Implementasi Kegiatan Program Corporate Farming Usahatani Bawang Merah di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang (Studi Kasus pada Koperasi “Tani Maju Sejahtera”).

Fatmarani, Mufida and Prof.Dr.Ir. Sugiyanto,, MS. and Mas Ayu Ambayoen,, SP., M.Si. (2023) Implementasi Kegiatan Program Corporate Farming Usahatani Bawang Merah di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang (Studi Kasus pada Koperasi “Tani Maju Sejahtera”). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kelembagaan petani merupakan kunci dalam pembangunan pertanian di suatu wilayah. Kelembagaan petani yang ada di Indonesia terdapat beberapa permasalahan diantaranya rendahnya pendidikan, sempitnya luas lahan, dan lemahnya permodalan petani membuat pelaksanaan kegiatan kelembagaan petani sulit untuk berjalan optimal. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia saat ini sedang menggalakkan pengembangan pada sektor pertanian berbasis korporasi. Kelembagaan korporasi petani yang dibentuk sebagai wadah petani untuk bekerjasama dalam mengelola manajemen usahatani yang lebih efisien sehingga tercipta kemandirian suatu kelompok tersebut. Kecamatan Ngantang merupakan sentra komoditas bawang merah di Jawa Timur. Hal ini yang mendasarkan pemerintah mengembangkan kawasan pertanian berbasis korporasi di wilayah tersebut melalui pembentukan Koperasi Tani Maju Sejahtera. Penelitian dilaksanakan selama 2 minggu yaitu pada 28 Desember 2022 – 7 Januari 2023. Jenis penelitian ini merupakan explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Penentuan sampel menggunakan metode sensus sebanyak 68 sampel yang merupakan anggota koperasi di Kecamatan Ngantang. Tujuan penelitian yaitu mengetahui keterlibatan pihak internal dan eksternal pada kegiatan koperasi dan pengelolaan manajemen kegiatan serta implementasi kegiatan pada unit usaha koperasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial statistik menggunakan Spearman Rank. Hasil penelitian yang didapat pada variabel keterlibatan pihak internal dan eksternal pada kegiatan koperasi (X1) mendapatkan skor sebesar 69,18% (sedang). Skor tertinggi didapat pada subvariabel pihak internal yaitu dengan persentase sebesar 75,33%, sedangkan skor terendah didapat pada subvariabel pihak eksternal yaitu dengan persentase sebesar 56,88%. Pada variabel pengelolaan manajemen kegiatan koperasi (X2) mendapatkan skor sebesar 68,02% (sedang). Skor tertinggi didapat pada subvariabel perencanaan dengan persentase sebesar 77,85%, sedangkan skor terendah didapat pada subvariabel pelaksanaan dengan persentase sebesar 57,51%. Pada variabel implementasi kegiatan unit usaha koperasi (Y) mendapatkan skor sebesar 46,81% (rendah). Skor tertinggi didapat pada implementasi kegiatan pada unit produksi dan pengelolaan dengan persentase sebesar 64,21%, sedangkan skor terendah didapat pada implementasi kegiatan pada unit alsintan dengan persentase sebesar 36,63%. Hasil analisis hubungan pada keterlibatan pihak internal dan eksternal pada kegiatan koperasi (X1) dengan implementasi kegiatan pada unit usaha koperasi (Y) didapat adanya hubungan yang signifikan antara keduanya dengan angka koefisien sebesar 0,294 (rendah). Sedangkan, pada analisis hubungan pengelolaan manajemen kegiatan koperasi (X2) dengan implementasi kegiatan pada unit usaha koperasi (Y) didapat bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara keduanya. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, diharapkan keterlibatan pihak eksternal perlu ditingkatkan yaitu seperti pengadaan pelatihan dan pembinaan kepada pihak koperasi dan perlu adanya ditingkatkan komitmen dan keaktifan anggota dalam pelaksanaan kegiatan koperasi sehingga kegiatan koperasi dapat berjalan optimal sesuai perencanaan yang telah dibuat.

English Abstract

Farmer institutions are the key to agricultural development. Farmer institutions in Indonesia have several problems including low education, narrow land area, and weak farmer capital making it difficult to implement farmer institutional activities to run optimally. Therefore, the Indonesian government is currently promoting the development of the corporate-based agricultural sector. Corporate farming formed as a forum for farmers to work together in managing more efficient farming management so as to create the independence of a group. Ngantang District is one of the shallot commodity centers in East Java. This is what underlies the government to develop corporation-based agricultural areas in the region through the establishment of “Tani Maju Sejahtera” cooperatives. The research was conducted for 2 weeks start on December 28 2022 – January 7 2023. This type of research is explanatory research with a quantitative descriptive approach. Determination of the research sample using the census method. The research objective is to determine the involvement of internal and external parties in cooperative and management of activity in cooperative and implementation of activities in business unit. Data analysis used descriptive analysis and statistical inferential analysis using Spearman Rank. The research results obtained on internal and external party involvement in cooperative (X1) get a score of 69.18%. The highest score was obtained for the internal party subvariable with a percentage of 75.33%, while the lowest score was obtained for the external party subvariable with a percentage of 56.88%. In the management activities cooperative (X2) get a score of 68.02%. The highest score was obtained on the planning sub-variable with a percentage of 77.85%, while the lowest score was obtained on the implementation sub-variable with a percentage of 57.51%. In the variable implementation of cooperative business unit activities (Y) a score of 46.81%. The highest score was obtained for the implementation of activities in the production and management unit with a percentage of 64.21%, while the lowest score was obtained for the implementation of activities in the agricultural machinery unit with a percentage of 36.63%. The results of the relationship analysis on the involvement of internal and external parties in cooperative (X1) with the implementation of activities in business units (Y) obtained a significant relationship between the two with a coefficient of 0.294 (low). Meanwhile, in the analysis of the relationship between the management activities of cooperative (X2) and the implementation of activities in business units (Y), it was found that there was no significant relationship between the two. Based on the research results obtained, it is hoped that the involvement of external parties needs to be increased, such as providing training and coaching to cooperatives and the private sector to build a wider marketing network and if members need to increase commitment and activeness in implementing cooperative activities so that cooperative activities can run optimally according to planning which has been made.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username ismiatun
Date Deposited: 10 Jan 2024 04:36
Last Modified: 10 Jan 2024 04:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207352
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Mufida Fatmarani.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item