Nazarudin, Mohammad and Rachman Hartono,, SP., MP (2023) Tingkat Keterkendalian Harga dan Pasar Konsumen Bahan Pangan Di Kabupaten Gresik Triwulan I Tahun 2023. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bahan pokok merupakan komoditas strategis dan bahkan sering dikaitkan dengan aspek politis di berbagai negara termasuk Indonesia. Hal ini disebabkan karena bahan pokok merupakan kebutuhan dasar manusia untuk mempertahankan hidup. Oleh karenanya, pemenuhan kebutuhan pangan bagi setiap penduduk setiap waktu merupakan hak asasi manusia yang harus diupayakan oleh pemerintah suatu negara. Selain itu berbagai kebijakan terkait dengan upaya peningkatan produksi bahan pangan, kebijakan stabilitas harga pangan serta sistem distribusi bahan pangan dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan telah dilaksanakan secara terus menerus dalam setiap tahapan pembangunan. Pangan menjadi salah satu penyumbang pengeluaran konsumsi masyarakat sehingga harga pangan menjadi hal yang sangat sensitif. Harga pangan di Indonesia termasuk dalam penyumbang terbesar inflasi karena perubahan harganya. Harga bahan pangan pokok merupakan aspek penting yang perlu mendapat perhatian. Iinflasi terjadi apabila kenaikan harga tersebut juga mempengaruhi kenaikan harga barang-barang lainnya. Faktor utama yang menyebabkan harga komoditas sering mengalami fluktuasi adalah perubahan kondisi cuaca, serangan OPT yang memicu kegagalan panen, dan belum merata nya infrastruktur yang membuat harga menjadi naik akibat distribusi yang mahal. Mengingat pentingnya harga bahan pangan menjadi indikator ekonomi negara maka penelitian ini bertujuan untuk mengamati perkembangan dan keterkendalian harga bahan pangan. Penelitian ini dilakukan di beberapa pasar di Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara purposive dengan mempertimbangkan grafik tren harga bahan pangan yang tertera di Siskaperbapo, selain itu pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan mempertimbangkan provinsi Jawa Timur sebagai penghasil sumber pangan dan penelitian yang lebih fokus pada harga konsumen sepuluh komoditas maka dipilih kabupaten tersebut untuk dilakukan penelitian. Selain itu, Dinamika perkembangan perlu dianalisis untuk mengetahui dan mengantisipasi gejolak harga pada masa mendatang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun waktu) selama bulan berturut-turut mulai bulan Januari 2023 hingga Maret 2023. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis koefisien variasi. Hasil penelitian antara lain didapatkan tingkat harga daging ayam ras sebesar 100%, telur ayam ras sebesar 33,33%, kedelai impor sebesar 16,67%, cabai merah besar sebesar 100%, cabai rawit sebesar 0%, bawang merah sebesar 100%, sedangkan bawang putih, tomat, wortel dan buncis tidak dapat dihitung karena tidak ada harga acuan yang tertera pada dokumen BAPANAS nomer 5 tahun 2022. Serta diperoleh hasil tingkat keterkendalian pasar sebesar 55,56% pada pasar Gresik, 61,11% pada pasar baru, 55,56% pada pasar kota dan 61,11% pada pasar sidomoro dengan tingkat keterkendalian pada bulan Januari sebesar 54,17%, 62,50% pada bulan Februari dan 58,33% pada bulan Maret. Selanjutnya didapatkan tingkat keterkendalian fluktuasi harga daging ayam ras sebesar 100%, telur ayam ras 100%, telur ayam ras 100%, kedelai impor 83,33%, cabai merah besar 91,67%, cabai rawit 100%, bawang merah 100%, bawang putih 91,67%, tomat 100%, wortel 100% dan buncis 100% dengan tingkat keterkendalian pasar sebesar 100% pada pasar Gresik, 96,67 pada pasar baru, 100% pada pasar kota, dan 93,30% pada pasar sidomoro serta tingkat keterkendalian pada bulan Januari sebesar 97,50%, 100% pada bulan Februari dan 95% pada bulan Maret.
English Abstract
Staples are strategic commodities and are often associated with political aspects in various countries, including Indonesia. This is because staple foods are basic human needs to sustain life. Therefore, meeting the food needs of every resident at any time is a human right that must be pursued by the government of a country. In addition, various policies related to efforts to increase food production, food price stability policies and food distribution systems in an effort to meet food needs have been implemented continuously at every stage of development. Food is one of the contributors to public consumption expenditure so that food prices are very sensitive. Food prices in Indonesia are among the biggest contributors to inflation due to price changes. The price of staple food is an important aspect that needs attention. Inflation occurs when the price increase also affects the price increase of other goods. The main factors that cause commodity prices to fluctuate frequently are changes in weather conditions, OPT attacks which trigger crop failures, and the uneven distribution of infrastructure which causes prices to rise due to expensive distribution. Given the importance of food prices as an indicator of the country's economy, this study aims to observe the development and control of food prices. This research was conducted in several markets in Gresik Regency. The selection of the location was carried out purposively by considering the graphs of food price trends listed in SISKAPERBAPO, besides that the selection of research locations was carried out taking into account the province of East Java as a producer of food sources and research that focused more on consumer prices of ten commodities, so the district was selected for research. . In addition, development dynamics need to be analyzed to identify and anticipate price fluctuations in the future. The data used in this study is time series data for consecutive months from January 2023 to March 2023. Data analysis used in this study uses analysis of the coefficient of variation. The results of the study, among others, obtained the price level of purebred chicken by 100%, purebred chicken eggs by 33.33%, imported soybeans by 16.67%, large red chilies by 100%, cayenne pepper by 0%, shallots by 100%, while garlic, tomatoes, carrots and green beans cannot be counted because there is no reference price listed in BAPANAS document number 5 of 2022. As well as the market control level of 55.56% in the Gresik market, 61.11% in the new market, 55.56% in the city market and 61.11% in the sidomoro market with a controllable level in January of 54.17%, 62.50% in February and 58.33% in March. Furthermore, the controllable level of price fluctuations for purebred chicken is 100%, 100% purebred chicken eggs, 100% purebred chicken eggs, 83.33% imported soybeans, 91.67% large red chilies, 100% bird's eye chilies, 100% shallots, garlic 91.67%, tomatoes 100%, carrots 100% and beans 100% with a market control level of 100% at the Gresik market, 96.67 at the new market, 100% at the city market, and 93.30% at the sidomoro market as well as the level of control in January of 97.50%, 100% in February and 95% in March.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052304 |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with username ismiatun |
Date Deposited: | 10 Jan 2024 03:30 |
Last Modified: | 10 Jan 2024 03:30 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207181 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
MOHAMMAD NAZARUDIN.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (6MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |