Model Pendugaan Luas Daun Tanaman Kecipir (Psophocarpus Tetragonolobus L.) Sebagai Sumber Hijauan Pakan Ternak

Wisanggeni, Angger Galih and Ir. Hanief Eko Sulistyo, MP., (2023) Model Pendugaan Luas Daun Tanaman Kecipir (Psophocarpus Tetragonolobus L.) Sebagai Sumber Hijauan Pakan Ternak. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keberhasilan usaha peternakan sangat ditentukan antara lain oleh ketersediaan jumlah dan kualitas pakan. Pada musim kemarau ketersediaan hijauan pakan ternak menjadi masalah penting karena pada kondisi kering ketersediaannya terbatas, sehingga perlu dicari dan di kembangkan jenis tanaman penghasil hijauan pakan ternak berkualitas yang tahan kekeringan. Pshophocarpus tetragonolobus L. adalah jenis tanaman leguminosas berpeluang untuk di kembangkan sebagai penghasil hijauan pakan ternak yang berkualitas guna meningkatkan ketersediaan hijauan pada musim kemarau karena tanaman ini tergolong tahan kekeringan, dan dapat tumbuh secara memedai walaupun ditanam pada tanah yang kurang subur karena kandungan bahan organiknya rendah. Produksi hijauan Psophocarpus tetragonolobus L. akan ditentukan oleh jumlah dan luas daun. Tujuan Penelitian untuk mendapatkan model pendugaan luas daun Psophocarpus tetragonolobus L. dengan menggunakan analisis regresi berdasarkan nilai variabel bebas daun yaitu: (1). Perkalian Panjang dengan lebar daun, (2). Keliling daun, dan (3). Berat daun. Penelitian dilakukan pada tanggal 3 sampai 15 juni tahun 2022. Sampel daun bahan penelitian diperoleh dari Balai Penelitian Aneka kacang-kacangan dan Umbi-umbian Di Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, kabupaten Malang, Jawa Timur. Pengukuran variabel daun dilaksanakan di Agro Techno Park Brawijaya Jatikerto Malang dengan menggunakan mesin Leaf Area Meter (LAM) dan timbangan. Metode Penelitian menggunakan studi kasus dengan mengambil 50 contoh tangkai daun yang terdiri atas tiga anak daun yang telah dewasa dan tumbuh normal. Hasil Penelitian yaitu diperoleh tiga persamaan regresi sebagai berikut: (1). Berdasarkan perkalian panjang dengan lebar daun adalah (Y) = 5,4 + 0,605 (X), dengan koefisien diterminasi (R2) 74,64%, (2). Berdasarkan keliling daun adalah (Y) = 21,5 + 2,556 (X) dengan koefisien determinasi (R2) 73,36%, serta (3). Berdasarkan berat daun adalah (Y) = 8,9 + 38,70 (X) dengan koefisien determinasi (R2) 74,59%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pada metode pendugaan luas daun tanaman Psophocarpus tetragonolobus L. menggunakan regresi linier pengukuran variabel panjang dan lebar maksimum daun memiliki keakurasian yang tinggi daripada pengukuran dengan keliling dan berat daun. Metode pengukuran panjang dan lebar maksimum daun lebih mudah diaplikasikan di lapang dibandingkan dengan metode keliling dan berat daun, selain itu penggunakan metode pengukuran panjang dan lebar maksimum daun memungkinkan sampel yang diukur tidak diambil dari tanaman sehingga tidak mengalami kerusakan dan menghambat pertumbuhan tanaman.

English Abstract

Forage production of Psophocarpus tetragonolobus L. will be determined by the number and area of leaves. The aim of the study was to obtain a model for estimating leaf area of Psophocarpus tetragonolobus L. using regression analysis based on the value ofthe independent variable leaves, namely: (1). Multiply the length with the width of the leaf, (2). Circumference of leaves, and (3). Leaf weight. The research was conducted from June 3 to 15, 2022. The research method uses a case study by taking 50 samples of leaf stalks consisting of three adult and normal growing leaflets. The research results obtained three regression equations as follows: (1). Based on the multiplication of the length by the width of the leaf is (Y) = 5.4 + 0.605 (X), with a termination coefficient (R2) of 74.64%, (2). Based on the leaf circumference is (Y) = 21.5 + 2.556 (X) with a coefficient of determination (R2) 73.36%, and (3). Based on the weight of the leaves is (Y) = 8.9 + 38.70 (X) with a coefficient of determination (R2) 74.59%. The conclusion of this study is that in the method of estimating leaf area of Psophocarpus tetragonolobus L. using linear regression the measurement of the variable length and maximum width of the leaves has a higher accuracy than measurements with the circumference and weight of the leaves. The method of measuring the length and maximum width of leaves is easier to apply in the field than the method of circumference and weight of leaves, besides that using the method of measuring the maximum length and width of leaves allows the measured samples not to be taken from the plants so they are not damaged and inhibit plant growth.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052305
Uncontrolled Keywords: leaf area, Psophocarpus tetragonolobus L, regression equations, forage
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 10 Jan 2024 02:05
Last Modified: 10 Jan 2024 02:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/207026
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Angger Galih Wisanggeni.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item