Rahmaningtyas, Yasinta and Muhammad Arif Rahman,, S.Pi., M.App.Sc and Dr.Ir. Gatut Bintoro,, M.Sc (2023) Komposisi Hasil Tangkapan Bubu Lipat di Perairan Paciran Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Masyarakat Lamongan khususnya Kecamatan Paciran sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Mereka menggunakan bubu sebagai alat penangkapan. Hasil tangkapan bubu dibedakan menjadi 2 yakni hasil tangkapan utama dan hasil tangkapan samping, hasil tangkapan utama adalah ikan yang menjadi target utama penangkapan dengan nilai ekonomi tinggi sedangkan hasil tangkapan samping adalah ikan yang tidak sengaja tertangkap dan akan dikembalikan ke laut jika tidak memiliki nilai ekonomi. Hasil tangkapan utama bubu lipat di perairan Paciran adalah rajungan (Portunus pelagicus), hasil tangkapan samping terdiri dari crustaceae, pisces, dan mollusca. By-catch atau hasil tangkapan samping sebenarnya sudah menjadi permasalahan sejak tahun 1990 dan apabila by-catch terus meningkat maka akan dapat menganggu stock perikanan dimana terjadi penurunan dan dapat mengancam keberlanjutan sumberdaya perikanan dunia. Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian mengenai komposisi hasil tangkapan bubu lipat guna melihat struktur populasinya dikarenakan penangkapan yang masif oleh nelayan guna memenuhi permintaan yang terus meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan bubu lipat di Perairan Paciran. Kedua, mengkaji struktur populasi bubu lipat di Perairan Paciran. Ketiga, menganalisis faktor kondisi hasil tangkapan bubu lipat di Perairan Paciran. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder, data primer berupa jenis ikan hasil tangkapan, berat, lebar, dan panjang karapas 3 spesies dominan yang diperoleh dari lapang. Data sekunder adalah mengenai komposisi hasil tangkapan bubu yang diperoleh dari pustaka literatur, jurnal, buku, dan web resmi. Didapatkan 11 spesies hasil tangkapan yakni P. pelagicus (Linnaeus, 1759) sebesar 79%, C. feriatus (Linnaeus, 1758) sebesar 5%, P. vigil (Fabricus, 1798) sebesar 13%, B. imbricata (Bloch & Schneider, 1801) sebsar 1%, C. punchtatum (Muller & Henle, 1838) sebesar 0,09%, H. raphidea (Fabricus, 1798) sebesar 1%, T. gigas (Muller, 1785) sebesar 0,13%, A. reticulatus (Steindacher, 1870) sebesar 0,26%, E. coioides (Hamilton, 1822) sebesar 0,30%, T. orientalis (Lund, 1793) sebesar 0,17%, dan C. lucifera (Fabricus, 1798) sebesar 0,04%. Hasil tangkapan paling banyak adalah rajungan batik (P. pelagicus) sebesar 79%, sedangkan hasil tangkapan paling sedikit adalah rajungan goto (C. lucifera) sebesar 0,04%. Hasil nisbah kelamin pada spesies P. vigil didapatkan rasio 1:1 yang berarti seimbang antara jantan dan betina, kemudian hasil uji Chi-Square menunjukkan hasil X2 hitung < X2 tabel (0,051 < 1,967) sehingga terima H0 yaitu tidak ada perbedaan nyata antara rasio yang didapatkan dengan rasio yang diharapkan. Pada spesies C. feriatus didapatkan rasio 1:1 yang berarti seimbang antara jantan dan betina dan hasil uji Chi-Square X2 hitung < X2 tabel (0,716 < 1,981) sehingga terima H0 yaitu tidak ada perbedaan nyata antara rasio yang didapatkan dengan rasio yang diharapkan, kemudian untuk spesies P. pelagicus didapatkan rasio 1:2 yang mana jumlah betina lebih banyak daripada jantan. Hasil uji Chi-Square menunjukkan X2 hitung > X2 tabel (291,6 > 1,96) terdapat beda nyata antara rasio yang didapatkan dengan rasio yang diharapkan. Hasil analisis indeks keanekaragaman didapatkan nilai 0,96 yang berarti H’<1 atau indeks keanekaragaman rendah dan nilai indeks keseragaman 0,13 yang berarti rendah karena kurang dari 0,4. Analisis faktor kondisi berat relatif (Wr) spesies P. pelagicus didapatkan nilai rata-rata 80,66, spesies P. vigil didapatkan nilai rata-rata 39,28, dan spesies C. feriatus didapatkan nilai rata-rata 53,13. Nilai faktor kondisi relative yang berada dibawah 100 maka populasi pada daerah tersebut dalam kondisi buruk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah. Hasil tangkapan paling banyak adalah rajungan batik (P. pelagicus) sebesar 79%, sedangkan hasil tangkapan paling sedikit adalah rajungan goto (C. lucifera) sebesar 0,04%. Didapatkan hasil bahwa rasio nisbah kelmain antara jantan dan betina pada spesies P. vigil dan C. feriatus seimbang 1:1 sedangkan spesies P. pelagicus 1:2 dimana jumlah betina lebih banyak daripada jantan. Uji Chi-Square pada spesies P.pelagicus adalah tolak H0, spesies P.vigil dan C.feriatus adalah gagal tolak H0. Berdasarkan analisis indeks keanekaragaman yang dilakukan pada hasil tangkapan bubu didapatkan H’<1 yakni indeks keanekaragaman rendah. Nilai indeks keseragaman rendah e < 0,4. Hal ini disebabkan oleh sebaran spesies yang rendah, komunitas tidak stabil, dan dominasi 1 spesies. Didapatkan nilai faktor kondisi berat relatif (Wr) spesies P. pelagicus, C. feriatus, dan P. vigil dibawah 100 yang berarti dalam kondisi buruk. Hal ini disebabkan oleh stok nutrisi yang rendah dan tingkat predasi tinggi. Saran untuk penelitian ini adalah perlu penelitian lebih lanjut mengenai jenis-jenis hasil tangkapan perikanan bubu lipat dan perlu dilakukan update data mengenai status konservasi ikan hasil tangkapan bubu lipat. Perlu dilakukan pembatasan penangkapan dan pemilahan hasil tangkapan untuk dikembalikan ke laut pada perikanan rajungan mengingat terdapat spesies yang dalam keadaan terancam. Selain itu hal ini juga mempengaruhi penurunan faktor kondisi dimana spesies ditangkap masih sangat muda.
English Abstract
The people of Lamongan, especially Paciran Sub-district, are mostly fishermen. They use bubu as a fishing tool. The main catch is the fish that becomes the main target of fishing with high economic value while the side catch is the fish that is accidentally caught and will be returned to the sea if it does not have economic value. The main catch of folding bubu in Paciran waters is crab (Portunus pelagicus), while the bycatch consists of crustaceans, pisces, and mollusca. The high market demand has resulted in more massive fishing. IUCN (International Union for Conservation of Nature) is an international organization that issues the conservation status of flora and fauna. IUCN also publishes red list criteria to determine conservation status through data on species availability in nature. Massive fishing carried out by fishermen without sorting out the species caught is certainly very dangerous if rare species continue to be caught and considering the species caught in bubu are quite diverse. Therefore, it is necessary to identify species and their conservation status to find out whether species are threatened or not. Therefore, the author took the initiative to conduct research on the composition of the catch of folding traps in Paciran waters. The objectives of this study were first to analyze the composition of the bubu catch in the Paciran sub-district. Second, to study the sex ratio, diversity index, and similarity index. Third, to determine the condition factor of the 3 dominant species of folding traps in the Paciran Sub-district. The method used in this research is the quantitative descriptive method. The data used consisted of primary and secondary data, primary data in the form of fish species caught, weight, width, and carapace length of the 3 dominant species obtained from the field. Secondary data is about the composition of bubu catches obtained from literature, journals, books, and official websites. The results and discussion of this study are there are 11 species of folding traps catches, namely, P. pelagicus (Linnaeus, 1759) by 85%, C. feriatus (Linnaeus, 1758) by 7.07%, P. vigil (Fabricus, 1798) by 4%, B. imbricata (Bloch & Schneider, 1801) by 1%, C. raphidea (Muller & Henle, 1838) by 0.2%, T. gigas (Muller, 1785) by 0.2%, C. punchtatum (Muller & Henle, 1838) by 0.4%, H. raphidea (Fabricus, 1798) by 0.2%, A. reticulatus (Steindacher, 1870) by 0.2%, E. coioides (Hamilton, 1822) by 0.2%, T. orientalis (Lund, 1793) by 0.1%, and