Analisis Deforestasi Dan Tata Kelola Hutan Berkelanjutan Pada Kawasan Konservasi Taman Hutan Raya Bukit Soeharto

Megawati, Tri Furi Megawati and Dr. Ir. Bambang Semedi,, Dr. Ir. Bambang Semedi, and Prof. Dr. Ir. Amiudin Afandhi,, MS (2023) Analisis Deforestasi Dan Tata Kelola Hutan Berkelanjutan Pada Kawasan Konservasi Taman Hutan Raya Bukit Soeharto. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perubahan pola penggunaan lahan, keberadaan jalan nasional dan jalan tol serta perambahan berdampak pada laju deforestrasi dan tingkat fragmentasi Tahura Bukit Soeharto. Kondisi ini secara langsung berdampak pada eksistensi Tahura Bukit Soeharto sebagai penyangga sistem kehidupan. NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisa laju deforestasi dengan memanfaatkan citra penginderaan jauh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bentuk perubahan tutupan lahan, pola spasial dan laju deforestasi pada Tahura Bukit Soeharto dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2022 menggunakan metode NDVI serta memetakan lokasi rawan konflik tenurial di dalam dan sekitar Tahura Bukit Soeharto. Penelitian dilakukan pada citra satelit Landsat 5, Landsat 7, Landsat 8 dan Landsat 9 dengan rentang 31 tahun tahun liputan, dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2022 dengan menggunakan metode perhitungan NDVI untuk mengklasifikasi kelas berhutan dan tidak berhutan berdasarkan kerapatan vegetasi dan tingkat kehijauan. Selain menggunakan NDVI, dilakukan juga pemisahan kelas berhutan dan tidak berhutanan menggunakan klasifikasi manual digitation on screen. Berdasarkan hasil klasifikasi NDVI laju deforestasi selama 31 tahun dari tahun 1992 sampai dengan 2002 adalah -610,24 Ha per tahun dengan persentasi laju deforestasi -1,35%. Laju deforestasi hasil klasifikasi NDVI pada citra yang memiliki tutupan awan mendekati 0% yaitu pada tahun 1996 sampai tahun 2022 (26 tahun) adalah sebesar 23,36 ha/tahun dengan persentase laju deforestasi sebesar 0,04%. Berdasarkan klasifikasi manual laju deforestasi selama 31 tahun dari tahun 1992 sampai dengan 2002 adalah 20,45 Ha per tahun dengan persentasi laju deforestasi 0,05%. Laju deforestasi hasil klasifikasi manual pada citra yang memiliki tutupan awan mendekati 0% yaitu pada tahun 1996 sampai dengan tahun 2022 atau selama 26 tahun adalah sebesar 312,55 ha/tahun dengan persentase laju deforestasi sebesar 0,7%. Klasifikasi NDVI tidak dapat membedakan tutupan lahan berhutan, ladang, belukar tua maupun kelapa sawit/perkebunan. Klasifikasi NDVI juga tidak dapat membedakan tuupan lahan awan dan tanah terbuka. Perlu dilakukan klasifikasi lanjutan pada hasil klasifikasi NDVI untuk dapat membagi kelas klasifikasi sehingga dapat diperoleh kelas awan, tidak berhutan, berhutan, ladang, belukar tua dan kelapa sawit/perkebunan.

English Abstract

Changes in land use, the existence of national roads and toll roads and encroachment have had an impact on the rate of deforestation and the level of fragmentation of the Bukit Soeharto Forest Park . This condition has a direct impact on the existence of the Bukit Soeharto Forest Park as a support for the life system. NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) is a method that can be used to analyze deforestation rates by utilizing remote sensing imagery. This study aims to analyze land cover changes, spatial patterns and rates of deforestation in the Bukit Soeharto Forest Park from 1992 to 2022 using the NDVI method and map locations prone to tenurial conflicts in and around the Bukit Soeharto Forest Park. The research was conducted on Landsat 5, Landsat 7, Landsat 8 and Landsat 9 satellite images with a range of 31 years of coverage, from 1992 to 2022 using the NDVI calculation method to classify forested and non-forested classes based on vegetation density and greenness level. Apart from using NDVI, forested and non-forested classes were also separated using manual classification digitization on screen. Based on the results of the NDVI classification, the rate of deforestation for 31 years from 1992 to 2002 was -610.24 hectares per year with deforestation rate of -1.35%. The deforestation rate resulting from the NDVI classification for images with cloud cover close to 0%, from 1996 to 2022 (26 years) is 23.36 hectares per year with a deforestation rate of 0.04%. Based on manual classification, the deforestation rate for 31 years from 1992 to 2002 was 20.45 hectares per year with a deforestation rate of 0.05%. The deforestation rate resulting from manual classification on images that have cloud cover close to 0%, from 1996 to 2022 (26 years) is 312.55 hectares per year with a percentage deforestation rate of 0.7%. The NDVI classification cannot distinguish forested land cover, fields, old scrub or oil palm/plantation. The NDVI classification also cannot distinguish cloud and open ground cover. It is necessary to carry out further classification on the results of the NDVI classification to be able to divide the classification classes so that cloud, nonforest, forest, fields, old scrub and oil palm/plantation classes can be obtained.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	-
Divisions:	Program Pascasarjana > Magister Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User:	Unnamed user with username suprihatin
Date Deposited:	09 Jan 2024 08:41
Last Modified:	09 Jan 2024 08:41
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/206911

Text (DALAM MASA EMBARGO) TRI FURI MEGAWATI.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (23MB)

Actions (login required)

View Item