Jaya, Kadek Kanna Sudarma (2023) Analisis Penjadwalan Proyek Dengan Metode Precedence Diagram Method dan Percepatan Proyek dengan Crashing Project Pada Pembangunan Villa Ungasan,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
CV Dwi Karya Suci sebagai kontraktor pembangunan proyek Light Kami Villa Ungasan Bali. Proyek direncanakan selesai dalam 240 hari kerja (5 September 2022 – 10 Juni 2023), namun realisasi dilapangan proyek selesai selama 272 hari kerja, dimana proyek mengalami keterlambatan 32 hari kerja. Keterlambatan tersebut mengakibatkan kenaikan biaya dan kontraktor harus membayar denda sesuai dengan kontrak yang ada. Adanya keterlambatan proyek disebabkan karena material tidak ada pada saat dibutuhkan sehingga aktivitas tersebut dimulai tidak pada waktu yang ditentukan dan berakibat juga pada pengerjaan aktivitas lainya mengalami kemunduran. Pada penelitian ini dilakukan analisis durasi proyek konstruksi villa dengan melakukan penjadwalan menggunakan metode PDM untuk mengetahui critical path atau lintasan kritis yang selanjutnya akan dilakukan percepatan proyek dengan metode crashing project untuk menghindari konsekuensi yang harus diterima akibat keterlambatan proyek. Percepatan proyek akan menyebabkan penambahan biaya proyek sehingga perlu dilakukan analisis waktu dan biaya untuk menentukan rencana proyek yang optimal. Biaya yang dikeluarkan kontraktor pada kondisi existing atau kondisi realisasi dilapangan sebesar Rp 2.000.415.364 yang terdiri dari biaya langsung sebesar Rp 1.669.852.100, biaya tidak langsung sebesar Rp 272.520.000, dan denda yang harus dibayar sebesar Rp. 58.043.264. Analisis percepatan proyek dilakukan dengan dua metode, yaitu penambahan jam kerja lembur selama 2 jam kerja dan penambahan 1 pekerja pada aktivitas kritis. Pada alternatif dengan penambahan jam kerja lembur proyek dapat dipercepat selama 18 hari kerja sehingga proyek dapat selesai selama 254 hari kerja dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1.982.896.235 yang terdiri dari biaya langsung sebesar Rp 1.693.487.307, biaya tidak langsung sebesar Rp 264.015.000 dan denda yang harus dibayar sebesar Rp 25.393.928. Pada alternatif dengan penambahan tenaga kerja pada aktivitas kritis yang terpilih, proyek dapat dipercepat selama 32 hari kerja sehingga proyek dapat selesai selama 240 hari kerja dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp Rp 1.946.212.100 yang terdiri dari biaya langsung sebesar Rp 1.694.572.100, biaya tidak langsung sebesar Rp xii 257.400.000 dan kontraktor tidak perlu membayar denda dikarenakan proyek selesai sesuai kontrak. Alternatif yang dipilih pada penelelitian ini adalah dengan penambahan tenaga kerja pada aktivitas kritis yang terpilih.
English Abstract
CV Dwi Karya Suci as the construction contractor of the Light Kami Villa Ungasan Bali project. The project was planned to be completed in 240 working days (September 5, 2022 - June 10, 2023), but the realization in the field the project was completed for 272 working days, where the project was 32 working days late. The delay resulted in an increase in costs and the contractor had to pay a fine in accordance with the existing contract. The delay in the project is due to the material not being available when needed so that the activity does not start at the specified time and as a result the work on other activities is delayed. In this study, an analysis of the duration of the villa construction project is carried out by scheduling using the PDM method to determine the critical path or critical trajectory which will then be accelerated by the crashing project method to avoid the consequences that must be accepted due to project delays. Project acceleration will cause additional project costs so it is necessary to analyze time and cost to determine the optimal project plan. The costs incurred by the contractor in the existing conditions or realization conditions in the field amounted to Rp. 2.000.415.364 consisting of direct costs of Rp. 1.669.852.100, indirect costs of Rp. 272.520.000, and fines to be paid of Rp. 58.043.264. The project acceleration analysis was carried out by two methods, namely the addition of overtime working hours for 2 working hours and the addition of 1 worker in critical activities. In the alternative with the addition of overtime working hours the project can be accelerated for 18 working days so that the project can be completed for 254 working days with a total cost of Rp 1.982.896.235 consisting of direct costs of Rp 1.693.487.307, indirect costs of Rp 264.015.000 and fines to be paid of Rp 25.393.928. In the alternative with the addition of workers on selected critical activities, the project can be accelerated for 32 working days so that the project can be completed for 240 working days with a total cost of Rp 1.946.212.100 consisting of direct costs of Rp 1.694.572.100, indirect costs of Rp 257.400.000 and the contractor does not need to pay fines because the project is completed according to the contract. The alternative chosen in this research is to add workers to the selected critical activities.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0523070027 |
| Uncontrolled Keywords: | Penjadwalan Proyek, Precedence Diagram Metdhod, Crashing Project, Percepatan Proyek |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
| Depositing User: | agung |
| Date Deposited: | 10 Jan 2024 05:49 |
| Last Modified: | 10 Jan 2024 05:49 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207388 |
Actions (login required)
 |
View Item |