Pelestarian Kawasan Bersejarah Pabrik Gula Olean Kabupaten Situbondo

Sudarmawan, Ajie Nugroho and Johannes Parlindungan, ST., MT., Ph.D. and Dr. Wara Indira Rukmi, ST., MT. (2023) Pelestarian Kawasan Bersejarah Pabrik Gula Olean Kabupaten Situbondo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten Situbondo merupakan salah satu kabupaten yang pernah menjadi wilayah bekas jajahan Kolonial Hindia Belanda. Kedatangan Belanda ke Indonesia khususnya Kabupaten Situbondo mempengaruhi kebudayaan Kabupaten Situbondo mulai dari bahasa, pakaian, cara berpikir, hingga arsitektur bangunan. Salah satu peninggalan arsitektur khas Hindia Belanda di Situbondo adalah Pabrik Gula Olean. Pabrik gula yang sudah berumur 175 tahun ini tentu saja memiliki sejarah yang panjang. Namun demikian di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo Nomor 9 Tahun 2013 tentang RTRW masih belum mencantumkan Pabrik Gula Olean sebagai kawasan cagar budaya. Dengan mempertimbangkan adanya peninggalan Hindia Belanda berupa bangunan bersejarah dan prasarana di Kawasan PG Olean ini, maka perlu dilakukan pengkajian makna kultural yang ada pada kawasan Pabrik Gula Olean untuk mengetahui karakteristik kawasan dan bangunan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis citra kawasan, analisis potensi sejarah, analisis sinkronik-diakronik, analisis makna kultural bangunan, dan analisis Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil dari penelitian ini adalah tindakan pelestarian kawasan pada elemen path, terdapat 1 bangunan tidak mengalami perubahan, 19 bangunan mengalami perubahan kecil, 14 bangunan mengalami perubahan sedang, 22 bangunan mengalami kerusakan rendah, 11 bangunan mengalami kerusakan sedang, dan 1 bangunan mengalami kerusakan tinggi, sehingga tindakan pelestarian bangunan yang sesuai adalah tindakan preservasi dan rehabilitasi.

English Abstract

Situbondo Regency is one of the districts that was once a former Dutch East Indies Colonial colony. The arrival of the Dutch to Indonesia, especially Situbondo Regency, influenced the culture of Situbondo Regency, starting from language, clothing, way of thinking, to building architecture. One of the typical Dutch East Indies architectural heritage in Situbondo is the Olean Sugar Factory. This 175 year old sugar factory certainly has a long history. However, the Situbondo Regency Regional Regulation Number 9 of 2013 concerning the RTRW still does not include the Olean Sugar Factory as a cultural heritage area. Taking into account the heritage of the Dutch East Indies in the form of historic buildings and infrastructure in the PG Olean Area, it is necessary to study the cultural significance that exist in the Olean Sugar Factory area to know the characteristics of the area and buildings. The analytical methods used in this study are regional image analysis, historical potential analysis, synchronic-diachronic analysis, analysis of the cultural significance of buildings, and Analytical Hierarchy Process (AHP) analysis. The results of this study are the area preservation measures on the path element, there is 1 building that does not change, 19 buildings experience minor changes, 14 buildings experience moderate changes, 22 buildings experience low damage, 11 buildings experience moderate damage, and 1 building experience high damage. so that appropriate building preservation actions are preservation and rehabilitation action.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: Karakteristik Kawasan dan Bangunan, Makna Kultural, AHP, Tindakan Pelestarian
Subjects: 700 The Arts > 711 Area planning (civic art)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Unnamed user with username tunjungsari
Date Deposited: 10 Jan 2024 02:50
Last Modified: 10 Jan 2024 02:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207124
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ajie Nugroho Sudarmawan.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item