Aplikasi Tata Letak Tanam Ring-Pit dan Konvensional pada Pertumbuhan Awal Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas Bululawang

Oktavia, Annisa Feby and Prof. Dr. Ir. Agus Suryanto,, MS (2023) Aplikasi Tata Letak Tanam Ring-Pit dan Konvensional pada Pertumbuhan Awal Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas Bululawang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman dari familli Graminae atau rumput-rumputan yang banyak dibudidayakan di Indonesia merupakan tanaman asli tropika, dan mampu dengan tumbuh baik di daerah subtropika. Budidaya tanaman tebu, tanaman ditanam menggunakan bahan tanam vegetatif yaitu dengan batang tanaman atau lazim disebut bibit mata ruas tunggal (bud set). Saat ini mulai dikembangkan metode tanam tebu ring-pit, yaitu penanaman bibit tanaman didalam suatu lingkaran (ring) bukan dalam satu lajur yang horisontal. Metode tanam ring-pit memiliki keunggulan dapat meningkatkan hasil produksi tebu lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional yang biasa dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tata letak penanaman tebu (Saccharum officinarum L.) varietas Bululawang dengan model Ring-Pit terhadap pertumbuhan tanaman tebu. Penanaman tebu varietas bululawang dengan metode ring-pit menghasilkan pertumbuhan tebu yang lebih baik daripada metode konvensional. Penelitian dimulai dari bulan Desember 2022 sampai April 2023 di Desa Kapuran, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Penelitian ini disusun menggunakan Uji-T atau T-test yang terdiri dari satu faktor dengan 10 ulangan. Perlakuan pertama yang digunakan yaitu dengan menggunakan penanaman tebu dengan metode Ring-Pit dan perlakuan kedua yaitu penanaman tebu dengan metode Konvensional. Pelaksanaan penelitian diawali dengan persiapan lahan, penanaman bibit tebu, pemupukan dan pengairan tanaman, dan pemeliharaan tanaman. Pengamatan jumlah anakan, jumlah batang, tinggi batang, diameter batang, jumlah daun dan luas daun. Data yang terkumpul dari hasil pengamatan pertumbuhan dianalisis menggunakan uji-t. Apabila (T hitung > T tabel 5%) hasil uji-t berpengaruh nyata. Metode ring-pit tidak mempengaruhi jumlah daun dan jumlah anakan, namun memberikan tinggi tanaman lebih tinggi dari pada metode konvensional. Metode ring-pit mampu meningkatkan luas daun lebih tinggi dari pada metode konvensional yaitu dari 1163,16 cm2.tanaman-1 meningkat menjadi 1484,62 cm2 atau 27,63% lebih tinggi. Pada 120 HST metode ring-pit mampu menghasilkan bobot kering tanaman 105,22 gram.tanaman-1 yang lebih tinggi 13,09 % dari pada metode konvensional yang mempunyai bobot kering 93,04 gram.tanaman-1

English Abstract

Sugarcane (Saccharum officinarum L.) is a plant from the Graminae family or grasses that are widely cultivated in Indonesia which are native to the tropics, and are able to grow well in subtropical regions Cultivation of sugarcane plants, plants are planted using vegetative planting material, namely plant stems or commonly known as date field seeds (bud set). At this time, the ring-pit sugarcane planting method was developed, namely planting seeds in a circle (ring) instead of in one horizontal row. The ring-pit planting method has the advantage of increasing sugarcane production higher than conventional methods. The aim of this research is the effect of planting layout of sugar cane (Saccharum officinarum L.) bululawang variety using the Ring-Pit model on the growth of sugarcane plants. The planting of the Bululawang sugar cane using the ring-pit method resulted in better sugarcane growth than the conventional method. The research started from December 2022 to April 2023 in Kapuran Village, Wonosari District, Bondowoso Regency, East Java. This study was compiled using a T-test or T-test consisting of one factor with 10 replications. The first treatment used was planting sugarcane with the Ring-Pit method and the second treatment was planting sugar cane with the conventional method. The implementation of the research began with land preparation, planting of sugarcane seeds, fertilizing and watering the plants, and maintaining the plants. Observation of the number of tillers, the number of stems, stem height, stem diameter, number of leaves and leaf area. Data collected from growth observations were analyzed using the t-test. If (T count > T table 5%) the t-test results have a significant effect. The ring-pit method does not affect the number of leaves and the number of tillers, but gives a higher plant height than the conventional method. The ring-pit method was able to increase leaf area higher than the conventional method, namely from 1163.16 cm2. Plant-1 increased to 1484.62 cm2 or 27.63% higher. At 120 HST the ring-pit method was able to produce a dry weight of 105.22 gram.plant-1 which was 13.09% higher than the conventional method which had a dry weight of 93.04 gram.plant-1.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with username chikyta
Date Deposited: 10 Jan 2024 08:38
Last Modified: 10 Jan 2024 08:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207653
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Annisa Feby Oktavia.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item