Hubungan Antara Tingkat Perundungan di Dunia Maya dengan Identitas Diri Remaja Akhir di Kota Malang

Musayadah, Dinda Iqlima and Dr. Ns. Kumboyono,, S.Kep., M.Kep., Sp. Kep.Kom. and Ns. Ridhoyanti Hidayah, S.Kep., M.Kep. (2023) Hubungan Antara Tingkat Perundungan di Dunia Maya dengan Identitas Diri Remaja Akhir di Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengguna internet dan media sosial terbesar salah satunya adalah remaja. Media sosial dapat menimbulkan dampak negatif diantaranya adalah perundungan di dunia maya. Perundungan ini dapat menghambat dalam pencarian jati diri remaja sehingga dapat mempengaruhi konsep diri terutama pembentukan identitas dirinya. Tujuan penelitian untuk mengetahui korelasi antara tingkat perundungan di dunia maya dengan identitas diri remaja. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 170. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat perundungan di dunia maya adalah kuesioner Revised Cyber Bullying Inventory (RCBI) dan Identity Function Scale untuk mengukur identitas diri. Hasil penelitian menunjukkan remaja memiliki tingkat perundungan di dunia maya rendah (72,9), dan memiliki identitas diri pasif (53,3). Hasil analisis bivariat menggunakan Spearman Rank didapatkan hasil signifikan antara kedua variabel, yaitu (p < 0,001; α=0,05 r = - 0,357) yang berarti semakin tinggi tingkat perundungan di dunia maya semakin rendah identitas diri remaja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat perundungan di dunia maya dengan identitas diri remaja akhir di Kota Malang. Saran dari penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi serta dapat digunakan sebagai edukasi oleh instansi pendidikan dan orang tua untuk bisa membimbing dan mengarahkan remaja sehingga bisa menciptakan resiliensi yang kuat serta memiliki identitas diri yang utuh.

English Abstract

One of the biggest users of the internet and social media is teenagers. Social media can have a negative impact, including cyberbullying. This bullying can hinder adolescents' self-discovery so that it can affect self-concept, especially the formation of their identity. The purpose of the study was to determine the correlation between the level of cyberbullying and adolescent self- identity. The research method adopted a cross-sectional approach with a sample size of 170. The instruments used to measure the level of cyber bullying were the Revised Cyber Bullying Inventory (RCBI) questionnaire and the Identity Function Scale to measure self-identity. The results showed that adolescents had a low level of cyber bullying (72.9%), and had a passive self-identity (53.3%). The results of bivariate analysis using Spearman Rank obtained significant outputs between the two variables, namely (p < 0.001; α = 0.05 r = -0.357) which means that the higher the level of cyber bullying, the lower the self-identity of adolescents. So it can be concluded that there is a significant relationship between the level of cyberbullying and the self-identity of late adolescents in Malang City. Suggestions from this study are expected to add information and can be used as education by educational institutions and parents to be able to guide and direct adolescents so that they can create strong resilience and have a complete self-identity.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052316
Uncontrolled Keywords:	Identitas Diri,Perundungan di Dunia Maya,Remaja | Cyberbullying, Self-Identity, Adolescents
Divisions:	Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan
Depositing User:	Nur Subchan
Date Deposited:	10 Jan 2024 07:50
Last Modified:	10 Jan 2024 07:50
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207237

Text (DALAM MASA EMBARGO) DINDA IQLIMA MUSAYADAH.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB)

Actions (login required)

View Item