Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk P Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L.), Serta Sifat Kimia Tanah.

Hilmi, Muhammad and Syahrul Kurniawan, S.P., M.P., Ph.D (2023) Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk P Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L.), Serta Sifat Kimia Tanah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan utama di Indonesia. Akan tetapi, kebutuhan jagung di Indonesia masih bergantung pada impor. Hal tersebut dikarenakan produksi dalam negeri masih bermasalah. Produksi jagung rendah disebabkan oleh masalah produktivitas dan luas panen. Jawa Timur merupakan produsen jagung terbesar di Indonesia, tetapi tingkat produktivitasnya lebih rendah dibandingkan dengan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kesuburan tanah dapat mempengaruhi produktivitas, dan salah satu unsur hara yang memengaruhi panen adalah fosfor, dimana unsur tersebut berfungsi sebagai komponen penyusun asam nukleat dan penyusun adenosina trifosfat (ATP) yang penting dalam proses fotosintesis. Lahan Agroteknopark Jatikerto memiliki jenis tanah Alfisol, tanah jenis ini memiliki permasalahan fiksasi P. Pupuk SP36 umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan fosfor tanaman, akan tetapi subsidi pupuk ini telah dicabut, sehingga perlu mencari alternatif pupuk fosfor yang lebih efisien. Oleh karena itu, diperlukan uji coba untuk menentukan jenis dan dosis pemupukan P yang efisien. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Oktober 2022 yang berlokasi di Agroteknopark Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan yaitu JA (Kontrol), JB (Pupuk NPK), JC (SP36 150kg/ha), JD (Rock Phosphate 150kg/ha), JE (Pupuk Phosphate X 150kg/ha), JF (Pupuk Phosphate Uji 150kg/ha), JG (Pupuk Phosphate Uji 200kg/ha), JH (Pupuk Phosphate Uji 250kg/ha), JI (Pupuk Phosphate Uji 300kg/ha) dan ulangan sebanyak 3 per perlakuan. Parameter yang diamati dan dianalisis yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panen, serapan P, pH, P-tersedia, dan P-total. Data diolah menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel kemudian dilakukan analisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan taraf 5% dan uji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5% menggunakan perangkat lunak IBM SPSS. Dilakukan analisis korelasi, regresi berganda, dan Principal Component Analysis (PCA) terhadap parameter sifat kimia tanah, serapan P, dan produksi tanaman jagung untuk mengetahui hubungan parameter yang diamati. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa aplikasi pupuk P berpengaruh nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Perbedaan jenis maupun dosis tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung dengan hasil terbaik perlakuan pupuk Phosphate Uji 150 kg/ha (JE). Aplikasi pupuk P berpengaruh nyata terhadap pH dan P-total di dalam tanah setelah panen. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa serapan P berkorelasi kuat dengan produksi tanaman jagung, sedangkan kandungan P-tersedia berkorelasi kuat dengan kandungan P-Total. Hasil analisis regresi berganda (R2 = 0,71) menunjukkan bahwa serapan P pada tanaman jagung paling mempengaruhi produksi jagung dibandingkan dengan faktor kimia tanah setelah panen. Perlakuan dengan kandungan dan dosis pupuk yang tinggi cenderung memiliki Efisiensi Serapan (ESP) dan Efisiensi Agronomis (EA) memiliki nilai yang rendah.

English Abstract

Maize is one of the main food crops in Indonesia. However, Indonesia's maize needs are still dependent on imports. This is because domestic production is still problematic. Low maize production is caused by productivity and harvest area issues. East Java is the largest maize producer in Indonesia, but its productivity level is lower than that of West Java and Central Java. Soil fertility can affect productivity, and one of the nutrients that affect yield is phosphorus, which functions as a component of nucleic acids and a constituent of adenosine triphosphate (ATP) that is important in the photosynthesis process. Jatikerto Agroteknopark has Alfisol soil type, this type of soil has P fixation problems. SP36 fertiliser is generally used to meet the phosphorus needs of plants, but the subsidy for this fertiliser has been revoked, so it is necessary to find an alternative phosphorus fertiliser that is more efficient. Therefore, experiments are needed to determine the type and dose of efficient P fertiliser. The research was conducted in July-October 2022 located at Agroteknopark Universitas Brawijaya, Jatikerto Village, Kromengan District, Malang Regency. The design used was Randomised Block Design (RBD) with 9 treatments namely JA (Control), JB (NPK Fertiliser), JC (SP36 150kg/ha), JD (Rock Phosphate 150kg/ha), JE (Phosphate X 150kg/ha), JF (Test Phosphate 150kg/ha), JG (Test Phosphate 200kg/ha), JH (Test Phosphate 250kg/ha), JI (Test Phosphate 300kg/ha) and 3 replications per treatment. Parameters observed and analysed were plant height, number of leaves, stem diameter, yield, P uptake, pH, P-availability, and Ptotal. Data were processed using Microsoft Excel software and then analysed using Analysis of Variance (ANOVA) at the 5% level and further testing with the Honest Real Difference (BNJ) test at the 5% level using IBM SPSS software. Correlation, multiple regression, and Principal Component Analysis (PCA) analyses were conducted on the parameters of soil chemical properties, P uptake, and maize crop production to determine the relationship between the observed parameters. Based on the results and discussion, it can be concluded that the application of P fertiliser significantly increases the growth and production of maize plants. Differences in types and doses did not significantly affect the growth and production of maize plants with the best results of 150 kg/ha Test Phosphate fertiliser treatment (JE). P fertiliser application significantly affects pH and P-total in the soil after harvest. Correlation analysis results show that P uptake is strongly correlated with maize crop production, while P-available content is strongly correlated with P-total content. The results of multiple regression analysis (R2 = 0.71) showed that P uptake in maize plants influenced maize production the most compared to soil chemical factors after harvest. Treatments with high fertiliser content and dosage tended to have low Uptake Efficiency (ESP) and Agronomic Efficiency (EA) values.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052304
Divisions:	Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User:	Unnamed user with username ismiatun
Date Deposited:	10 Jan 2024 07:23
Last Modified:	10 Jan 2024 07:23
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207513

Text (DALAM MASA EMBARGO) Muhammad Hilmi.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB)

Actions (login required)

View Item