Analisis Perbandingan Kualitas Air Minum Kemasan dengan Air Keran Warga di Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang

Fadiyah, Amira Nur and Prof. Dr. Ir. Bambang Suharto, MS and Putri Setiani, ST, MES, Ph.D (2023) Analisis Perbandingan Kualitas Air Minum Kemasan dengan Air Keran Warga di Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Air minum merupakan air yang telah melalui proses pengolahan dan telah diuji kelayakan kualitasnya dan aman untuk dikonsumsi. Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) termasuk kedalam sumber air yang tidak layak dari sisi keberlanjutannya karena rentan mengalami kelangkaan (Lestari, 2021). Konsumsi air minum dalam kemasan semakin meningkat setiap tahunnya, yang mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan berupa sampah botol plastik. Diketahui bahwa di Indonesia masih didapatkan sumber air minum yang tercemar dan tidak aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, air di luar PDAM pada umumnya dinilai sebagai sumber air yang belum layak untuk dikonsumsi karena kualitasnya yang belum memenuhi standar dan mengakibatkan masyarakat beralih kepada sumber lain untuk memenuhi kebutuhan air minumnya. Apabila sumber air keran (di luar PDAM) tidak dilindungi dan diolah dengan baik, konsumsi AMDK akan semakin meningkat dan mengakibatkan terjadinya peningkatan sampah plastik. Oleh karena itu, peneliti mengadakan penelitian untuk mengetahui dan membandingkan kualitas AMDK dengan sumber air minum (air keran PDAM) di daerah Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, beserta tambahan survei mengenai persepsi masyarakat terhadap air minum. Terdapat 11 sampel air yang akan diuji, dimana 8 merupakan sampel air warga dan 3 adalah sampel AMDK. Sedangkan kuisioner dibagikan kepada 100 responden yang berlangganan PDAM. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dimana hasil pengujian akan dibandingkan dengan standar baku mutu air minum Permenkes No.492 tahun 2010 dan persepsi Masyarakat untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap air keran yang digunakan dan penggunaan AMDK. Hasil pengujian kualitas sampel air warga telah memenuhi baku mutu untuk parameter suhu, pH, kekeruhan, TDS, total bakteri koliform, kadar Fe dan Mn. Sedangkan untuk hasil pengujian sampel AMDK telah memenuhi baku mutu untuk semua parameter kecuali kadar Fe, dimana hasil melebihi baku mutu air minum. Hasil kuisioner terhadap persepsi masyarakat menunjukkan bahwa pengetahuan terhadap sumber air yang digunakan akan membentuk opini serta kebiasaan terhadap peruntukan penggunaan air tersebut. Kebiasaan masyarakat juga menunjukkan bahwa penggunaan air kemasan digunakan karena insidentil dan merupakan suatu pilihan yang praktis dan mudah untuk didapatkan. Diketahui juga bahwa pengetahuan masyarakat terhadap dampak penggunaan air kemasan dapat mempengaruhi kebiasaan dalam penggunaan air kemasan.

English Abstract

Drinking water is water that has been processed, tested for appropriate quality and is safe for consumption. Bottled drinking water (AMDK) is a water source that is not suitable in terms of sustainability because it is prone to scarcity (Lestari, 2021). Consumption of bottled drinking water is increasing every year, which results in environmental pollution in the form of plastic bottle waste. It is known that in Indonesia there are still drinking water sources that are contaminated and unsafe for consumption. Therefore, water outside PDAM is generally considered a water source that is not yet suitable for consumption because the quality does not meet standards and causes people to turn to other sources to meet their drinking water needs. If tap water sources (outside PDAM) are not properly protected and treated, consumption of bottled water will continue to increase and result in an increase of plastic waste. Therefore, this research is conducted to determine and compare the quality of AMDK with drinking water sources (PDAM tap water) in the Candirenggo Village area, Singosari District, Malang Regency, along with additional surveys regarding public perceptions of drinking water. There are 11 water samples to be tested, of which 8 are residents' water samples and 3 are AMDK samples. Meanwhile, the questionnaire was distributed to 100 respondents who subscribe to PDAM. This research uses a quantitative descriptive method, where the test results will be compared with drinking water quality standards Permenkes No. 492 of 2010 and community perceptions to determine community perceptions of the tap water used and the use of AMDK. The results of testing the quality of residents' water samples have met quality standards for the parameters of temperature, pH, turbidity, TDS, total coliform bacteria, Fe and Mn levels. Meanwhile, the test results for AMDK samples have met the quality standards for all parameters except Fe content, where the results exceed drinking water quality standards. The results of the questionnaire on public perceptions show that knowledge of the water sources used will shape opinions and habits regarding the use of the water. Community habits also show that the use of bottled water is incidental and is a practical and easy option to obtain. It is also known that public knowledge of the impacts of using bottled water can influence habits in using bottled water.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052310
Uncontrolled Keywords: Air Minum, Air Kemasan, Persepsi Masyarakat, PDAM-Drinking Water, Bottled Water, Public Perception, PDAM
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email y13w@ub.ac.id
Date Deposited: 10 Jan 2024 08:01
Last Modified: 10 Jan 2024 08:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207601
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Amira Nur Fadiyah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item