Analisis Status Mutu Air Limbah Domestik Berdasarkan Parameter Fisika Dan Kimia Pada Ipal Komunal Mck Plus, Kelurahan Tlogomas, Kota Malang

Saadah, Zahrotus and Dr. Ir. Supriatna,, M.Si (2023) Analisis Status Mutu Air Limbah Domestik Berdasarkan Parameter Fisika Dan Kimia Pada Ipal Komunal Mck Plus, Kelurahan Tlogomas, Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Air limbah domestik diartikan sebagai air buangan yang dihasilkan dari buangan kegiatan rumah tangga. Air limbah mengandung polutan yang dapat menyebabkan gangguan ekosistem seperti gangguan pada kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi air serta terjadi penurunan kualitas air dan lain-lain. Air limbah domestik telah menjadi salah satu bahan pencemaran yang memberikan pengaruh besar pada badan perairan. IPAL Komunal di wilayah Tirta Rona RT. 03 RW. 07 Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dibangun pada tahun 1986 dan masih aktif digunakan hingga sekarang. IPAL tersebut telah digunakan, lebih ari 100 Kepala Keluarga telah memanfaatkan IPAL yang berada di Jalan Tirta Rona. Akan tetapi, pihak Dinas Lingkungan dan Kesehatan Kota Malang jarang melakukan pengecekan sehingga terkadang menghasilkan air yang keruh dan menimbulkan bau tidak sedap. Metode penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, kesioner dan dokumentasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Hidrologi gengan uji pairet t test sebagai uji hipotesis data. Perhitungan efisiensi removal hasil analisis data dilakukan untuk mengetahui efektifitas IPAL tersebut dalam mendegradasi air limbah. Kuesioner disusun dengan menggunakan metode scoring yaitu penentuan skor melalui jawaban yang berasal dari narasumber yang dilakukan dengan cara membuat kategori yang sesuai dari jawaban responden. Hasil analisis status mutu air limbah menunjukkan IPAL komunal berada pada status cemar berat berdasarkan anaisis menggunakan metode STORET. Zat pencemar yang mengakibatkan IPAL berada pada kelas cemar berat merupakan parameter amonia, TSS dan COD yang berada jauh diatas standar baku mutu yang ditetntukan. Sedangkan berdasarkan paired t-test pada parameter Amonia dan COD tidak adanya perbedaan yang bermakna IPAL yang berarti tidak adanya penurunan kandungan Amonia dan COD pada titik outlet IPAL, namun berbeda pada parameter BOD dan TSS yang terdapat perbedaan pada titik outlet. Hasil analisis efektivitas pengolahan air limbah pada IPAL Komunal MCK Plus menunjukkan bahwa efisiensi rangkaian pengolahan pada IPAL tersebut masih kurang optimal dalam mendegradasi limbah dan bahan-bahan pencemar. Kementrian PUPR menetapkan 70-90% limbah harus terdegradasi sedangkan, berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa presentase efisiensi parameter suhu 3.7%, TSS 55.3%, DO 25.4%, pH -3.5%, BOD 51.7%, COD 32.7%, Amonia -29.5%, Nitrat 24.4%, dan fosfat -15.8%. Dari perolehan presentase diatas maka diketahui bahwa efisiensi penurunan parameter limbah belum memenuhi standar. Hasil analisa presepsi masyarakat pada IPAL Komunal MCK Plus menunjukkan hasil bahwa dengan adanya IPAL Komunal tersebut masyarakat merasa sangat terbantu dalam pengolahan limbah sisa hasil rumah tangga. Disarankan untuk Pemeliharaan unit pengolahan limbah dan penambahan infrastruktur pada IPAL yang dijadikan percontohan di Kota Malang

English Abstract

Domestic waste water is defined as waste water resulting from household activities. Waste water contains pollutants that can cause ecosystem disturbances such as health problems for people who consume water and a decrease in water quality and others. Domestic waste water has become one of the polluting materials that has a major influence on water bodies. communal water treatment in the Tirta Rona area, RT. 03 RW. 07 Tlogomas Village, Lowokwaru District, Malang City was built in 1986 and is still actively used today. However, the Department of Environment and Health of Malang City rarely checks it, so it sometimes produces cloudy water and gives off an unpleasant odor. The research method used was a descriptive survey, data collection was carried out by means of observation, interviews, questionnaires and documentation. Sampling was done by purposive sampling technique. Sample analysis was carried out at the Hydrology Laboratory using the paired t test as a data hypothesis test. Calculation of removal efficiency as a result of data analysis is carried out to determine the effectiveness of the water treatment in degrading wastewater. The questionnaire was prepared using the scoring method, namely determining the score through answers originating from informants which was carried out by creating the appropriate categories from the respondents' answers. The results of the analysis of the status of wastewater quality show that communal water treatment is in the status of heavily polluted based on analysis using the STORET method. Pollutants that cause water treatment to be in the heavy pollutant class are the parameters of ammonia, TSS and COD which are far above the specified quality standards. Meanwhile, based on the paired t-test on the Ammonia and COD parameters, there is no significant difference in water treatment, which means there is no decrease in Ammonia and COD content at the outlet point of the water treatment, however, there are differences in the BOD and TSS parameters, where there is a difference at the outlet point. The results of the analysis of the effectiveness of wastewater treatment in the MCK Plus Communal water treatment show that the efficiency of the treatment chain in this water treatment is still not optimal in degrading waste and pollutant materials. The Ministry of PUPR stipulates that 70-90% of waste must be degraded whereas, based on the results of the analysis it is known that the percentage efficiency parameters are temperature 3.7%, TSS 55.3%, DO 25.4%, pH -3.5%, BOD 51.7%, COD 32.7%, Ammonia -29.5%, Nitrates 24.4%, and phosphates -15.8%. From the percentage gain above, it is known that the efficiency of reducing waste parameters does not meet the standards. The results of community perception analysis on the MCK Plus communal water treatment show that with this communal water treatment the community feels greatly assisted in processing household waste. It is suggested that the maintenance of sewage treatment units and the addition of infrastructure for water treatment which is used as a pilot in Malang City must be carried out consistently.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0523080767
Divisions:	Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User:	soegeng sugeng
Date Deposited:	12 Jan 2024 07:51
Last Modified:	12 Jan 2024 07:51
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207080

Text (DALAM MASA EMBARGO) Zahrotus Saadah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB)

Actions (login required)

View Item