Irsyad, Ammar Aqillah and Prof. Dr. Ir. Djoko Koestiono,, M. S. (2023) Manajemen Risiko Pada UKM SL Menggunakan Metode House of Risk. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
UKM SL merupakan suatu usaha yang bergerak pada bidang agroindustri yaitu pengolahan biji kopi yang bekerja sama dengan petani di wilayah sekitarnya. UKM SL memiliki 4 divisi yang berperan dalam membantu menjalankan kegiatan bisnisnya, antara lain adalah Divisi Pengadaan, Divisi Produksi, Divisi Administrasi, dan Divisi Pemasaran yang memiliki pekerjaan dan fokus yang berbeda. Komoditas kopi yang menjadi produk dari UKM SL termasuk ke dalam komoditas agroindustri sehingga memiliki risiko yang berpotensi muncul menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan bidang manufaktur lainnya (Risqiyah dan Santoso, 2017). Agroindustri kopi bubuk tidak lepas dari risiko produksi, risiko keuntungan, dan risiko harga yang berpotensi menjadi masalah bagi agroindustri sehingga berpengaruh pada kinerja keuangan agroindustri. Namun, hingga saat ini UKM SL belum menerapkan manajemen risiko dalam mengatasi berbagai macam risiko yang berpotensi terjadi. Manajemen risiko perlu untuk diterapkan dalam upaya meningkatkan inovasi dan competitive advantage dari suatu organisasi maupun perusahaan (Laela et al., 2020). Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah (1) Mengidentifikasi risiko dan sumber risiko yang terdapat pada internal UKM SL, (2) Menganalisis tingkat prioritas risiko pada internal UKM SL, dan (3) Menentukan prioritas tindakan mitigasi yang sesuai untuk mitigasi risiko pada internal UKM SL menggunakan Metode House of Risk. Dengan tujuan penelitian ini, diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan kinerja dan competitive advantage UKM SL. Metode yang digunakan penelitian ini dalam menganalisis data adalah metode House of Risk dan Diagram Pareto. Metode House of Risk (HOR) digunakan dalam mengidentifikasi risiko dan sumber risiko, penilaian nilai Aggregate Risk Potential, merancang dan menentukan peringkat prioritas tindakan mitigasi risiko. Metode HOR adalah metode yang berasal dari pengembangan dan penggabungan metode FMEA danvii metode HOQ (Prasetyo et al., 2022). Sedangkan diagram pareto adalah metode yang digunakan dalam menentukan prioritas sumber risiko berdasarkan prinsip pareto atau prinsip 80/20 yang memiliki arti berupa 80% kejadian risiko disebabkan oleh 20% sumber risiko (Saputra dan Santoso, 2021). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa teridentifikasi pada internal UKM SL terdapat 30 kejadian risiko yang terdiri dari 7 kejadian risiko pada Divisi Pengadaan, 12 kejadian risiko pada Divisi Produksi, 3 kejadian risiko pada Divisi Administrasi, dan 8 kejadian risiko pada Divisi Pemasaran. Kemudian, terdapat 34 sumber risiko yang terdiri dari 11 sumber risiko pada Divisi Pengadaan, 10 sumber risiko pada Divisi Produksi, 6 sumber risiko pada Divisi Administrasi, 7 sumber risiko pada Divisi Pemasaran. Setelah itu, dilakukan perhitungan data menggunakan metode HOR Fase 1 yang dilanjutkan dengan pemeringkatan prioritas risiko menggunakan diagram pareto. Berdasarkan hasil dari pemeringkatan prioritas risiko dengan menggunakan diagram pareto didapatkan 17 sumber risiko antara lain: (A6) Tidak terdapat kerjasama dengan pemasok, (A13) Kurang konsisten dalam perawatan peralatan/mesin, (A14) Kelalaian SDM, dan 14 sumber risiko lainnya. Setelah itu, dengan menggunakan metode HOR fase 2 didapatkan 13 tindakan mitigasi (preventive action) dengan tindakan mitigasi membentuk kerja sama dengan pemasok (PA2) sebagai prioritas tindakan mitigasi tertinggi dengan nilai ETDk sebesar 1905. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka disarankan untuk UKM SL dapat membentuk unit yang memiliki tanggung jawab atas manajemen risiko serta menerapkan manajemen risiko secara berkelanjutan dan teratur. Selain itu, UKM SL dapat mempertimbangkan untuk menjalin kerjasama dengan pemasok sehingga dapat menekan risiko-risiko yang terdapat pada Divisi Pengadaan yang memiliki sumber risiko dengan peringkat prioritas paling tinggi diantara sumber risiko yang lain. Untuk peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian dengan topik yang sama dapat memperluas objek penelitian terkait manajemen risiko tidak hanya berfokus pada internal perusahaan, namun hingga mencakup rantai pasok, hubungan dengan konsumen, serta pemanfaatan risiko hingga menjadi keunggulan p
English Abstract
SL SMEs is a company operating in the agribusiness sector, working with local farmers to process coffee beans. UKM SL has four departments in carrying out its business activities: Procurement, Production, Administration, and Marketing, each with a different role and focus. The coffee commodity which is a product of SL SMEs is included in the agro-industrial commodity so that it has risks that have the potential to become more complex compared to other manufacturing sectors (Risqiyah and Santoso, 2017). Agro-industry cannot be separated from production risk, profit risk, and price risk which has the potential to become a problem for the agro-industry and affect the financial performance of the agro-industry. However, until now SL SMEs have not implemented risk management in overcoming various kinds of risks that have the potential to occur. Risk management needs to be implemented in an effort to increase innovation and competitive advantage of an organization or company (Laela, et al., 2020). The objectives of this research include (1) identifying the risks and agents of risk that exist in the SL SMEs internal, (2) analyzing the priority level of risk in the internal SL SMEs, and (3) determining the priority of mitigation strategy actions for risk mitigation in the UKM internal SL uses the House of Risk Method. With the aim of this research, it is hoped that this research can improve the performance and competitive advantages of SL SMEs. The method used in analyzing data in this study is the House of Risk method and Pareto Chart. The House of Risk (HOR) method is used to identify risk event and risk agent, assessing the value of Aggregate Risk Potential, also design and ranking priority of preventive actions. The House of Risk method is a method that comes from the development and combination of the FMEA method and the HOQ method (Prasetyo et al., 2022). Meanwhile, the pareto diagram is a method used in determiningi
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052304 |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Unnamed user with username chikyta |
Date Deposited: | 10 Jan 2024 07:12 |
Last Modified: | 10 Jan 2024 07:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207490 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
AMMAR AQILLAH IRSYAD.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |