Analisis Perbandingan Diskolorasi pada Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Kandungan Flavonoid dan Antosianin

sa’diyah, Mitha (2023) Analisis Perbandingan Diskolorasi pada Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Kandungan Flavonoid dan Antosianin. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sirih merah (Piper crocatum) merupakan salah satu tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah mengobati sakit diabetes, maag, radang mata dan batu ginjal. Dalam tanaman sirih merah mengandung senyawa farmakologi yaitu flavonoid, tannin, alkaloid, minyak atsiri dan senyawa polifenolat. Tanaman sirih merah dapat mengalami perubahan morfologi, salah satunya terjadi pada warna daun. Perubahan warna ini dapat berpengaruh terhadap kandungan didalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur jumlah kandungan flavonoid dan antosianin dalam daun sirih merah yang telah mengalami perubahan warna dan menganalisis pengaruh diskolorasi daun sirih merah pada kandungan flavonoid dan antosianin. Penelitian ini dilakukan pada bulan mei hingga juli 2023 dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) satu faktorial. Pada penelitian ini diskolorasi pada daun dibagi menjadi 4 level berdasarkan pada presentase luas area hijau pada daun baik bagian depan maupun belakang. Level 1 (20% – 40 %), level 2 (41% – 60%), level 3 (61% – 80%) dan level 4 (81% – 100%). Penelitian ini dilakukan menjadi dua tahap, yakni pengambilan dan pengukuran citra daun, dan pengujian kandungan flavonoid dan antosianin. Pengambilan citra daun dilakukan menggunkan kamera canon EOS 700D dan diukur menggunakan software ImageJ. Kemudian pengujian kandungan flavonoid dan antosianin menggunakan metode spetrofotometer UV-Vis. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil berupa, diskolorasi pada daun sirih merah mengalami perubahan didaun depan dan daun bagian belakang. Yang mana diskolorasi akan menghilangkan warna abu abu keperakan pada bagian depan dan menghilangkan warna merah pada bagian belakang, sehingga daun menjadi hijau seluruhnya. Pada pengujian kandungan flavonoid didapatkan hasil bahwa diskolorasi pada duan sirih merah memiliki pengaruh nyata terhadap kandungan flavonoid, dengan flavonoid tertinggi sebesar 16,782 mg QE /g dan flavonoid terendah adalah 6,962 mg QE /g. Pada pengujian kandungan antosianin didapatkan hasil bahwa diskolorasi, dengan antosianin tertinggi sebesar 9,568 mg/l dan antosianin terendah adalah 0,017 mg/l. Kesimpulan penelitian ini adalah diskolorasi pada daun sirih merah memiliki pengaruh nyata terhadap kandungan yang terdapat didalamnya, diantaranya adalah kandungan flavonoid dan antosianin. Pada penelitian ini kelompok diskolorasi memiliki pengaruh terhadap kandungan flavonoid dan kandungan antosianin.

English Abstract

Red betel (Piper crocatum) is an herbal plant with many benefits, including treating diabetes, ulcers, eye inflammation, and kidney stones. The red betel plant contains pharmacological compounds, namely flavonoids, tannins, alkaloids, essential oils, and polyphenolic compounds. Red betel plants can undergo morphological changes, especially on the leaves, which can influence their content. The purpose of this study is measure the amount of flavonoids and anthosianian content in red betel leaves that have undergone color changes and analyze the effect of red betel leaf discoloration on flavonoid and anthocyanin content. This study was conducted from May to June 2023 using a factorial single- group randomized design (RAK). The discoloration of leaves was divided into 4 levels based on the area of green areas on the leaves, both the front and back. The levels were as follows: Level 1 (20% – 40%), level 2 (41% – 60%), level 3 (61% – 80%), and level 4 (81% – 100%). The research was carried out in two stages, namely taking and measuring leaf images and testing flavonoid and anthocyanin content. Leaf imagery was taken using the Canon EOS 700D camera and measured using ImageJ software. Then, the content of flavonoids and anthocyanins was tested using the UV-Vis spectrophotometer method. Based on the research that has been done, the results show that discoloration on red betel leaves has changed from the front leaves to the back leaves, removing the silvery gray color on the front and the red color on the back, so that the leaves become green entirely. In testing flavonoid content, it was found that discoloration in red betel nut duan had a significant effect on flavonoid content, with the highest flavonoid of 16,782 mg QE /g samples and the lowest flavonoids being 6,962 mg QE /g samples. In testing the anthocyanin content, it was found that discoloration affected the results, with the highest anthocyanin of 9,568 mg/l and the lowest anthocyanin was 0,017 mg/l. The conclusion of this study is that discoloration in red betel leaves has a real influence on the content contained in it, including the content of flavonoids and anthocyanins. In this study, the flavonoid content did not have a significant influence on each group, while the anthocyanin content had a significant influence between groups.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052310
Uncontrolled Keywords: Anthocyanins, Flavonoids, Leaf Discoloration, Red Betel Antosianin, Diskolorasi Daun, Flavonoid, Sirih Merah
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username verry
Date Deposited: 10 Jan 2024 04:15
Last Modified: 10 Jan 2024 04:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207326
[thumbnail of Dalam Masa Embargo] Text (Dalam Masa Embargo)
Mitha Sa'diyah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item