Perencanaan Pengembangan Tata Air Daerah Irigasi Rawa (Non-Pasang Surut) Binawara Kabupaten Tanah Bumbu

Aditya, Ramadhan and Dr. Eng. Tri Budi Prayogo, ST., MT. and Jadfan Sidqi Fidari, ST., MT. (2023) Perencanaan Pengembangan Tata Air Daerah Irigasi Rawa (Non-Pasang Surut) Binawara Kabupaten Tanah Bumbu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai daerah rawa yang berpotensi untuk dikembangkan dan ditingkatkan pengelolaannya menjadi Daerah Irigasi Rawa teknis. Pada Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu terdapat Daerah Irigasi Rawa yang masih memerlukan pengelolaan yang lebih baik terkait pengaturan sistem tata air dan pola tanamnya, yaitu Daerah Irigasi Rawa Binawara. Pada perencanaan ini dilakukan proses pengolahan data curah hujan untuk mendapatkan curah hujan rancangan dengan kala ulang lima tahun. Pengolahan data curah hujan ini tak terlepas dari uji-uji statistika dengan tujuan untuk mengetahui apakah data curah hujan tersebut layak digunakan atau tidak. Curah hujan rancangan ini diolah untuk mengetahui debit recana yang didapatkan dari hasil analisis pola tanam rencana serta modulus drainase. Pola tanam rencana yang dianalisis sebanyak tiga alternatif yang kemudian dipilih satu pola tanam rencana saja berdasarkan kebutuhan air tertinggi. Perencanaan saluran baru didapatkan dari hasil pengolahan debit drainase yang kemudian dianalisis menggunakan bantuan perangkat lunak yaitu Hec-Ras versi 6.2. Analisis Hec-Ras bertujuan untuk mengetahui perilaku hidrolik serta pengoperasian pintu air pada saluran eksisting dan rencana. Hasil yang didapatkan yaitu untuk kebutuhan air di sawah sebesar 1.45 lt/dt/ha. Sementara itu, debit yang mengalir pada saluran rencana memiliki nilai terkecil sebesar 0.01 m3/dt pada saluran tersier Ray 4 Ka, sedangkan untuk debit terbesar sebesar 5.29 m3/dt pada saluran primer binawara. Untuk hasil pemrograman Hec-Ras yaitu saluran eksisting tidak dapat menampung debit rencana sehingga diperlukan perencanaan dimensi saluran baru serta penambahan beberapa saluran tersier guna meningkatkan luas lahan yang dapat ditanami. Berdasarkan analisis dimensi saluran rencana, saluran yang memiliki dimensi terkecil yaitu saluran tersier Ray 4 Ka dengan lebar dasar 0.25 m dan tinggi 0.66 m. Sedangkan saluran terbesar yaitu saluran Primer Binawara dengan lebar dasar 5.00 m dan tinggi 2.20 m. Untuk analisis bukaan pintu berdasarkan pemrograman Hec-Ras, tinggi bukaan pintu terkecil sebesar 0.05 m pada pintu air saluran primer binawara dan tinggi bukaan pintu terbesar yaitu 0.60 m pada pintu air saluran sekunder 1. Tinggi bukaan pintu tersebut merupakan tinggi minimal berdasarkan kebutuhan debit pada saluran tertentu.

English Abstract

South Kalimantan Province has a swamp area that has the potential to be developed and its management improved to become a technical Swamp Irrigation Area. In the Kusan Hulu District, Tanah Bumbu Regency, there is a Swamp Irrigation Area which still needs better management related to the regulation of the water system and cropping pattern, namely the Binawara Swamp Irrigation Area. In this planning, the processing of rainfall data is carried out to obtain a design rainfall with a five-year return period. Rainfall data processing is inseparable from statistical tests with the aim of knowing whether the rainfall data is suitable for use or not. This design rainfall is processed to determine the planned discharge obtained from the results of the analysis of the planned cropping pattern and the drainage modulus. Three alternative cropping patterns were analyzed, and then only one cropping pattern was selected based on the highest water demand. The new canal planning was obtained from the processing of drainage discharge which was then analyzed using the help of software, namely Hec-Ras version 6.2. The Hec-Ras analysis aims to determine the hydraulic behavior and operation of the sluice gates in the existing and planned canals. The results obtained are for the water requirement in the rice fields of 1.45 l/s/ha. Meanwhile, the discharge flowing in the planned channel has the smallest value of 0.01 m3/s on the Tertiary Ray 4 Ka channel, while the largest discharge is 5.29 m3/s on the binawara primary channel. The results of the Hec-Ras programming are that the existing canal cannot accommodate the planned discharge, so it is necessary to plan new channel dimensions and add several tertiary canals to increase the area of land that can be planted. Based on the dimensional analysis of the planned channel, the channel that has the smallest dimensions is the Ray 4 Ka tertiary channel with a base width of 0.25 m and a height of 0.66 m. While the largest canal is the Primary Binawara canal with a base width of 5.00 m and a height of 2.20 m. For the analysis of door openings based on Hec-Ras programming, the smallest door opening height is 0.05 m at the binawara primary channel sluice and the largest door opening height is 0.60 m at the secondary channel 1 sluice. The door opening height is the minimum height based on the discharge requirement on the channel certain.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: irigasi, rawa, pola tanam, modulus drainase, pintu air
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Unnamed user with username tunjungsari
Date Deposited: 09 Jan 2024 06:06
Last Modified: 09 Jan 2024 06:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/206492
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
aditya ramadhan.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (23MB)

Actions (login required)

View Item View Item