Kompetensi Petani Kopi dan Kepentingan Fasilitator dalam Pengembangan Usahatani kopi Di Desa Bambang Kecamatan Wajak.

Rafitalia, Sahra and Dr. Setiyo Yuli Handono,, SP., MP., MBA., and Medea Rahmadhani Utomo,, SP., M.Si. (2023) Kompetensi Petani Kopi dan Kepentingan Fasilitator dalam Pengembangan Usahatani kopi Di Desa Bambang Kecamatan Wajak. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

RINGKASAN Sahra Rafitalia. 195040107111043. Kompetensi Petani Kopi dan Kepentingan Fasilitator dalam Pengembangan Usahatani kopi Di Desa Bambang Kecamatan Wajak. Di bawah bimbingan Dr. Setiyo Yuli Handono, SP., MP., MBA., sebagai Pembimbing Utama dan Medea Rahmadhani Utomo, SP., M.Si. sebagai Pembimbing Pendamping. Petani kopi di Desa Bambang menghadapi kesulitan dalam menerapkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan efisien untuk meningkatkan hasil produksi dan kualitas kopi mereka. Kurangnya akses terhadap pelatihan dan pengetahuan teknis mengenai praktik pertanian modern dapat menjadi hambatan dalam meningkatkan produksi dan daya saing di pasar global. Selain itu, kehadiran fasilitator dalam pengembangan usahatani kopi di Desa Bambang juga menjadi perhatian penting. Penelitian ini menggunakan menggunakan metode penlitian kualitatif deskriptif, berupa penelitian dengan pendekatan studi kasus (case study). Adapun key informan dalam penelitian ini yaitu Pak Puji Mulyono (Ketua Kelompok tani Asih Wana 3) dan informan lain dalam penelitian ini 3 petani kopi yaitu Pak Riyanto, Bu Kumaini dan Bu Masiah. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur dengan petani kopi agar lebih terbuka. Data yang dikumpulkan dan dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani kopi di Desa Bambang dengan mayoritas pendidikan hanya sampai SD mengandalkan pengetahuan yang mereka miliki selama ini secara turun temurun. Di Desa Bambang, mayoritas petani tidak menggunakan teknologi modern dalam kegiatan pertanian mereka. Mereka tetap mengandalkan cara-cara tradisional dalam mengelola kebun kopi. Proses penjualan hasil kopi pun masih dilakukan secara sederhana dengan menjualnya dalam bentuk gelondongan. Keterbatasan akses terhadap teknologi menjadi salah satu faktor penyebab penggunaan cara tradisional yang berlangsung secara turun-temurun. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi pertanian perlu bekerja sama untuk mendirikan program-program pertanian khusus untuk petani kopi di Desa Bambang. Selain itu, dengan kolaborasi bersama pihak tersebut untuk memberikan bantuan pengetahuan dan sumber daya dalam mengembangkan usahatani kopi.

English Abstract

SUMMARY Sahra Rafitalia. 195040107111043. Coffee Farmer Competence and Facilitator's Interests in the Development of Coffee Farming in Bambang Village, Wajak District. Under the guidance of Dr. Setiyo Yuli Handono, SP., MP., MBA., as the Main Advisor and Medea Rahmadhani Utomo, SP., M.Si. as a Second Advisor Coffee farmers in Bambang Village are facing difficulties in adopting more sustainable and efficient farming practices to increase the yield and quality of their coffee. Lack of access to training and technical knowledge regarding modern agricultural practices can be an obstacle in increasing production and competitiveness in global markets. In addition, the presence of a facilitator in the development of coffee farming in Bambang Village is also an important concern. This research uses a descriptive qualitative research method, in the form of research with a case study approach. The key informant in this study was Mr. Puji Mulyono (Chair of the Asih Wana 3 farmer group) and the other informants in this study were 3 coffee farmers namely Mr. Riyanto, Mrs. Kumaini and Mrs. Masiah. Data collection was carried out using semi-structured interviews with coffee farmers to make them more open. The data was collected and analyzed using Miles and Huberman's interactive model, namely data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study show that coffee farmers in Bambang Village with the majority of education only up to elementary school rely on the knowledge they have passed down from generation to generation. In Bambang Village, the majority of farmers do not use modern technology in their agricultural activities. They still rely on traditional ways of managing coffee plantations. The process of selling coffee products is still carried out in a simple way by selling them in the form of logs. Limited access to technology is one of the factors causing the use of traditional methods which have been passed down for generations. The government, educational institutions and agricultural organizations need to work together to establish special agricultural programs for coffee farmers in Bambang Village. In addition, by collaborating with these parties to provide knowledge and resource assistance in developing coffee farming.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with username saputro
Date Deposited: 10 Jan 2024 08:33
Last Modified: 10 Jan 2024 08:33
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207642
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Sahra Rafitalia.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item