Romadoni, Ma’rifat and Prof. Dr. Ir. Moch. Dawam Maghfoer,, S.U. (2023) Peningkatan Produktivitas Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Melalui Penggunaan Pupuk Organik Granul dan Pupuk NPK. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan salah satu jenis jagung yang digemari masyarakat karena jagung manis merupakan tanaman serelia sumber karbohidrat kedua setelah tanaman padi. Berdasarkan dari data Kementerian Pertanian (2019), produksi jagung di Indonesia dari tahun 2016 hingga 2018 mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Produksi jagung manis pada tahun 2016 sebesar 23,6 ton, pada tahun 2017 sebesar 28,9 ton dan produksi jagung manis pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 30 ton. Produksi jagung manis meskipun mengalami peningkatan pada setiap tahunnya namun masih belum memenuhi kebutuhan dalam negeri sebesar 35,5 ton (Kementan, 2019). Sedangkan pada produktivitas jagung manis di Indonesia menurut Meriati (2019) menyatakan bahwa produktivitas jagung manis di Indonesia rata-rata 8,31 ton/ha. Budidaya jagung manis memerlukan inovasi untuk meningkatkan produktivitas. Pemupukan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan unsur hara sehingga penggunaan pupuk dapat menopang pertumbuhan tanaman. Pupuk anorganik secara berlebihan dalam waktu jangka panjang mengakibatkan degradasi kualitas tanah, mikroba dalam tanah akan berkurang dan sebagainya. Pupuk organik diberikan untuk meminimalisir degradasi lahan. Pupuk organik granul dapat memberikan unsur hara atau mengandung unsur hara alami yang dapat diserap oleh tanaman dengan baik dan merata. Pemberian pupuk organik membantu mempercepat pertumbuhan dan pembesaran tanaman serta meningkatkan kualitas tanah dengan meningkatkan aktivitas mikroba tanah. Penelitian dilaksanakan yang berlokasi di di Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur pada bulan Juni hingga Agustus 2022. Lokasi pada penelitian ini dimana secara geografis desa Wonorejo terletak pada ketinggian 500-600 mdpl, curah hujan 2000-3000 mm/th dan keadaan suhu rata-rata 26-27̊C. Bahan yang digunakan untuk penelitian yaitu pupuk organik granul dengan dosis 250 kg/ha, 500 kg/ha, 750 kg/ha, dan 1000 kg/ha sedangkan pupuk NPK dengan dosis 250 kg/ha dan 300 kg/ha. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri 10 perlakuan dengan 3 kali pengulangan, total petak percobaan sebanyak 30 petak. Parameter pengamatan pertumbuhan berupa tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan luas daun. Sedangkan pada parameter pengamatan hasil berupa bobot segar per tongkol, bobot tongkol per petak, diameter tongkol dan panjang tongkol. Hasil dari data penelitian dilakukan analisis dengan menggunakan analisis keragaman (uji F) dengan taraf 5%. Pengujian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pemberian berbagai kombinasi pupuk organik granul dan pupuk NPK berpengaruh nyata pada hasil bobot tongkol per petak dan bobot tongkol per hektar. perlakuan dosis 250 kg/ha pupuk NPK + 250 kg/ha pupuk organik granul dapat meningkatkan produksi jagung manis. Perlakuan dosis 250 kg/ha pupuk NPK + 250 kg/ha pupuk organik granul dapat memberikan hasil bobot per petak dan bobot tongkol per hektar dibanding perlakuan lainnya sebesar 7,84 kg.petak-1 dan 19,88 t.ha-1.
English Abstract
Sweet corn (Zea mays saccharata Sturt.) is one type of corn that is favored by the public because sweet corn is a second carbohydrate source cereal plant after rice. Based on data from the Ministry of Agriculture (2019), corn production in Indonesia from 2016 to 2018 has increased every year. Sweet corn production in 2016 was 23,6 tons, in 2017 it was 28,9 tons and sweet corn production in 2018 increased by 30 tons. Although sweet corn production has increased every year, it still does not meet the domestic demand of 35,5 tons (Ministry of Agriculture, 2019). Meanwhile, sweet corn productivity in Indonesia according to Meriati (2019) states that sweet corn productivity in Indonesia averages 8,31 tons/ha. Sweet corn cultivation requires innovation to increase productivity. Fertilization is an attempt to meet the needs of nutrients so that the use of fertilizers can support plant growth. Excessive inorganic fertilizers in the long term result in degradation of soil quality, reduced microbes in the soil and so on. Organic fertilizers are given to minimize land degradation. Granular organic fertilizers can provide nutrients or contain natural nutrients that can be absorbed by plants properly and evenly. The application of organic fertilizers helps accelerate plant growth and enlargement and improves soil quality by increasing soil microbial activity. The The research was conducted in Wonorejo Village, Poncokusumo District, Malang Regency, East Java Province from June to August 2022. The location of this study Wonorejo village is located at an altitude of 500-600 meters above sea level, rainfall of 2000-3000 mm/year and an average temperature of 26- 27̊C. The materials used for the research were granular organic fertilizer at a dose of 250 kg/ha, 500 kg/ha, 750 kg/ha, and 1000 kg/ha while NPK fertilizer at a dose of 250 kg/ha and 300 kg/ha. This study used a randomized block design (RBD) consisting of 10 treatments with 3 repetitions, a total of 30 experimental plots. Parameters observed for growth were plant height, number of leaves, stem diameter and leaf area. While the parameters for observing the results were fresh weight per cob, cob weight per plot, cob diameter and cob length. The results of the research data were analyzed using analysis of diversity (F test) with a level of 5%. The test continues with the Least Significant Difference (LSD) test at the 5% level. Based on the results of the research that has been done, the application of various combinations of granule organic fertilizer and NPK fertilizer has a significant effect on the yield of cob weight per plot and cob weight per hectare. 250 kg/ha dose of NPK fertilizer + 250 kg/ha granule organic fertilizer treatment can increase sweet corn production. The treatment dose of 250 kg/ha of NPK fertilizer + 250 kg/ha of granule organic fertilizer can provide yields of weight per plot and cob weight per hectare compared to other treatments of 7.84 kg.plot-1 and 19.88 t.ha-1.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052304 |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with username ismiatun |
Date Deposited: | 09 Jan 2024 04:31 |
Last Modified: | 09 Jan 2024 07:31 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/206477 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
MARIFAT ROMADONI.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |