Optimalisasi Produksi Tanaman Kacang Bambara (Vigna subterranea L. Verdcourt.) Melalui Pengaturan Populasi Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata) Dengan Sistem Tanam Tumpangsari.

Nawirul Ihsan, M. Irham and Prof. Dr. Ir. Agus Suryanto,, MS. (2023) Optimalisasi Produksi Tanaman Kacang Bambara (Vigna subterranea L. Verdcourt.) Melalui Pengaturan Populasi Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata) Dengan Sistem Tanam Tumpangsari. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman Kacang bambara merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan potensial. Hal tersebut dikarenakan kacang Bambara memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi kesehatan. Menurut Mazahib et al. (2013) dalam 100 gram kacang bambara terdapat kandungan protein sebesar 20,6%, lemak 6,6%, serat 6,3%, dan karbohidrat 56,61%. Sehingga kacang bambara dapat menjadi alternatif pangan fungsional dan dapat dijadikan salah satu alternatif untuk diverfikasi pangan di Indonesia. Di Indonesia, budidaya tanaman kacang bambara dihadapkan pada beberapa permasalahan. Salah satunya ialah umur panen yang relatif lama yakni 4-5 bulan, dan daya hasil yang rendah. Upaya untuk meningkatkan produktivitas kacang bambara salah satunya dengan memanfaatkan sistem tanam tumpangsari dengan tanaman jagung manis. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari intensifikasi lahan pada tumpangsari tanaman kacang bambara dan tanaman jagung manis serta pengaruh populasi tanaman jagung manis terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang bambara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2023 di Lahan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Desa Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan yang diulang sebanyak 6 kali, meliputi: (i) P0: Kacang bambara monokultur; (ii) P1: Tumpangsari kacang bambara + jagung manis populasi rendah; (iii) P2: Tumpangsari kacang bambara + jagung manis populasi sedang; (iv) P3: Tumpangsari kacang bambara + jagung manis populasi tinggi. Variabel yang diamati pada penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah polong per tanaman, berat polong per tanaman, berat biji kering total panen, berat kering total tanaman, berat tongkol jagung manis per petak panen, dan menghitung nilai nisbah kesetaraan lahan. Data yang telah didapat kemudian di uji menggunakan analisis ragam dengan Uji F (ANOVA) taraf 5%. Apabila hasil yang didapatkan berbeda nyata maka dilanjutkan dengan menggunakan Uji BNT taraf 5%. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tumpangsari tanaman kacang bambara dengan tanaman jagung manis populasi sedang memiliki hasil panen lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tumpangsari tanaman kacang bambara dengan tanaman jagung manis populasi tinggi. Perlakuan tumpangsari tanaman kacang bambara dengan tanaman jagung manis populasi tinggi memiliki nilai nisbah kesetaraan lahan lebih tinggi yaitu sebesar 1,78 dibandingkan dengan perlakuan tumpangsari tanaman kacang bambara dengan tanaman jagung manis populasi rendah dan sedang yaitu sebesar 1,36 dan 1,72.

English Abstract

The bambara groundnut plant is one of the plants that can be used as a potential food source. This is because bambara groundnut contain nutrients that are good for health. According to Mazahib et al., (2013) in 100 grams of bambara groundnut there is a protein content of 20.6%, 6.6% fat, 6.3% fiber, and 56.61% carbohydrates. So that bambara beans can be an alternative to functional food and can be used as an alternative for food verification in Indonesia. In Indonesia, bambara groundnut cultivation is faced with several problems. One of them is the relatively long harvesting age of 4-5 months, and low yield. One of the efforts to increase bambara groundnut productivity is by utilizing an intercropping system with sweet corn. This study aims to study land intensification in the intercropping of bambara groundnut and sweet corn plants and the effect of sweet corn populations on the growth and yield of bambara groundnut plants. The research was conducted from January to May 2023 on the Agricultural Land of the Faculty of Agriculture, University of Brawijaya in Jatimulyo Village, Lowokwaru District, Malang City, East Java. This research was arranged using a randomized block design (RBD) with 4 treatments repeated 6 times, including: (i) P0: monoculture bambara groundnut; (ii) P1: Intercropping of Bambara groundnut + low population sweet corn; (iii) P2: Intercropping of bambara groundnut + medium population sweet corn; (iv) P3: Intercropping of bambara groundnut + high population sweet corn. Variables observed in this study included plant height, number of leaves, leaf area, number of pods per plant, pod weight per plant, total dry seed weight harvested, total plant dry weight, weight of sweet corn cobs per harvest plot, and calculating the value of the equivalence ratio land. The data that has been obtained is then tested using analysis of variance with the F test (ANOVA) level of 5%. If the results obtained are significantly different, then proceed with the LSD test at the 5% level. The results showed that intercropping of bambara groundnut plants with sweet corn in medium populations had higher yields than the intercropping treatment of bambara groundnut and sweet corn with high population. The intercropping treatment of bambara groundnut plants with high populations of sweet corn had a higher land equity ratio value of 1.78 compared to the intercropping treatment of bambara groundnut plants with sweet corn plants of low and medium populations, namely 1.36 and 1.72.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username ismiatun
Date Deposited: 09 Jan 2024 02:56
Last Modified: 09 Jan 2024 07:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/206391
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
M. IRHAM NAWIRUL IHSAN.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item