Juni 2023. Penelitian ini menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan dan 4 kali ulangan. Pengamatan yang diamati terdiri dari pengamatan gulma, pertumbuhan dan hasil panen yang meliputi pengamatan analisis vegatasi gulma, tinggi tanaman, jumlah daun, waktu muncul bunga, jumlah cabang primer, bobot segar total tanaman, bobot kering tanaman, jumlah buah, bobot segar buah, bobot per buah dan diameter buah. Data hasil pengamatan selanjutnya analisis dengan menggunakan analisis ragam ANOVA (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui nyata atau tidaknya pengaruh antar perlakuan. Jika terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh jarak tanam 40 x 40 cm dan 40 x 20 cm dan frekuensi penyiangan (tanpa penyiangan, 1 kali, 2 kali, dan 3 kali) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ciplukan, dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh antara jarak tanam dan frekuensi penyiangan gulma dengan jarak tanam 40 cm x 40 cm dan penyiangan 3 kali 21, 35, dan 42 HST memiliki pertumbuhan dan hasil yang lebih baik.
English Abstract
Groundcherry or Physalis angulata L. is a shrub-shaped plant and belongs to the Solanaceae family. People know ciplukan as a weed in cultivated plants, but groundcherry has been widely cultivated and commercialized for consumption as fruit. Efforts to breed groundcherry need to be carried out to obtain seeds of superior quality so that they can produce maximum productivity. Groundcherry is able to live up to an altitude of 1,600 masl (meters above sea level) and has rich benefits as medicinal plants or herbs. Several factors that can affect the growth and productivity of groundcherry are plant spacing and the presence of weeds. Spacing can be adjusted to avoid pest attacks, controlled nutrient absorption and even sunlight. The presence of weeds is a problem that often occurs in plant cultivation activities because it can be detrimental, therefore we need to do regular weeding. The purpose of this study was to determine the effect between differences in spacing and weeding time on the growth of groundcherry plants. This research was conducted in Gajah Village, located in Baureno, Bojonegoro from March to June 2023. This research used a Randomized Block Design experiment (RBD) with 8 treatments and 4 repeated. The observed observations consisted of observations of weeds, growth and yields which included observations of weed vegetation analysis, plant height, number of leaves, time of flower appearance, number of primary branches, total fresh weight of plants, dry weight of plants, number of fruits, fresh fruit weight, per fruit and fruit diameter. The observed data were then analyzed using ANOVA analysis of variance (F test) at the 5% level to determine whether or not the effect between treatments was real. If there is a significant effect, then proceed with the LSD test at the 5% level. Based on the results of research on the effect of planting spacing of 40 x 40 cm and 40 x 20 cm and weeding frequency (without weeding, 1 time, 2 times, and 3 times) on the growth and yield of ciplukan plants, it can be concluded that there is an influence between planting spacing and frequency weeding with a spacing of 40 cm x 40 cm and weeding 3 times 21, 35, and 42 HST had better growth and yields.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052304 |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with username ismiatun |
Date Deposited: | 10 Jan 2024 08:58 |
Last Modified: | 10 Jan 2024 08:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207687 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Thoriq Azam.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |