Studi Perilaku Aliran pada Bendung Alale Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo dengan Uji Model Fisik Skala 1:50

Fatkhur, Rokhman and Dr. Ir. Very Dermawan,, ST., MT., IPM. and Ir. Dian Sisinggih,, ST., MT., Ph.D. (2023) Studi Perilaku Aliran pada Bendung Alale Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo dengan Uji Model Fisik Skala 1:50. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bendung Alale merupakan bendung yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan irigasi masyarakat Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, yang sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor pertanian. Akan tetapi, sempat terjadi banjir karena kondisi muka air melimpas diatas dinding penahan bendung. Dengan kondisi tersebut, perlu dilakukan peninjauan kembali dengan melakukan rehabilitasi pada Bendung Alale. Sebelum melakukan rehabilitasi Bendung Alale, perlu dilakukan uji model hidrolik. Uji model ini dilakukan untuk mengetahui kondisi aliran pada sungai bagian hulu, pelimpah bendung, peredam energi, serta sungai bagian hilir Bendung Alale untuk menganalisa desain berdasarkan aspek hidrolik dengan uji model fisik untuk mengetahui kondisi aliran yang sebenarnya. Berdasarkan hasil pengujian dan perhitungan pada kondisi eksisting elevasi muka air di bendung pelimpah tidak merata, model penampang sungai bagian hulu hanya mampu menampung air sampai pada debit Q25th. Untuk model penampang pelimpah bendung Alale terjadi aliran tenggelam pada debit Q25th, Q50th, dan Q100th.Untuk penampang sungai bagian hilir hanya menampung air sampai pada debit Q5th luapan terjadi pada kiri di section 12. Regim aliran dengan menggunakan parameter bilangan Froude (Fr) menunjukan aliran subkritis pada sebagian besar section kecuali pada bagian pelimpah hingga peluncur pelimpah, (section 0 dan 1) terjadi aliran superkritis pada pengaliran debit Q2th, Q5th dan Q10th, sedangkan pada debit Q25th, Q50th dan Q100th terjadi hanya pada section 0. Pembilasan menggunakan debit pengaliran Q25th efektif dalam penggelontoran sedimen. Sedimen yang terbawa hampir 50% pada semua variasi pembilasan. Untuk flushing 6 memiliki efisiensi yang paling tinggi yaitu 53,81% dengan pintu 1 dan 2 ditutup dan pintu 3 dibuka penuh. Indeks kavitasi pada pelimpah model menunjukan hasil dibawah batas kavitasi sehingga menunjukan tidak terjadinya kavitasi pada seluruh variasi debit. Untuk mendapatakan hasil yang lebih baik dan sesuai kaidah hidrolika, maka dilakukan perubahan desain pada uji model. Setelah perubahan desain, berdasarkan analisis dan perhitungan menggambarkan bahwa aliran pada Bendung Alale pada bangunan Bendung sudah cukup sesuai dengan kaidah teknis. Tebing tanah pada elevasi +33,60 dengan lebar atas 1,5 m menunjukkan pengaruh yang baik. Pada debit pengaliran Q100th di section IX - 0 tidak menunjukkan luapan pada bagian kanan, sehingga permukiman warga aman terhadap luapan air. Pemasangan krib dengan panjang 10 m yang berada pada kiri di section 17– 21, memberikan efek yang cukup baik terhadap tebing atau bibir sungai.

English Abstract

The Alale Weir is a weir built to suffice the irrigation needs of the people of Bone Bolango Regency, Gorontalo Province, where most of the population works in the agricultural sector. However, there was a flood due to the condition of the water table overflowing above the retaining wall of the weir. With these conditions, it is necessary to review by rehabilitating the Alale Weir. Before carrying out the rehabilitation of the Alale Weir, it is necessary to test the hydraulic model. This model test was carried out to determine the flow conditions in the upstream river, weir spillway, energy reducer, and downstream river of the Alale Weir to analyze the design based on hydraulic aspects with physical model tests to determine the actual flow conditions. Based on the results of testing and calculations on the existing conditions of uneven water level elevation in the spillway weir, the upstream river cross-sectional model is only able to hold water up to the Q25th discharge. For the Alale weir spillway cross-sectional model, there is a sinking flow at the Q25th, Q50th, and Q100th discharge. For the downstream river cross-section, it only holds water until the Q5th overflow discharge occurs on the left in section 12. The flow regime using the Froude number parameter (Fr) shows subcritical flow in most sections except in the spillway to the spillway launcher, (sections 0 and 1) supercritical flow occurs in the Q2th, Q5th and Q10th discharge flows, while in Q25th, Q50th and Q100th discharges occurs only in section 0. Flushing using Q25th jetting discharge is effective in sediment flushing. Sediment carried almost 50% on all variations of flushing. For flushing 6 has the highest efficiency of 53.81% with doors 1 and 2 closed and door 3 fully opened. The cavitation index in the model spillway shows results below the cavitation limit so that it shows no cavitation in all discharge variations. To get better results and according to hydraulics rules, design changes were made to the model test. After the design change, based on analysis and calculations illustrate that the flow on the Alale Weir in the Weir building is sufficient in accordance with technical rules. Land cliffs at an elevation of +33.60 with an upper width of 1.5 m show good influence. The Q100th drainage discharge in section IX – 0 does not show overflow on the right, so that residential areas are safe from overflowing water. The installation of krib with a length of 10 meters which is on the left in sections 17-21, has a fairly good effect on the cliff or river lip.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: Bendung, Efektivitas pembilas, Kavitasi, Model Hidrolika, Uji Model - Cavitation, Flushing effectiveness, Hydraulic Model, Model Test.
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Unnamed user with username pratiwi
Date Deposited: 11 Jan 2024 01:49
Last Modified: 11 Jan 2024 01:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207348
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
fatkhur rokhman.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (17MB)

Actions (login required)

View Item View Item