Analisis Produktivitas Pengolahan Kopi Robusta Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus di PT Tinkerbels Permata Indah, Bogor, Jawa Barat)

Hilal, Abiyyu Yazid and Dr. Panji Deoranto, STP, MP and Isti Purwaningsih, STP, MT (2023) Analisis Produktivitas Pengolahan Kopi Robusta Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus di PT Tinkerbels Permata Indah, Bogor, Jawa Barat). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan yang dimiliki Indonesia dari sektor pertanian sub sektor perkebunan. Tahun 2020 produksi kopi Indonesia mencapai 762 ribu ton dengan luas lahan perkebunan meningkat 0,50% dari tahun 2019 menjadi 1,250 juta hektar pada tahun 2020. PT Tinkerbels Permata Indah merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri pengolahan kopi dengan kapasitas produksi kurang lebih sebesar 6 ton perbulan. Tingginya permintaan pasar untuk produk kopi yang berbahan dasar kopi robusta mengharuskan PT Tinkerbels Permata Indah memproduksi kopi lebih banyak lagi secara terus menerus dengan efektif dan efisien. Sistem produksi perusahaan yang memproduksi banyak produk sesuai dengan permintaan yang diterima membuat perusahaan kesulitan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya seperti banyaknya jam menganggur karyawan dan mesin, penggunaan energi listrik yang inefisien serta penurunan kualitas bahan baku akibat tersimpan lama pada gudang. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat produktivitas dan membuat rencana usulan perbaikan produksi kopi robusta di PT Tinkerbels Permata Indah. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode objective matrix (OMAX). Prinsip metode OMAX yakni menggabungkan beberapa kriteria produktivitas yang telah diberikan bobot oleh pihak perusahaan berdasarkan tingkat kepentingan pada perusahaan tersebut ke dalam sebuah bentuk terpadu serta berhubungan satu sama lain. Dengan menggunakan metode OMAX pihak perusahaan turut terlibat dalam menentukan pembobotan sesuai dengan tingkat kepentingan masing-masing kriteria guna memperoleh hasil yang lebih objektif dan fleksibel. Kriteria pengukuran pada penilitan ini terdiri atas 4 yang meliputi penggunaan bahan baku, jam kerja karyawan, penggunaan energi listrik, serta jam mesin. Bobot masing-masing kriteria diperoleh dengan bantuan metode pairwise comparison melalui pengisian kuesioner oleh tiga ahli yang dilibatkan. Capaian tertinggi yang mampu dicapai perusahaan yaitu sebesar 5,893 pada April 2022 dengan besarnya performance untuk masing-masing kriteria berturut-turut 0,830 kg/kg, 3,571 kg/jam, 6,513 kg/kWh, dan 22,730 kg/jam. September 2022 menjadi periode dimana perusahaan memperoleh tingkat produktivitas terendahnya dengan hanya memperoleh nilai current sebesar 0,880. Performance yang dicapai perusahaan pada keempat kriteria tersebut secara berturut-turut 0,804 kg/kg, 3,417 kg/jam, 6,093 kg/kWh, dan 22,146 kg/jam. Indeks produktivitas tertinggi yang diperoleh perusahaan didapati pada Desember 2022 sebesar 261,44% sedangkan capaian terendah yang diperoleh perusahaan didapati pada September 2022 sebesar -79,23%. Usulan yang diberikan agar produktivitas mencapai level 10 pada periode berikutnya yaitu dengan mengurangi pemborosan untuk keempat kriteria yang digunakan secara berturut-turut sebesar 2,6%, 3,3%, 5,3%, dan 1,9%. Usulan tindakan yang diberikan diantaranya yaitu perusahaan harus selalu menjaga dan memperhatikan kualitas serta persediaan green bean agar bahan baku yang digunakan selalu dalam kondisi baik. Perusahaan pun perlu memperhatikan gudang yang dimilikinya dengan menjaga suhu dan kelembaban agar bahan tidak dirusak oleh hama gudang. Tindakan lain yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan flexible daily hour untuk mengurangi pemborosan waktu kerja karyawan, menerapkan budaya hemat energi dan melakukan audit energi untuk mengatasi inefisiensi penggunaan listrik, serta menerapkan manajemen perawatan pada mesin untuk menjaga performa mesin.

English Abstract

Coffee is one of the leading commodities owned by Indonesia from the agricultural sector of the plantation sub-sector. In 2020 Indonesia's coffee production reached 762 thousand tons with plantation land area increasing 0.50% from 2019 to 1.250 million hectares in 2020. PT Tinkerbels Permata Indah is one of the companies engaged in the coffee processing industry with a production capacity of approximately 6 tons per month. The high market demand for for coffee product made from robusta coffe requires PT Tinkerbels Permata Indah to produce more coffee continuously effectively and efficiently. The company's production system that produces many products in accordance with the demand received makes it difficult for companies to utilize the resources they have such as the number of idle hours of employees and machines, inefficient use of electrical energy and a decrease in the quality of raw materials due to long storage in warehouses. Therefore, this study aims to analyze the level of productivity and make a plan for the proposed improvement of robusta coffee production at PT Tinkerbels Permata Indah. The method used in this study is the objective matrix (OMAX) method. The principle of the OMAX method is to combine several productivity criteria that have been given weight by the company based on the level of importance in the company into an integrated form and related to each other. By using the OMAX method, the company is involved in determining weighting according to the level of importance of each criterion in order to obtain more objective and flexible results. The measurement criteria in this study consist of 4 which include the use of raw materials, employee working hours, the use of electrical energy, and machine hours. The weight of each criterion was obtained with the help of the pairwise comparison method through filling out questionnaires by the three experts involved. The highest achievement that the company was able to inscribe was 5,893 in April 2022 with performance scores for each criterion of 0,830 kg/kg, 3,571 kg/hour, 6,513 kg/kWh, and 22,730 kg/hour, respectively. September 2022 was the period when the company recorded its lowest productivity level with only a current value of 0,880. The performance achieved by the company on the four criteria was 0.804 kg / kg, 3,417 kg / hour, 6.093 kg / kWh, and 22.146 kg / hour, respectively. The highest productivity index recorded by the company was found in December 2022 at 261,44% while the lowest achievement obtained by the company was found in May 2022 at -79,23%. The proposal given for productivity to reach level 10 in the next period is to reduce waste for the four criteria used respectively by 2.6%, 3.3%, 5.3%, and 1.9%. The proposed actions given include that the company must always maintain and pay attention to the quality and supply of green beans so that the raw materials used are always in good condition. Companies also need to pay attention to the warehouse they have by maintaining temperature and humidity so that materials are not damaged by warehouse pests. Other actions that can be taken are by implementing flexible daily hours to reduce employee work time wastage, implementing an energy-saving culture and conducting energy audits to overcome electricity use inefficiencies, and implementing maintenance management on machines to maintain machine performance.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052310
Uncontrolled Keywords: Analisis Produktivitas, Kopi Robusta, Objective Matrix, Perbandingan Berpasangan-Productivity Analysis, Robusta Coffee, Objective Matrix, Pairwise Comparison
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Industri Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email y13w@ub.ac.id
Date Deposited: 08 Jan 2024 07:57
Last Modified: 08 Jan 2024 07:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/206231
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Abiyyu Yazid Hilal.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item