Pengaruh Variasi Penataan Serat Daun Nanas Pada Proses Coating Atap Galvalum Terhadap Tingkat Penurunan Temperatur Ruangan

Faza, Muhammad Yusuf and Redi Bintarto,, ST., M.Eng.Pract. and Moch. Syamsul Maˈarif,, ST., MT. (2023) Pengaruh Variasi Penataan Serat Daun Nanas Pada Proses Coating Atap Galvalum Terhadap Tingkat Penurunan Temperatur Ruangan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Atap galvalum digunakan karena memiliki beberapa kelebihan seperti tahan korosi, kuat, dan mudah dibentuk, akan tetapi atap galvalum memiliki kekurangan yaitu termasuk material konduktor, sehingga panas dari sinar matahari dengan mudah dihantarkan kedalam ruangan, menyebabkan naiknya suhu didalam ruangan. Salah satu cara mengatasi tingginya suhu ruangan dengan melapisi atap galvalum menggunakan material yang memiliki konduktivitas termal yang rendah. Pada penelitian ini serat daun nanas sebagai insulasi termal diterapkan dipermukaan galvalum dengan resin epoxy berperan sebagai pengikat antara serat daun nanas dengan permukaan galvalum. Selain itu, penerapan variasi penataan serat daun nanas pada proses coating atap galvalum bertujuan untuk mengeatahui bagaimana pengaruh variasi penataan serat daun nanas terhadap tingkat konduktivitas termal dan penurunan temperatur ruangan. Penelitian ini menggunakan met’ode ekspe’rimen aktual. Variasi penataan serat yang digunakan yaitu multidirectional, random directional, bidirectional, dan unidirectional. Perbandingan serat dan resin epoxy untuk setiap penataan yaitu 20% dan 80%. Spesimen pengujian dibuat menggunakan alat bantu penataan. Alat uji konduktivitas termal digunakan untuk menguji spesimen silinder diameter 4 cm yang telah di coating variasi panataan yang berbeda. Foto makroskopik dan software imageJ digunakan untuk mengetahui persentase bridge region dan resin rich region pada masing – masing spesimen uji penurunan temperatur ruangan. Spesimen Uji penurunan temperatur ruangan berukuran 50 cm x 50 cm, spesimen ini akan diletakan dibagian atas alat uji. Uji penurunan temperatur ruangan menggunakan alat berbentuk kubus yang terbuat dari multiplex berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm. Thermocouple diletakan pada kubus di 4 titik yang berbeda yaitu atas kubus, atas permukaan galvalum, bawah permukaan galvalum, dan didalam ruang kubus. pengujian dilakukan di area terbuka supaya terkena sinar matahari dan diuji selama 10 menit. Pada pengujian konduktivitas termal didapatkan nilai terendah pada variasi penataan multidirectional yaitu 0,223953824 W/m.°C dan nilai konduktivitas tertinggi pada variasi penataan unidirectional yaitu 0,27923813 W/m.°C. Analisis dari foto makroskopik dengan bantuan software imageJ menunjukan bahwa spesimen variasi penataan multidirectional memiliki area bridge region paling banyak yaitu 76.480%, sedangkan spesimen variasi penataan unidirectional memiliki area bridge region paling sedikit yaitu 55,581%. Hasil uji penurunan temperatur ruangan didapatkan bahwa serat dengan variasi penataan multidirectional memiliki nilai perbedaan temperature ruangan tertinggi yaitu rata rata 1,327°C dan terendah pada variasi penataan unidirectional dengan nilai rata – rata 1,117°C

English Abstract

Galvalume roofs are used because they have several advantages such as corrosion resistance, strength, and ease of shaping, but galvalume roofs have the disadvantage of being a conductor material, so that heat from sunlight is easily transmitted into the room which causes an increase in temperature in the room. One way to overcome the high temperature of the room by coating the galvalume roof using a material that has low thermal conductivity. In this study pineapple leaf fiber as thermal insulation is applied to the surface of galvalume with epoxy resin acting as a binder between pineapple leaf fiber and galvalume surface. In addition, the application of variations in the arrangement of pineapple leaf fibers in the galvalume roof coating process aims to know how the effect of variations in the arrangement of pineapple leaf fibers on the level of thermal conductivity and room temperature decrease. This research uses the actual experimental method. The fiber arrangement variations used were multidirectional, random directional, bidirectional, and unidirectional. The ratio of fiber and epoxy resin for each arrangement is 20% and 80%. Test specimens were made using a structuring tool. Thermal conductivity test apparatus is used to test cylindrical specimens with a diameter of 4 cm that have been coated with different arrangement variations. Macroscopic photos and imageJ software were used to determine the percentage of bridge region and resin rich region in each room temperature drop test specimen. The room temperature drop test specimen measures 50 cm x 50 cm. This specimen will be placed at the top of the test equipment. The room temperature drop test uses a cube-shaped tool made of multiplex measuring 50 cm x 50 cm x 50 cm. Thermocouples are placed on the cube at 4 different points, namely the top of the cube, above the surface of the galvalume, below the surface of the galvalume, and in the cube space. testing is carried out in an open area so that it is exposed to sunlight and tested for 10 minutes. In the thermal conductivity test, the lowest value is obtained in the multidirectional arrangement variation which is 0.223953824 W/m.°C and the highest conductivity value in the unidirectional arrangement variation is 0.27923813 W/m.°C. Analysis of macroscopic photos with the help of imageJ software shows that the multidirectional arrangement variation specimen has the most bridge region area, namely 76.480%, while the unidirectional arrangement variation specimen has the least bridge region area, namely 55.581%. The results of the room temperature reduction test found that the fiber with the multidirectional arrangement variation has the highest room temperature difference value, which is an average of 1.327 ° C and the lowest in the unidirectional arrangement variation with an average value of 1.117 ° C

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: galvalum, serat daun nanas, resin epoxy, coating, variasi penataan, bridge region, resin rich region, konduktivitas termal, penurunan temperatur - galvalume, pineapple leaf fiber, epoxy resin, coating, arrangement variation, bridge region, resin rich region, thermal conductivity, temperature decrease
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Unnamed user with username pratiwi
Date Deposited: 11 Jan 2024 01:48
Last Modified: 11 Jan 2024 01:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207333
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Faza Muhammad Yusuf.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (9MB)

Actions (login required)

View Item View Item