Sari, Ade Liya Intan and Prof. Dr. Eng. Donny Harisusesno, ST., MT. and Prof. Dr. Ir. Ussy Andawayanti, MS., IPM. (2023) Analisa Limpasan Permukaan di DAS Gandong dengan Model Soil And Water Assessment Tool (ArcSWAT). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan makin pesatnya laju pembangunan, tentunya akan meningkatkan kebutuhan akan ahan untuk pertanian, pemukiman, industri dan lain sebagainya di daerah aliran sungai (DAS). Meningkatnya kebutuhan penggunaan lahan dapat menyebabkan perubahan penggunaan lahan dari lahan yang dapat menyerap air menjadi sukar. Perubahan penggunaan lahan dapat menstimulasi besarnya aliran permukaan yang dapat berpotensi menjadi banjir di kawasan hilir. DAS Gandong sendiri merupakan salah satu DAS yang rawan terhadap banjir. Limpasan permukaan merupakan komponen yang berkontribusi besar tehadap debit banjir yang terjadi dibandingkan dengan aliran dasar. Diperlukan analisa limpasan permukaaan berdasarkan persebarannya (spasial) untuk penyelesaian permasalahan limpasan permukaan maupun perencanaan ketataruanganan yang terdapat di DAS Gandong sehingga kejadian-kejadian seperti banjir dapat dihindari. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui ketinggian dan sebaran limpasan permukaan di DAS Gandong dengan pemodelan SWAT serta mengetahui perubahan penggunaan lahan yang terjadi terhadap limpasan permukaannya. Metode yang dilakukan pada studi ini dengan pemodelan hidrologi menggunakan model SWAT yang diintegrasikan dengan ArcGIS (ArcSWAT) untuk mendapatkan ketinggian dan sebaran limpasan permukaan di DAS Gandong. Metodologi yang dilakukan dengan pengumpulan data, analisa hidrologi, pemodelan dengan ArcSWAT, dan menganalisis hasil model. Perhitungan limpasan permukaan yang digunakan pada model dengan metode SCSCN (Soil Conversation Service – Curve Number). Hasil pemodelan limpasan permukaan dengan SWAT dapat diketahui ketinggian limpasan permukaan dan sebarannya pada setiap sub DAS yang terdapat di DAS Gandong. Rata-rata limpasan permukaan yang terjadi tahun 2021 setinggi 579.822 mm/th, dengan Sub DAS 13 sebagai sub DAS dengan ketinggian limpasan terbesar dan limpasan terendah terjadi di sub DAS 9 setinggi 265.657 mm/th. Sebaran limpasan permukaan di sub DAS berada pada rentang 265.408 mm/th hingga 935.846 mm/th yang dibagi menjadi 15 kelas berdasar jumlah sub DAS saat pemodelan dengan SWAT yakni 15 sub DAS. Sebaran limpasan permukaan tertinggi terdistribusi pada daerah tengah hingga hilir yang berdekatan dengan outlet AWLR DAS Gandong yang dicirikan dengan warna kejinggaan hingga kemerahan. DAS bagian hulu didominasi limpasan dengan ketinggian yang rendah dicirikan dengan warna kehijauan. Perubahan penggunaan lahan di DAS Gandong pada tahun 2010 sampai 2021 berdampak terhadap peningkatan limpasan permukaan.
English Abstract
The increase in the rate of population growth and the more rapid pace of development, of course, will increase the need for land for agriculture, settlements, industry and so on in watersheds (DAS). Increasing land use requirements can cause changes in land use from land that can absorb water to become difficult. Changes in land use can stimulate the amount of surface runoff which can potentially become flooding in the downstream area. Gandong watershed is one of the watersheds that is prone to flooding. Surface runoff is a component that contributes significantly to the flood discharge that occurs compared to base flow. Analysis of surface runoff is needed based on its distribution (spatial) to solve surface runoff problems and spatial planning in the Gandong Watershed so that events such as flooding can be avoided. The purpose of this study is to determine the height and distribution of surface runoff in the Gandong watershed using SWAT modeling and to determine land use changes that occur in the surface runoff. The method used in this study is hydrologic modeling using SWAT integrated with ArcGIS (ArcSWAT) to obtain the height and distribution of surface runoff in the Gandong Watershed. The methodology was carried out by collecting data, hydrological analysis, modeling with ArcSWAT, and analyzing the results of the model. Calculation of surface runoff used in the model with the SCS-CN (Soil Conversation Service - Curve Number) method. The results of surface runoff modeling with SWAT can be seen the height of surface runoff and its distribution in each sub-watershed in the Gandong watershed. The average surface runoff that occurred in 2021 was 579,822 mm/year, with Sub-DAS 13 as the sub-DAS with the highest runoff height and the lowest runoff occurring in sub-DAS 9 of 265,657 mm/year. The distribution of surface runoff in sub-watersheds ranges from 265,408 mm/year to 935,846 mm/year which is divided into 15 classes based on the number of sub-watersheds when modeling with SWAT, namely 15 sub-watersheds. The distribution of surface runoff is highest in the middle to downstream areas adjacent to the Gandong DAS AWLR outlet which is characterized by an orange to reddish color. In the upstream watershed, the runoff at low elevation is dominated by a greenish color. Changes in land use in the Gandong Watershed from 2010 to 2021 have an impact on increasing surface runoff.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052307 |
Uncontrolled Keywords: | DAS Gandong, SWAT, limpasan permukaan, perubahan penggunaan lahan |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.48 Hydrology |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Unnamed user with username tunjungsari |
Date Deposited: | 09 Jan 2024 03:55 |
Last Modified: | 09 Jan 2024 03:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/206454 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ade Liya Intan Sari.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (18MB) |
Actions (login required)
View Item |