Mahdy, Ahmad Alif Riyan and Prof. Dr.Ir. Kuswanto,, MP (2023) Adopsi Sistem Pertanian Organik Dari Petani Untuk Produksi Benih Bermutu 5 Varietas Kacang Panjang (Vigna sinensis L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman yang tergolong dari jenis legum yang berpotensi besar untuk terus dikembangkan setelah komoditas kedelai dan kacang tanah. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS, 2019, 2020, 2021) bahwa rata – rata produksi tahunan komoditas kacang panjang terus mengalami peningkatan mulai tahun 2019 hingga 2021 diantaranya : 352.700 ton tahun-1, 359.158 ton tahun-1, dan 383.685 ton tahun-1. Peningkatan jumlah produksi perlu dilakukan untuk dapat tetap memenuhi kebutuhan masyarakat dengan mengupayakan penyediaan benih yang bermutu. Benih merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi faktor produksi budidaya tanaman. Teknis produksi benih perlu menerapkan teknologi yang mudah diadopsi oleh petani yaitu dengan melalui penerapan sistem pertanian organik. Sistem pertanian organik difokuskan kepada pemanfaatan dan pengelolaan lahan dengan pendekatan ekologi, penggunaan pupuk dan pestisida yang ramah lingkungan, serta penggunaan benih unggul. Oleh sebab itu, dari permasalahan yang sudah dijabarkan tersebut maka dianggap perlu untuk kemudian dilakukan sebuah penelitian terkait dengan kajian pengaruh sistem pertanian organik yang diadopsi dari petani terhadap mutu benih lima varietas kacang panjang (Vigna sinensis L.). Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 sampai Januari 2023 di lahan pertanian milik CV. RAJ Organik yang berlokasi di Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur dan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Alat-alat yang digunakan meliputi : ember, knapsack sprayer, oven, grinding, timbangan digital, loyang, alat tulis, dan kamera. Bahan-bahan yang digunakan diantaranya yaitu benih tanaman kacang panjang varietas Brawijaya 1, Brawijaya 3, Brawijaya 4, Bagong 2, dan Bagong 3, pupuk kompos, pupuk organik padat petroganik, pupuk organik cair GKR, pupuk hayati Petro Biofertil, Pupuk NPK 16-16-16 , Pupuk NPK Phonska Plus 15-15-15, pestisida organik dan anorganik. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan rancangan lingkungannya yaitu Nested Design. Penanaman di lapang diatur dengan Nested Design yang terdiri dari 2 taraf petak utama dan 5 taraf anak petak dengan 3 ulangan sehingga didapatkan 30 satuan percobaan dan untuk pengujian mutu benih mengikuti kaidah rancangan lapang. Variabel yang diamati pada penelitian ini antara lain umur berbunga (HST), jumlah bunga per tanaman (kuntum), jumlah polong per tanaman (polong), jumlah biji per polong (butir), berat 100 biji (g), jumlah produksi per hektar (ton ha-1), kadar air benih (%), uji daya berkecambah / (viabilitas) (%), dan uji keserempakan tumbuh / (vigor) (%). Pengamatan lapang dilakukan secara single plant. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA menggunakan uji F pada taraf 5% dan 1% dengan menggunakan microsoft excel. Jika hasilnya berbeda nyata maka akan dilakukan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf 5% untuk menguji perbedaan di antara perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada sistem pertanian organik dan anorganik tidak menghasilkan perbedaan pada variabel mutu benih. Sistem pertanian organik menghasilkan variabel yang lebih baik pada jumlah bunga per tanaman sedangkan pada sistem pertanian anorganik menghasilkan variabel jumlah bunga yang lebih sedikit. Disisi lain proporsi hasil panen yang didapatkan sistem pertanian anorganik lebih banyak dibandingkan sistem pertanian organik. Sehingga diketahui jika variabel nilai produktivitas panen yang dihasilkan oleh sistem pertanian anorganik itu lebih unggul
English Abstract
Long bean (Vigna sinensis L.) is a legume that has excellent potential to continue to be developed after soybeans and peanuts. According to the Central Bureau of Statistics (BPS, 2019, 2020, 2021) that the average annual production of long bean commodities continues to increase from 2019 to 2021 including 352.700 tons year-1, 359.158 tons year- 1, and 383.685 tons year-1. Increasing the amount of production needs to be done to be able to continue to meet the needs of the community by seeking to provide quality seeds. Seed is one of the factors that influence the production factor of plant cultivation. Seed production techniques need to apply technology that is easily adopted by farmers, namely through the application of organic farming systems. Organic farming systems are focused on the use and management of land with an ecological approach, the use of environmentally friendly fertilizers and pesticides, and the use of superior seeds. Therefore, from the problems that have been described above, it is deemed necessary to carry out research related to the study of the effect of organic farming systems adopted by farmers on the seed quality of five varieties of long beans (Vigna sinensis L.). This research was carried out from October 2022 to January 2023 on agricultural land owned by CV. RAJ Organic is located in Sukun Village, Sukun District, Malang City, East Java, and the Plant Breeding Laboratory of the Faculty of Agriculture, University of Brawijaya. The tools used include: a bucket, knapsack sprayer, oven, grinding, digital scales, baking sheet, stationery, and camera. The materials used include the seeds of long bean varieties Brawijaya 1, Brawijaya 3, Brawijaya 4, Bagong 2, and Bagong 3, compost, solid petrogenic organic fertilizer, liquid organic fertilizer GKR, biofertilizer Petro Biofertil, NPK Fertilizer 16- 16-16, NPK Phonska Plus Fertilizer 15-15-15, organic and inorganic pesticides. This study used a randomized block design (RBD) and its environmental design, namely the Nested Design. Planting in the field was managed using a Nested Design which consisted of 2 main plot levels and 5 subplot levels with 3 replications to obtain 30 experimental units and to test seed quality following the rules of field design. Variables observed in this study included age of flowering (DAP), number of flowers per plant (buds), number of pods per plant (pods), number of seeds per pod (grain), the weight of 100 seeds (g), amount of production per hectare (tons ha-1), seed moisture content (%), germination test / (viability) (%), and growth simultaneity test / (vigor) (%). Field observations were carried out using a single plant. The data obtained were analyzed using ANOVA using the F test at the level of 5% and 1% using Microsoft Excel. If the results are significantly different, a 5% level of Honesty Significant Difference (HSD) test will be carried out to test the differences between treatments. Based on the research results, it can be concluded that organic and inorganic farming systems do not produce differences in seed quality variables. The organic farming system produces a better variable on the number of flowers per plant while the inorganic farming system produces a smaller number of interest variables. On the other hand, the proportion of yields obtained by inorganic farming systems is higher than that of organic farming systems. So it is known that the variable value of crop productivity produced by inorganic farming systems is superior.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052304 |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with username chikyta |
Date Deposited: | 09 Jan 2024 07:58 |
Last Modified: | 09 Jan 2024 07:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/206706 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ahmad Alif Riyan Mahdy.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |