Pengaruh Kombinasi Waktu dan Prosentase Pemangkasan Pucuk Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril).

Dhafa Fahreza, Muhammad and Dr. Ir. Nur Edy Suminarti,, MS. (2023) Pengaruh Kombinasi Waktu dan Prosentase Pemangkasan Pucuk Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) termasuk kedalam kelompok leguminoseae dan merupakan salah satu komoditas pangan penting di Indonesia. Tanaman kedelai menjadi salah satu sumber bahan pangan yang penting karena penghasil sumber protein nabati. Berdasarkan data BPS (2021), menyebutkan bahwa pada tahun 2020 permintaan biji kedelai mengalami peningkatan sebesar 632.236 ton dibandingkan tahun 2019 yaitu sebesar 424,189 ton. Beberapa faktor lain yang diduga sebagai penyebab kenaikan permintaan kedelai adalah : (1) bertambahnya pertumbuhan jumlah penduduk, (2) biji kedelai merupakan sumber protein nabati yang murah sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Rekayasa tanaman merupakan suatu teknik pendekatan terhadap pengelolaan tanaman agar proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi lebih baik sehingga hasilpun dapat ditingkatkan. Salah satu bentuk rekayasa tanaman yang diterapkan pada penelitian ini adalah topping atau pemangkasan pucuk. Namun demikian, seberapa besar pengaruh pemangkasan pucuk terhadap keberhasilan budidaya tanaman akan sangat dipengaruhi oleh waktu dan prosentase dari pangkasan tersebut. Pengaturan waktu pemangkasan diharapkan dapat menjadikan tanaman memanfaatkan nutrisi seminimal mungkin pada saat fase vegetatif dan dimanfaatkan semaksimal mungkin pada fase generatif. Prosentase pemangkasan pucuk memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman karena semakin besar jumlah pemangkasan pucuk maka dapat menekan pertumbuhan tunas apikal atau tunas pucuk dan memaksimalkan pertumbuhan tunas lateral yang akan berdampak pada pembentukan cabang baru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai September tahun 2022 di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, yang terletak di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali yaitu : P1 : tanpa dipangkas pucuk, P2 : pemangkasan pucuk pada saat 4 mst dan 25% dari titik tumbuh, P3 : pemangkasan pucuk pada saat 5 mst dan 25% dari titik tumbuh, P4 : pemangkasan pucuk pada saat 6 mst dan 25% dari titik tumbuh, P5 : pemangkasan pucuk pada saat 4 mst dan 50% dari titik tumbuh, P6 : pemangkasan pucuk pada saat 5 mst dan 50% dari titik tumbuh, P7 : pemangkasan pucuk pada saat 6 mst dan 50% dari titik tumbuh. Pelaksanaan penelitiaan meliputi persiapan bahan tanam, persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan perawatan yang terdiri dari pengairan, penyulaman, penjarangan, penyiangan, pembumbunan, pemangkasan pucuk, pengendalian hama dan penyakit dan panen. Parameter pengamatan terdiri dari intensitas cahaya di atas tajuk, intensitas cahaya di bawah tajuk, suhu udara maksimum, suhu udara minimum, jumlah daun, jumlah cabang, luas daun, bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman, laju pertumbuhan tanaman, laju asimilasi bersih, jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, jumlah polong per petak panen, bobot polong per petak panen, bobot biji per petak panen dan hasil panen per hektar. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis ragam atau uji F dengan taraf kesalahan 5%. Apabila dari hasil pengujian terdapat pengaruh nyata dari perlakuan maka dilanjutkan dengan uji perbandingan antar perlakuan dengan menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitiaan menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi waktu dan prosentase pemangkasan pucuk memberikan pengaruh nyata terhadap faktor lingkungan, parameter pertumbuhan, hasil dan panen tanaman kedelai. Berdasarkan hasil penelitiaan dapat diketahui bahwa perlakuan pemangkasan 50% dari titik tumbuh pada saat 4 mst menghasilkan hasil panen per hektar 2,82 ton/ha lebih baik dan di dukung dengan analisis usaha tani yang menunjukkan nilai R/C tertinggi yaitu 1,98 artinya perlakuan tersebut lebih layak untuk diusahakan dan dikembangkan.

English Abstract

Soybean (Glycine max L. Merrill) belongs to the leguminosae group and is one of the important food commodities in Indonesia. Soybeans are an important source of food because they are a source of vegetable protein. Based on BPS data (2021) which states that in 2020 the demand for soybean seeds has increased by 632,236 tons compared to 2019 which was 424,189 tons. Several other factors that are suspected to be the cause of the increase in soybean demand are: (1) increasing population growth, (2) soybean seeds are a cheap source of vegetable protein so that they can be reached by all levels of society. Plant manipulation is a technical approach to plant management so that the process of plant growth and development becomes better so that yields can be increased. One form of plant manipulation applied in this research is topping. However, how big the effect of topping on the success of plant cultivation will be greatly influenced by the time and percentage of the topping. Timing of topping is expected to make plants utilize nutrients to a minimum during the vegetative phase and maximized use in the generative phase. The percentage of topping has an influence on plant growth and yield because the greater the amount of topping it can suppress the growth of apical shoots or shoots and maximize the growth of lateral shoots which will have an impact on the formation of new branches. This research was carried out from June to September 2022 at the Experimental Field of the Faculty of Agriculture, University of Brawijaya, which is located in Jatimulyo Village, Lowokwaru District, Malang City, East Java. This research used a Randomized Block Design with 7 treatments and was repeated 4 times : P1 : no topping, P2 : topping at 4 wap and 25% from growing point, P3 : topping at 5 wap and 25% from growing point, P4 : topping at 6 wap and 25% from growing point, P5 : topping at 4 wap and 50% from growing point, P6: topping at 5 wap and 50% from growing point and P7 : topping at 6 wap and 50% from growing point. Research implementation includes preparation of planting material, land preparation, planting, fertilization and maintenance consisting of watering, embroidery, thinning, weeding, topping, pest and disease control and harvesting. Observation parameters consisted of light intensity above the canopy, light intensity below the canopy, maximum air temperature, minimum air temperature, number of leaves, number of branches, leaf area, total fresh weight of plants, total dry weight of plants, crop growth rate, net assimilation rate, number of pods per plant, pod weight per plant, number of pods per harvest plot, pod weight per harvest plot, seed weight per harvest plot and yield per hectare. Data analysis was carried out using analysis of variance or F test with an error rate of 5%. If from the test results there is a significant effect, then it is continued with a comparison test between treatments using the Honestly Significant Difference Test (HSD) at the 5% level. The results showed that the combination treatment of time and percentage of topping had a significant effect on environmental factors, growth parameters, yield and harvest of soybean plants. Based on the research results, it can be seen that the treatment topping 50% from growing point at 4 wap produces better yields per hectare 2,82 tons/ha and is supported by business farm analysis which shows the highest R/C 1,98, meaning that the treatment is feasible to cultivate and developed.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username ismiatun
Date Deposited: 10 Jan 2024 07:04
Last Modified: 10 Jan 2024 07:04
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207471
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Dhafa Fahreza.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item