Febriana, Nurul Catur and Prof.Dr.Ir. Soemarno,, MS and Dr. Ir. Hartati Kartikaningsih,, M.Si. (2023) Strategi Keberlanjutan Budidaya Tanaman Sehat pada Komoditas Padi di Kabupaten Blitar. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tingginya kebutuhan beras meningkatkan peluang terjadinya kegiatan budidaya padi intensif yang dapat menurunkan kualitas lahan budidaya padi akibat ketidakseimbangan ekosistem. Menjawab tantangan tersebut, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia hadir melalui program Budidaya Tanaman Sehat sebagai salah satu alternatif teknik budidaya padi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penerapan Budidaya Tanaman Sehat diharapkan dapat diadopsi petani dalam skala yang luas. Oleh karena itu, sejak tahun 2018 telah dilaksanakan kegiatan percontohan penerapan budidaya tanaman sehat dalam bentuk Demonstrasi Area (Dem Area). Kabupaten Blitar sebagai salah satu sentra produksi padi dengan produktivitas tertinggi ketiga di Jawa Timur telah dijadikan lokasi pelaksanaan program Dem Area Budidaya Tanaman Sehat sejak tahun 2019. Terdapat 2 kelompok tani yaitu Poktan Rukun Tani Jaya dan Poktan Sido Muncul mendapatkan masing-masing 25 Ha pada program tersebut. Hingga saat ini Program Dem Area Budidaya Tanaman Sehat pada komoditas padi di Kabupaten Blitar masih terus dilaksanakan pada beberapa lokasi yang berbeda, akan tetapi masih banyak petani yang tetap mempertahankan usahatani padi sistem budidaya tanaman non sehat karena para petani tersebut ragu terhadap tingkat keberlanjutan produksi padi sehat. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah sangat memerlukan strategi keberlanjutan budidaya tanaman sehat pada komoditas padi agar para petani dapat segera beralih ke sistem budidaya tanaman sehat. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis indeks dan status keberlanjutan budidaya tanaman sehat pada komoditas padi di Kabupaten Blitar ditinjau dari 5 (lima) dimensi pembangunan berkelanjutan, yaitu dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, dan kelembagaan; 2) mengidentifikasi atribut (peubah) yang sensitif berpengaruh terhadap tingkat keberlanjutan budidaya tanaman sehat pada komoditas padi di Kabupaten Blitar; dan 3) merumuskan strategi bagi Pemerintah Daerah dalam pengembangan budidaya tanaman sehat pada komoditas padi di Kabupaten Blitar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data dianalisis menggunakan Multidimensional Scalling (MDS) dan analisis Strength-WeaknessOpportunity-Threat (SWOT). Analisis MDS digunakan untuk menentukan indeks, status dan atribut sensitif yang berpengaruh terhadap tingkat keberlanjutan budidaya tanaman sehat pada komoditas padi di Kabupaten Blitar. Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi Pemerintah Daerah dalam pengembangan budidaya tanaman sehat pada komoditas padi di Kabupaten Blitar.xi Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberlanjutan budidaya tanaman sehat pada komoditas padi di Kabupaten Blitar termasuk dalam kategori cukup berkelanjutan dengan nilai indeks sebesar 59,78. Sedangkan indeks keberlanjutan pada masingmasing dimensi adalah 67,89 (cukup berkelanjutan) pada dimensi ekologi; 50,89 (cukup berkelanjutan) pada dimensi ekonomi; 62,09 (cukup berkelanjutan) pada dimensi sosial; 56,57 (cukup berkelanjutan) pada dimensi teknologi; dan 61,48 (cukup berkelanjutan) pada dimensi kelembagaan. Hasil analisis leverage menunjukkan terdapat 19 atribut sensitif yang berpengaruh terhadap tingkat keberlanjutan budidaya tanaman sehat pada komoditas padi di Kabupaten Blitar. Matrix Grand Strategy pada analisis SWOT menempatkan posisi budidaya tanaman sehat pada komoditas padi di Kabupaten Blitar berada pada kuadran II (Stability). Pada kuadran II strategi yang digunakan adalah strategi WO (Weakness-Opportunity). Terdapat delapan alternatif strategi Pemerintah Daerah dalam pengembangan budidaya tanaman sehat pada komoditas padi di Kabupaten Blitar antara lain: 1) memaksimalkan kinerja koperasi sebagai pendamping kegiatan produksi tanaman padi sehat; 2) melakukan pengembangan kelembagaan koperasi sebagai wadah produksi hasil pertanian (produksi, pengemasan, dan pemasaran); 3) melakukan pendekatan dan pengenalan budidaya tanaman padi sehat pada petani untuk meningkatkan ketertarikan pada program; 4) membuat rencana pengelolaan lahan ramah lingkungan; 5) mengenalkan pengelolaan limbah pertanian terintegrasi untuk menghasilkan pertanian ramah lingkungan; 6) merencanakan strategi digital marketing untuk meningkatkan pemasaran; 7) merencanakan inovasi terbarukan; dan 8) merencanakan mitigasi perubahan iklim yang disesuaikan dengan kondisi alam.
English Abstract
The high demand for rice increases the chances of intensive rice cultivation activities which can reduce the quality of rice cultivation land due to ecosystem imbalances. Responding to this challenge, the Directorate of Food Crop Protection, Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia, is here through the Healthy Plant Cultivation program as an alternative to environmentally friendly and sustainable rice cultivation techniques. The application of Healthy Plant Cultivation is expected to be adopted by farmers on a broad scale. Therefore, since 2018 pilot activities for implementing healthy plant cultivation have been carried out in the form of a Demonstration Area (Dem Area). Blitar Regency, as one of the rice production centers with the third highest productivity in East Java, has been the location for implementing the Dem Areas for Healthy Plant Cultivation program since 2019. There are 2 farmer groups, namely Poktan Rukun Tani Jaya and Poktan Sido Muncul receiving 25 Ha each in that program. Until now, the Program of Dem Area for Healthy Plant Cultivation for rice commodities in Blitar Regency is still being implemented in several different locations, but there are still many farmers who continue to maintain rice farming with non-healthy crop cultivation systems because these farmers are doubtful about the level of sustainability of healthy rice production. . Therefore, the Regional Government really needs a strategy for the sustainability of healthy crop cultivation in rice commodities so that farmers can immediately switch to a healthy plant cultivation system. The aims of this study were 1) to analyze the index and status of the sustainability of healthy crop cultivation in rice commodities in Blitar Regency in terms of 5 (five) dimensions of sustainable development, namely ecological, economic, social, technological and institutional dimensions; 2) identify attributes (variables) that are sensitive to the level of sustainability of healthy crop cultivation in rice commodities in Blitar Regency; and 3) formulating a strategy for the Regional Government in the development of healthy crop cultivation in rice commodities in Blitar Regency. This research is a type of quantitative descriptive research. Data were analyzed using Multidimensional Scaling (MDS) and Strength-Weakness-OpportunityThreat (SWOT) analysis. MDS analysis is used to determine the index, status and sensitive attributes that affect the level of sustainability of healthy crop cultivation in rice commodities in Blitar Regency. The SWOT analysis is used to formulate the Regional Government's strategy in developing healthy crop cultivation for rice commodities in Blitar Regency.xiii The results showed that the sustainability of healthy crop cultivation in rice commodities in Blitar Regency was included in the moderately sustainable category with an index value of 59.78. While the sustainability index for each dimension is 67.89 (quite sustainable) on the ecological dimension; 50.89 (quite sustainable) on the economic dimension; 62.09 (moderately sustainable) on the social dimension; 56.57 (quite sustainable) on the technological dimension; and 61.48 (quite sustainable) on the institutional dimension. The results of the leverage analysis show that there are 19 sensitive attributes that influence the level of sustainability of healthy crop cultivation in rice commodities in Blitar Regency. The Grand Strategy Matrix in the SWOT analysis places the position of healthy crop cultivation in Blitar Regency in quadrant II (Stability). In quadrant II the strategy used is the WO (Weakness-Opportunity) strategy. There are eight alternative strategies for the Regional Government in developing healthy rice cultivation in Blitar Regency, including: 1) maximizing the performance of cooperatives as a companion to healthy rice production activities; 2) developing cooperative institutions as a forum for agricultural production (production, packaging and marketing); 3) approach and introduce healthy rice cultivation to farmers to increase interest in the program; 4) create an environmentally friendly land management plan; 5) introducing integrated agricultural waste management to produce environmentally friendly agriculture; 6) planning a digital marketing strategy to improve marketing; 7) plan for renewable innovations; and 8) planning climate change mitigation that is adapted to natural conditions.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | - |
Uncontrolled Keywords: | keberlanjutan, analisis SWOT, budidaya tanaman sehat, dem area,Kabupaten Blitar-sustainability, SWOT analysis, healthy plant cultivation, dem area,Blitar Regency |
Divisions: | Program Pascasarjana > Magister Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana |
Depositing User: | Unnamed user with username suprihatin |
Date Deposited: | 09 Jan 2024 08:09 |
Last Modified: | 09 Jan 2024 08:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/206775 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
NURUL CATUR FEBRIANA.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |