Evaluasi Sifat Ketahanan Terhadap ToLCNDV (Tomato Leaf Curl New Delhi Virus) Pada Hasil Persilangan Interspesifik Squash Dengan Pumpkin.

ADRIANSYAH., AGUNG and Prof. Dr. Ir. Kuswanto, M.P and Dr. Darmawan Saptadi, S.P., M.P (2023) Evaluasi Sifat Ketahanan Terhadap ToLCNDV (Tomato Leaf Curl New Delhi Virus) Pada Hasil Persilangan Interspesifik Squash Dengan Pumpkin. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Squash (Cucurbita maxima) merupakan komoditas berprospek cerah, mempunyai peluang sebagai komoditas ekspor dan dapat menaikkan pendapatan petani karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Proses budidaya squash, sekarang mengalami kendala dalam hal penanganan penyakit terutama virus. Virus tersebut menyebabkan daun keriting dan pertumbuhan terhambat, kadangkala membuat buah menjadi kerdil dengan bentuk tidak beraturan. Perakitan varietas tahan melalui kegiatan persilangan interspesifik antara C. maxima dengan C. moschata (pumpkin) merupakan salah satu cara untuk mengendalikan serangan ToLCNDV (Tomato Leaf Curl New Delhi Virus) pada squash yang disebarkan oleh serangga kutu kebul (Bemisia tabaci). Diharapkan dengan penelitian ini akan mendapatkan varietas squash yang tahan dan menentukan arah pengembangan squash kedepannya. Penelitian diawali dengan pembentukan F1 melalui persilangan interspesifik antara squash dengan pumpkin pada Tahun 2020. Penelitian berikutnya adalah pembentukan materi genetik F2BC1P1 (dikarenakan hasil persilangan interspesifik yang mengakibatkan tidak adanya benangsari pada bunga jantan) yang dilaksanakan pada Januari - September 2021. Evaluasi ketahanan terhadap ToLCNDV pada populasi P1 (squash), P2 (pumpkin), F1, BC1P1 dan F2BC1P1 dilakukan pada November 2021 – Februari 2022 di rumah biakan kutu kebul PT. BISI International Tbk. Lokasi berada di Desa Ngroto Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pengambilan data dilakukan untuk menghitung Indeks Kejadian Penyakit, Keparahan Penyakit dan AUDPC. Untuk mengetahui jumlah gen mayor pengendali ketahanan terhadap ToLCNDV pada cucurbita maka sebaran frekuensi F2 dibandingkan dengan nisbah tertentu dengan menggunakan uji khi kuadrat (χ2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi P2 menunjukkan pola ketahanan yang tegas yaitu memiliki status Sangat Tahan (ST) dan F1 memiliki status Tahan (T), yang mengindikasikan bahwa ketahanan dikendalikan oleh gen dominan. Segregasi terjadi pada generasi F2BC1P1, di mana status ketahanan generasi ini berubah menjadi Agak Tahan (AT), dengan nilai skor keparahan (11,3). Analisis segregasi dengan menggunakan Uji Khi-kuadrat menunjukkan bahwa terdapat pola interaksi gen memiliki nisbah 3 Tahan-(AABB, AaBB) : 1 Rentan-(aaBB), yang mengindikasikan bahwa sifat tahan dikendalikan satu pasang gen dominan penuh. Selain itu pola interaksi gen-gen pengendali ketahanan hasil persilangan antara tetua rentan (squash) dan tetua tahan (pumpkin) mengikuti pola 13 Tahan-(A---, --bb) : 3 Rentan-(aaB-), yang mengindikasikan bahwasifat tahan dikendalikan satu gen dominan dan satu gen resesif yang berinteraksi secara epistasis. Artinya gen dominan epistasis terhadap gen dominan dan resesif yang bukan sealel dan gen resesif epistasis terhadap gen dominan dan resesif yang bukan sealel. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa efek aksi gen nonaditif (dominan dan epistasis) berperan dalam mengendalikan karakter ketahanan penyakit akibat infeksi ToLCNDV.

English Abstract

Squash (Cucurbita maxima) is a commodity with good prospects, has the opportunity as an export commodity and can increase farmers' income because it has a high economic value. The process of cultivating squash, is now experiencing obstacles in terms of handling diseases, especially viruses. The virus causes leaf curl and stunted growth, sometimes resulting in stunted fruit with irregular shapes. Assembling resistant varieties through interspecific crosses between C. Maxima and C. moschata (pumpkin) is one way to control ToLCNDV (Tomato Leaf Curl New Delhi Virus) attack on squash spread by whitefly insects (Bemisia tabaci). It is hoped that this research will obtain resistant squash varieties and determine the direction of squash development in the future. The study began with the formation of F1 through an interspecific cross between squash and pumpkin in 2020. The next research was the formation of F2BC1P1 genetic material (due to the result of an interspecific cross that resulted in the absence of stamens in male flowers) which was carried out in January - September 2021. Evaluation of resistance to ToLCNDV in populations of P1 (squash), P2 (pumpkin), F1, and F2BC1P1 were carried out in November 2021 – February 2022 at the whitefly breeding house of PT. BISI International Tbk. The location is in Ngroto Village, Pujon District, Malang Regency, East Java. Data were collected to calculate the Disease Incidence Index, Disease Severity and AUDPC. To determine the number of major genes controlling resistance to ToLCNDV in cucurbita, the F2 frequency distribution was compared with a certain ratio using the chi square test (χ2). The results showed that the P2 generation showed a strong pattern of resistance, namely having a Very Resistant status (ST) and F1 having a Resistant status (T), which indicated that resistance was controlled by a dominant gene. Segregation occurred in the F2BC1P1 generation, where the survival status of this generation changed to Somewhat Resistant (AT), with a severity score (11,3). Segregation analysis using the Chi-square test showed that there was a pattern of gene interaction having a ratio of 3 Resistant-(AABB, AaBB) : 1 Susceptible-(aaBB), which indicated that the trait was controlled by one pair of dominant genes. In addition, the pattern of interaction of genes controlling the resistance of cross between susceptible parents (squash) and resistant parents (pumpkin) followed the pattern 13 Resistant-(A---, --bb) : 3 Susceptible-(aaB-), which indicated that resistance was controlled by one dominant gene and one recessive gene which interacted epistatically. This means that epistatic dominant genes against not allele dominant and recessive genes and epistatic recessive genes against not allele dominant and recessive genes. From this description it can be concluded that the effect of non additive gene action (dominant and epistatic) plays a role in controlling the character of disease resistance due to ToLCNDV infection.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 042304
Divisions: S2/S3 > Magister Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username chikyta
Date Deposited: 09 Jan 2024 07:38
Last Modified: 21 Oct 2024 04:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/206632
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
AGUNG ADRIANSYAH.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item