C. lucifera (Fabricus, 1798) by 0.05%. The most abundant catch was king crab (P. pelagicus) at 85%, while the least abundant catch was goto crab (C. lucifera) at 0.05%. The results of the sex ratio in the species P. vigil obtained a ratio of 1: 1 which means balanced between males and females, then the results of the Chi-Square test showed the results of X2 count < X2 table (0.051 < 1.967) so accept H0, namely there is no significant difference between the ratio obtained and the expected ratio. In the species C. feriatus, a ratio of 1: 1 was obtained, which means that it is balanced between males and females, and the results of the Chi-Square test X2 count < X2 table (0.716 < 1.981) so that it accepts H0, namely there is no significant difference between the ratio obtained and the expected ratio, then for the species P. pelagicus, a ratio of 1: 2 was obtained, in which the number of females was greater than the males. Chi-Square test results show X2 count> X2 table (291.6> 1.96) there is a real difference between the ratio obtained and the expected ratio. The results of the diversity index analysis obtained a value of 0.96 which means H'<1 or low diversity index and similarity index value of 0.13 which means low because it is less than 0.4. Analysis of the relative weight condition factor (Wr) of P. pelagicus species obtained an average value of 80.66, P. vigil species obtained an average value of 39.28, and C. feriatus species obtained an average value of 53.13. The value of the relative condition factor is below 100, so the population in the area is in poor condition. The conclusion of this study was that 11 species were caught, namely P. pelagicus (Linnaeus, 1759) by 85%, C. feriatus (Linnaeus, 1758) by 7.07%, P. vigil (Fabricus, 1798) by 4%, B. imbricata (Bloch & Schneider, 1801) by 1%, C. punchtatum (Muller & Henle, 1838) by 0.4%, H. raphidea (Fabricus, 1798) by 0.2%, T. gigas (Muller, 1785) by 0.2%, A. reticulatus (Steindacher, 1870) by 0.2%, E. coioides (Hamilton, 1822) by 0.2%, T. orientalis (Lund, 1793) by 0.1%, and C. lucifera (Fabricus, 1798) by 0.05%. The largest catch was blue swimming crab (P. pelagicus) at 85%, while the smallest catch was goto crab (C. lucifera) at 0.05%. It was found that the sex ratio between males and females in P. vigil and C. feriatus species was balanced 1:1 while P. pelagicus species was 1:2 where the number of females was more than males. Chi-Square test on P.pelagicus species is reject H0, P.vigil, and C.feriatus species failed to reject H0. Based on the diversity index analysis carried out on the catch of bubu, it was found that H'<1, which is a low diversity index. Low similarity index value e < 0.4. This is caused by low species distribution, unstable community, and dominance of 1 species. The relative weight condition factor (Wr) values of P. pelagicus, C. feriatus, and P. vigil were below 100, which means they were in poor condition. This is caused by low nutrient stocks and high predation rates. Suggestions for this study are the need for further research on the types of folding bubu fishery catches and the need to update data on the conservation status of fish caught by folding bubu. It is necessary to limit the catch and sort out the catch to be returned to the sea in the crab fishery considering there are species that are in a threatened state. In addition, this also affects the decline in the condition factor where species are caught very young.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0523080751 |
| Uncontrolled Keywords: | Komposisi, by-catch, rajungan-Composition, by-catch, blue swimming crab |
| Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
| Depositing User: | soegeng sugeng |
| Date Deposited: | 11 Jan 2024 08:49 |
| Last Modified: | 11 Jan 2024 08:49 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/206133 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Yasinta Rahmaningtyas.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |