Deteksi Genotipe Tahan Terhadap Penyakit Fusarium pada Jarak Kepyar (Ricinus communis L.) berdasarkan Marka Molekuler Cytochrome P450 based analogues (PBA).

Aikmelisa., Rizka and Dr. Budi Waluyo,, S.P.,MP. and Dr. Darmawan Saptadi,, S.P.,M.P. (2023) Deteksi Genotipe Tahan Terhadap Penyakit Fusarium pada Jarak Kepyar (Ricinus communis L.) berdasarkan Marka Molekuler Cytochrome P450 based analogues (PBA). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

RINGKASAN Rizka Aikmelisa. 196040200111024. Deteksi Genotipe Tahan Terhadap Penyakit Fusarium pada Jarak Kepyar (Ricinus communis L.) berdasarkan Marka Molekuler Cytochrome P450 based analogues (PBA). Dibawah komisi pembimbing Dr, Budi Waluyo, S.P.,MP. dan Anggota komisi pembimbing Dr. Darmawan Saptadi, S.P.,M.P. Jarak kepyar (Ricinus communis L.) (Euphorbiaceae) adalah tanaman industri penghasil minyak nabati yang dapat dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis. Peningkatan permintaan tidak diimbangi dengan peningkatan produksi jarak kepyar. Produksi jarak kepyar di Indonesia mengalami penurunan mulai dari tahun 2011 sampai 2014. Penurunan produksi dapat disebabkan oleh cekaman abiotik dan biotik. Cekaman biotik disebabkan oleh serangan hama atau penyakit, salah satu penyakit pada jarak kepyar yang dapat menurunkan produksi adalah Fusarium oxysporum f. sp. ricini atau biasa disebut dengan penyakit layu yang menginfeksi jaringan vaskular melalui tanah. Pendekatan fenotipik dan genetik melalui marka molekuler Cytochrome P450 Based Analogue dapat digunakan untuk menyeleksi genotipe yang tahan terhadap Fusarium. Hal tersebut selaras dengan tujuan penelitian ini yaitu melihat keragaman ketahanan layu Fusarium pada genotipe jarak kepyar dan mengidentifikasi primer marka molekular PBA Cytochrome P450 Based Analogue yang terkait dengan ketahanan layu Fusarium sebagai upaya untuk mendapatkan genotipe yang tahan layu Fusarium. Percobaan dilakukan 2 kali pengamatan yaitu pada pengamatan fenotipe dengan metode wilt sick plot untuk mengevaluasi genotipe jarak kepyar yang tahan terhadap layu Fusarium dan pengamatan genotipik dengan menggunakan marka molekuler Cytochrome P450 Based Analogue (PBA) untuk mengetahui keragaman genetik pada genotipe jarak kepyar. Penelitian dilaksanakan di dua tempat yaitu di Laboratorium Jatikerto Universitas Brawijaya dan di laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya penelitian dilaksanakan pada bulan September 2020 hingga Agustus 2021. Hasil penelitian Jarak kepyar yang terifeksi oleh layu Fusarium adalah Patogen Fusarium tersebut berbentuk seperti bulan sabit dan ujungnya runcing. terdapat makrokonidia dan mikrokonidia. Makrokonidia mempunyai dinding tipis, ujungnya meruncing dan berbentuk seperti sabil berbeda dengan mikrokonidia yang berbentuk oval sampai elips. Terdapat 8 genotipe di kategorikan sangat tahan. Pada kategori tahan yaitu sebesar 7 genotipe. Empat belas genotipe yang dikategorikan dengan sedang tahan. Kategori sedang rentan yaitu 13 genotipe. Pada kategori rentan dan sangat rentan jumlah Genotipe pada masing masing kategori tersebut yaitu 24 genotipe dan 30 genotipe. 18 genotipe uji berdasarkan marka Cytochrome Based Analogue dengan 15 primer nilai rata-rata frekuensi alel/persentase polimorfisme adalah 82,56, nilai rata-rata parameter genetik yaitu heterosigositas (Ho) sebesar 0,72 dan PIC sebesar 0,69. Nilai persentese polimorfisme tertinggi diperoleh primer CYP1A1F/heme2C19, CYP2B6F/CYP1A1R, CYP2B6F/CYP2C19R dan CYP2C19F/heme2C19 yaitu sebesar 100 dan nilai persentase polimorfisme terendah diperoleh primer CYP2B6F/heme2C19 sebesar 0. Nilai Ho tertinggi diperoleh primer CYP1A1F/CYP2B6R yaitu sebesar 0,85 dan nilai PIC terendah diperoleh primer CYP2B6F/heme2C19 sebesar 0. Nilai PIC tertinggi diperoleh primer CYP1A1F/CYP2B6R yaitu sebesar 0,83 dan nilai PIC terendah diperoleh primer CYP2B6F/heme2C19 sebesar 0. Pada sector yang pertama didapatkan genotipe G18 (CT6(13)C864-1233) yang menunjukkan bahwa menunjukkan genotipe yang pada polygon yang sama terdapat pita DNA D11 (CYP1A1F/heme2B6) dan G10 (CYP2B6F/CYP2B6R). Pada sector III didapatkan genotipe didapatkan genotipe G1 (CT5-12-1(ASB60)), G8 (CT1 C856 (1)) menunjukkan bahwa genotipe tersebut dikategorokan sangat tanah dan sedang tahan dapat dicirikan dengan pita DNA A3 (CYP1A1F/CYP1A1R), C3 (CYP1A1F/CYP2C19R), E11 (CYP1A1F/heme2C19), H7 dan H9 (CYP2B6F/CYP2C19R), L10, L6, L8 (CYP2C19F/CYP2B6R), M8 (CYP2C19F/CYP2C19R), N5 (CYP2C19F/heme2B6)). Pada sector IV didapatkan genotipe didapatkan genotipe G2 (CT1CT1012 (2)) menunjukkan kategori sangat tahan dapat dicirikan dengan pita DNA A5 (CYP1A1F/CYP1A1R), B7, B4 dan B2 (CYP1A1F/CYP2B6R), C1, C5,C8 dan C9 (CYP1A1F/CYP2C19R), H2 dan H8 (CYP2B6F/CYP2C19R), L5 (CYP2C19F/CYP2B6R).

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 042304
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Tanaman, Fakultas Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username saputro
Date Deposited: 10 Jan 2024 06:28
Last Modified: 10 Jan 2024 06:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207418
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rizka Aikmelisa.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item