Uji Keunikan Calon Varietas Hibrida Dan Pendugaan Heterosis Tanaman Melon (Cucumis melo L.).

Arsyad Hilmy, Muhammad and Dr. Afifuddin Latif Adiredjo,, S.P., M.Sc. (2023) Uji Keunikan Calon Varietas Hibrida Dan Pendugaan Heterosis Tanaman Melon (Cucumis melo L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu tanaman buah dari famili Cucurbitaceae dan menjadi komoditas hortikultura yang telah banyak dikembangkan di Indonesia. Permintaan melon setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya produksi melon di Indonesia. Salah satu upaya dalam meningkatkan hasil tanaman yaitu melalui perakitan varietas baru yang unggul, memiliki daya hasil tinggi, perbaikan karakter agronomi dan tahan terhadap hama dan penyakit sehingga diharapan berguna bagi produsen, konsumen serta pemulia tanaman. Kegiatan pemuliaan tanaman untuk mendapatkan varietas unggul baru dapat dilakukan dengan cara memproduksi varietas hibrida. Menurut Keputusan Menteri Pertanian dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 menjelaskan varietas unggul adalah varietas yang telah dilepas oleh pemerintah yang mempunyai kelebihan dalam potensi hasil dan sifatsifat lainnya. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan hak PVT adalah Baru, Unik, Seragam dan Stabil (PPVT, 2006). Undang-undang 29 tahun 2000 menjelaskan bahwa suatu varietas dianggap unik apabila varietas tersebut dapat dibedakan secara jelas dengan varietas lain yang keberadaannya sudah dikenal luas pada saat penerimaan permohonan hak PVT (Pasal 2 ayat 3). Perakitan varietas hibrida yang dikehendaki memiliki kualitas dan kuantitas karakter agronomi yang diinginkan juga diperlukan adanya informasi mengenai tingkat heterosis suatu tanaman sebagai salah satu acuan untuk melihat keunggulan suatu hibrida. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakter yang menjadi keunikan pada calon varietas hibrida dari varietas pembanding dan mengetahui nilai heterosis yang bernilai tinggi pada calon varietas hibrida melon. Penelitian ini dilaksanakan di lahan penelitian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur pada bulan Februari sampai Juni 2023. Bahan tanam yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hibrida BH, DB, dan EC serta masing-masing tetuanya dan tiga varietas pembanding. Media tanam yang digunakan berupa campuran tanah, pupuk kandang dan arang sekam dan polybag 30 x 35 cm. Alat yang digunakan yaitu meteran, jangka sorong, refractometer brix, buku “Panduan Pengujian Individual Kebaruan, Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan Tanaman Melon”, RHS colour chart. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Karakter kuantitatif yang diamati yaitu panjang tanaman, umur berbunga, umur panen, berat buah, diameter buah, panjang buah, ketebalan daging buah, tingkat kemanisan. Sedangkan karakter kualitatif meliputi bagian daun, bunga dan buah. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan anova (uji F dengan taraf 5%). Bila nilai F hitung perlakuan menunjukkan perbedaan nyata, maka data kemudian diuji lanjut dengan menggunakan uji BNT. Pendugaan nilai heterosis hibrida dianalisis berdasarkan nilai tengah keduatetua (mid-parent heterosis) atau heterosis dan nilai tengah kedua tetua terbaik (best parent) heterobeltiosis. Berdasarkan hasil pengamatan karakter kualitatif, calon varietas yang memiliki karakter keunikan atau yang berbeda dari varietas pembanding yaitu BH dan EC. Calon varietas BH memiliki satu karakter berbeda dan EC memiliki dua karakter berbeda. Pada calon varietas BH diketahui mempunyai karakter warna daging buah saat matang dengan dua warna yaitu oranye (RHS 28 C) dan Hijau (RHS 150 C). Sedangkan calon varietas EC mempunyai karakter keunikan atau yang berbeda yaitu perkembangan cuping dengan kriteria sedang dan warna daging buah matang dengan dua warna yaitu oranye (RHS 29 B) dan Hijau (RHS 150 C). Dari ketiga calon varietas hibrida melon yang diamati pada karakter kuantitatif, dua diantaranya memiliki karakter keunikan atau yang berbeda dari varietas pembanding, yaitu hibrida BH dan DB. Calon varietas hibrida BH memiliki dua karakter unik yaitu pada karakter umur berbunga dan umur panen yang lebih cepat, sedangkan pada calon varietas DB memiliki satu karakter keunikan yaitu pada karakter panjang tanaman dan ketebalan daging buah. Nilai heterosis dan heterobeltiosis tertinggi ditemukan pada hibrida BH dan DB. Hibrida BH ditemukan pada karakter panjang tanaman, sedangkan hibrida DB ditemukan pada karakter berat buah dan diameter buah.

English Abstract

Melon (Cucumis melo L.) is a fruit plant from the Cucurbitaceae family and has become a horticultural commodity that has been widely developed in Indonesia. The demand for melons has increased every year. This is indicated by the increase in melon production in Indonesia. One of the efforts to increase crop yields is through assembling new varieties that are superior, have high yields, improve agronomic characteristics, and are resistant to pests and diseases so that they are expected to be useful for producers, consumers, and plant breeders. Plant breeding activities to obtain new superior varieties can be carried out by producing hybrid varieties. According to the Decree of the Minister of Agriculture in Law Number 29 of 2000, superior varieties are varieties that have been released by the government and have advantages in yield potential and other characteristics. The requirements that must be met to obtain PVP rights are New, Unique, Uniform, and Stable (PPVT, 2006). Law 29 of 2000 explains that a variety is considered unique if the variety can be clearly distinguished from other varieties whose existence is widely known at the time the application for PVP rights is received (Article 2 paragraph 3). Assembling the desired hybrid varieties with the desired quality and quantity of agronomic characters also requires information regarding the level of heterosis of a plant to see the superiority of a hybrid. This research aimed to determine the distinct characteristics of the hybrid varieties from the control varieties and the high value of heterosis in the melon hybrid varieties. This research was carried out in the research area of the Faculty of Agriculture, University of Brawijaya, Malang City, East Java, from February to June 2023. The planting material used in this research were BH, DB and EC hybrids and also their parents 3 comparison varieties. The planting medium used were a mixture of soil, manure and husk charcoal and 30 x 35 cm polybags. The tools used were measuring tape, caliper, brix refractometer, the book "Individual Testing Guide for Novelty, Uniqueness, Uniformity and Stability of Melon Plants", and an RHS color chart. This research used a randomized block design (RBD) with 3 replications. The quantitative characters observed were plant length, flowering age, harvesting age, fruit weight, fruit diameter, fruit length, the thickness of fruit flesh, and level of sweetness. While the qualitative characters include the leaves, flowers, and fruit. The data obtained were analyzed using ANOVA (F test with a level of 5%). If the calculated F value of the treatment shows a significant difference, then the data were tested using the BNT test. The estimation of the value of hybrid heterosis was analyzed based on the mid-parent heterosis and the median value of the two best parents or heterobeltiosis. Based on the results of qualitative character observations, candidate varieties have unique characteristics or are different from the comparison varieties, namely BH and EC. BH variety candidates have one different character and EC have two different characters. The BH candidate variety is known to have the character of the color of the flesh when ripe with two colors, namely orange (RHS 28 C) and green (RHS 150 C). While the candidate for the EC variety has unique or different characteristics, namely the development of lobes with medium criteria and the color of ripe fruit flesh with two colors, namely orange (RHS 29 B) and green (RHS 150 C). Of the three prospective melon hybrid varieties observed for quantitative characters, two of them had unique characters or were different from the comparison varieties, namely BH and DB hybrids. The candidate for the BH hybrid variety has two unique characteristics, namely the character of the age of flowering and faster harvesting, while the candidate for the DB variety has one unique character, namely the character of the length of the plant and the thickness of the flesh of the fruit. The highest heterosis and heterobeltiosis values were found in BH and DB hybrids. BH hybrids were found on plant length characters, while DB hybrids were found on fruit weight and fruit diameter characters.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username ismiatun
Date Deposited: 10 Jan 2024 06:55
Last Modified: 10 Jan 2024 06:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207453
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Arsyad Hilmy.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item