Karin,, Indriana Vaninda (2023) Analisis Banjir Akibat Keruntuhan Bendungan Semantok Menggunakan Aplikasi HEC-RAS,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bendungan urugan merupakan struktur konstruksi yang paling kompleks dalam bidang teknik sipil, yang memiliki potensi risiko yang tinggi apabila mengalami kerusakan. Bendungan Semantok yang berlokasi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur merupakan tipe bendungan urugan tanah. Bendungan Semantok dibangun dengan tujuan utama yaitu mengurangi dampak banjir yang terjadi di Kecamatan Rejoso dan mengatur aliran air berlebih pada musim hujan untuk mencegah terjadinya genangan. Selain fungsi tersebut, Bendungan Semantok juga memiliki potensi yang menyebabkan bencana besar apabila terjadi keruntuhan atau kegagalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi debit banjir perancangan maksimal yang mungkin terjadi pada Bendungan Semantok, mengetahui peta dan pola sebaran kedalaman genangan banjir akibat keruntuhan Bendungan Semantok dengan aplikasi HEC-RAS, dan mengetahui klasifikasi tingkat bahaya yang disebabkan keruntuhan Bendungan Semantok. Pada penelitian ini untuk pengolahan data yang pertama yaitu analisa hidrologi untuk mendapatkan debit banjir maksimum (QPMF) selanjutnya dilakukan analisa keruntuhan bendungan menggunkan aplikasi HEC-RAS dan yang terakhir yaitu pembuatan Klasifikasi Bahaya Banjir dari hasil analisis menggunakan aplikasi HEC-RAS. Berdasarkan hasil analisis hidrograf Satuan Sintesis Nakayasu, diperoleh bahwa debit banjir rancangan pada kala1ulang 1000 tahun adalah 551,798 m3/det dan pada saat kala ulang PMF (Probability Maximum Flood) adalah 1197,756 m3/det. Langkah selanjutnya adalah menjalankan simulasi keruntuhan bendungan menggunakan aplikasi HEC-RAS dengan skenario overtopping dan piping. Hasil simulasi keruntuhan tersebut didapatkan luas sebaran banjir terbesar pada kondisi overtopping qcc akibat keruntuhan Bendungan Semantok yaitu seluas 72,29 km2 dengan ketinggian banjir maksimum 13,54 m. Berdasarkan hasil analisis klasifikasi tingkat bahaya banjir akibat keruntuhan Bendungan Semantok terdapat 9 kecamatan dengan estimasi jumlah penduduk1terkena resiko (PenRis) sebesar 191.262 jiwa penduduk yang terkena dampak keruntuhan Bendungan Semantok dengan jarak jangkauan1banjir dari bendungan sejauh > 5 km. Sesuai dengan tabel hubungan jumlah penduduk terkena resiko dan jarak jangkauan banjir dari bendungan, hasil analisis klasifikasi zona bahaya pada Bendungan Semantok dapat disimpulkan ada 2 kecamatan berada pada zona1bahaya tinggi dan ada 7 kecamatan berada pada zona bahaya sangat tinggi. Sedangkan menurut klasifikasi banjir berdasarkan tinggi genangan1dan kecepatan aliran pada Bendungan Semantok, terdapat 9 kecamatan yang berada pada zona bahaya tinggi. Bendungan urugan merupakan struktur konstruksi yang paling kompleks dalam bidang teknik sipil, yang memiliki potensi risiko yang tinggi apabila mengalami kerusakan.
English Abstract
Filled dams are the most complex construction structures in the field of civil engineering, which have a high potential risk if they are damaged. The Semantok Dam located in Nganjuk Regency, East Java is a type of earthfill dam. The Semantok Dam was built with the main objective of reducing the impact of flooding that occurred in Rejoso District and regulating excess water flow during the rainy season to prevent inundation. In addition to these functions, the Semantok Dam also has the potential to cause major disasters in the event of a collapse or failure. The purpose of this research is to estimate the maximum design flood discharge that may occur at the Semantok Dam, to know the map and pattern of distribution of flood inundation depth due to the Semantok Dam collapse using the HEC-RAS application, and to know the classification of the level of hazard caused by the Semantok Dam collapse. In this study, the first data processing was hydrological analysis to obtain the maximum flood discharge (QPMF), then a dam break analysis was carried out using the HEC-RAS application and the last was the creation of a Flood Hazard Classification from the results of the analysis using the HEC-RAS application. Based on the hydrograph analysis of the Nakayasu Synthesis Unit, it was found that the design flood discharge at the 1000 year return period was 551.798 m3/s and at the PMF (Probability Maximum Flood) return period was 1197.756 m3/s. The next step is to run a dam failure simulation using the HEC-RAS application with overtopping and piping scenarios. The results of the collapse simulation showed that the largest flood distribution area was in the qcc overtopping condition due to the collapse of the Semantok Dam, which was 72.29 km2 with a maximum flood height of 13.54 m. Based on the results of the classification analysis of the level of flood hazard due to the collapse of the Semantok Dam, there are 9 sub-districts with an estimated number of people at risk (PenRis) of 191,262 people affected by the collapse of the Semantok Dam with a distance of 1 flood from the dam as far as > 5 km. In accordance with the table of the relationship between the number of people at risk and the distance of the flood from the dam, the results of the hazard zone classification analysis at the Semantok Dam can be concluded that 2 sub-districts are in high hazard zone 1 and 7 sub-districts are in very high hazard zone. Meanwhile, according to the classification of floods based on inundation height and flow velocity at the Semantok Dam, there are 9 sub-districts that are in the high hazard zone. Filled dams are the most complex construction structures in the field of civil engineering, which have a high potential risk if they are damaged.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523070010 |
Uncontrolled Keywords: | Bendungan Semantok, Banjir, Keruntuhan bendungan, HEC-RAS. |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | agung |
Date Deposited: | 09 Jan 2024 08:36 |
Last Modified: | 09 Jan 2024 08:36 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/206884 |
Actions (login required)
View Item |