Analisis Mikroplastik di Ikan Bandeng (Chanos chanos) dari tambak budidaya di Gresik, Jawa Timur

Anjeli, Ulfa Gita and Ir. Aida Sartimbul,, M.Sc., Ph.D and Dr. Ir. Titik Dwi Sulistiyati,, MP (2023) Analisis Mikroplastik di Ikan Bandeng (Chanos chanos) dari tambak budidaya di Gresik, Jawa Timur. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tingginya penggunaan plastik secara global menyebabkan tumpukan sampah plastik dalam berbagai ukuran mulai dari sampah utuh, potongan plastik, hingga mikroplastik. Beberapa penelitian menunjukan pada beberapa ikan budidaya telah ditemukan cemaran mikroplastik seperti Ikan Mas (Cyprinus carpio), ikan Mola (Hypophthalmichthys molitrix), ikan Nila (Oreochromis niloticus). Salah satu ikan budidaya yang diminati oleh masyarakat yaitu ikan bandeng. Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu ikan yang dibudidayakan di daerah Gresik. Bahkan saat ini Gresik merupakan daerah penghasil ikan bandeng terbesar di Jawa Timur bahkan Indonesia. Sedikitnya informasi mengenai mikroplastik dalam ikan di tambak menjadi menarik untuk diteliti khususnya pada ikan bandeng di daerah Gresik. Dampak yang diakibatkan oleh mikroplastik apabila tertelan oleh ikan budidaya cukup serius. Setelah mikroplastik tertelan ikan, mikroplastik berpindah melalui sistem percernaan seperti lambung dan usus dan dapat menyebabkan kerusakan (misalnya kerusakan fisik, seperti lecet internal dan penyumbatan). Penelitian ini bertujuan untuk melaporkan hasil analisis kelimpahan mikroplastik dan menganalisis polimermikroplastik yag ditemukan di organ ikan (insang & lambung) dan di lingkungan (air & sedimen) pada tambak budidaya ikan bandeng (Chanos chanos) di Gresik, Jawa Timur, selain itu untuk mengatahui dampak dari mikroplastik terhadap organ usus ikan. Metode penelitian yang digunakan pada analisis mikroplastik dilakuka pada sampel air, sedimen dan organ ikan (insang dan lambung) dengan melakukan penambahan H2O2 30%. Pada sampel organ usus dilakukan analisis histologi. Analisis FT-IR dilakukan guna untuk mengetahui jenis polimer dari mikroplastik yang ditemukan pada sampel air, sedimen dan organ lambung dan insang. Hasil dari penelitian ini ditemukan jenis atau bentuk mikroplastik pada organ insang maupun lambung berupa fragmen, fiber, pelet, dan film dengan ukuran yang mendominasi 100-500 μ (sig.<0,05). Pada organ insang, bentuk mikroplastik yang mendominasi adalah Fragmen (11,49±5,47 partikel/g) (sig.<0,05). Ditemukan jenis atau bentuk mikroplastik pada sampel air maupun sedimen berupa fragmen, fiber, pelet, dan film dengan ukuran yang mendominasi 100-500 μ (sig.<0,05). Sedangkan, kelimpahan rata-rata mikroplastik pada sampel sedimen tambak budidaya ikan bandeng adalah fragmen (0,62 partikel/g). (sig.<0,05). Sedangkan, kelimpahan rata-rata mikroplastik pada sampel sedimen tambak budidaya ikan bandeng adalah fragmen (0,62 partikel/g). (sig.<0,05). Hasil FT-IR mikroplastik pada insang ikan bandeng ditemukan jenis mikroplastik yaitu polypropylene (PP), Polyurethane (PU), Polycarbonate (PC), High-density polyethylene (HDPE) dan low-density polyethylene (LDPE). Hasil FT-IR mikroplastik pada lambung ikan bandeng ditemukan jenis mikroplastik yaitu polypropylene (PP), Polyurethane (PU), High-density polyethylene (HDPE) dan low-density polyethylene (LDPE). Hasil FT-IR mikroplastik di air pada penelitian ini ditemukan jenis polimer polypropylene (PP), Polyurethane (PU), Polycarbonate (PC), Polyethylene terephthalate (PETE), High-density polyethylene (HDPE) dan low-density polyethylene (LDPE). Hasil FT-IR mikroplastik di sedimen ditemukan jenis mikroplastik yaitu polypropylene (PP), Polyurethane (PU), High-density polyethylene (HDPE) dan low-density polyethylene (LDPE). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa masing-masing sampel ikan di seluruh stasiun mengalami edema dan vakuolisasi serta nekrosis pada jaringan usus ikan. Munculnya lesi pada ikan dapat juga terjadi karena ikan mengalami stress akibat tekanan lingkungan yang cukup tinggi. Salah satu bentuk tekanan lingkungan perairan adalah tingginya kelimpahan mikroplastik di lingkungan perairan budidaya. Persentase kerusakan yang didapatkan setiap bulannya menunjukan pada stasiun 1 dan 2 tergolong pada kerusakan sedang sedangkan pada stasiun 3 tergolong kerusakan ringan. Mengingat bahaya dari limbah mikroplastik yang berada di perairan maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dampak secara langsung terhadap ikan sehingga ari hasil yang didapatkan disarankan pada penelitian lanjutan untuk dilakukan perlakuan secara laboratorium, kemudian diperlukan penellitian lebih lanjut untuk mengetahui metode filterisasi atau alternatif lain untuk pengelolaan air tambak yang lebih efektif dan efisien sehingga dapat digunakan oleh petani budidaya secara luas.

English Abstract

The high use of plastic globally has led to piles of plastic waste in various sizes ranging from whole waste, to pieces of plastic, to microplastics. Several studies have shown that microplastic contamination has been found in several cultivated fish, such as goldfish (Cyprinus carpio), sunfish (Hypophthalmichthys molitrix), tilapia (Oreochromis niloticus). One of the cultivated fish that is of interest to the public is milkfish. Milkfish (Chanos chanos) is one of the fish cultivated in the Gresik area. Even now, Gresik is the largest milkfish producing area in East Java and even Indonesia. The little information about microplastics in fish in ponds makes it interesting to study, especially milkfish in the Gresik area. The impact caused by microplastics when ingested by fish farming is quite serious. Once microplastics are ingested by fish, they move through the digestive system such as the stomach and intestines and can cause damage (eg physical damage, such as internal abrasions and blockages). This study aims to report the results of microplastic trap analysis and analyze microplastic polymers found in fish organs (gills & stomach) and in the environment (air & sediment) in milkfish (Chanos chanos) aquaculture ponds in Gresik, East Java. the impact of microplastics on the intestinal organs of fish. The research method used in microplastic analysis was carried out on samples of water, sediment and fish organs (gills and stomach) by adding 30% H2O2. In the intestinal organ samples, histological analysis was carried out. FT-IR analysis was carried out to determine the type of polymer from microplastics found in samples of water, sediment and stomach organs and gills. The results of this study found the type or form of microplastics in the organs of the gills and stomach in the form of fragments, fibers, pellets, and films with sizes that predominate from 100-500 μ (sig. <0.05). In the gills, the predominant form of microplastic is fragment (11.49 ± 5.47 particles/g) (sig. <0.05). Microplastic types or forms were found in water and sediment samples in the form of fragments, fibers, pellets, and films with a predominant size of 100-500 μ (sig. <0.05). Meanwhile, the average prohibition of microplastics in sediment samples from milkfish culture ponds is fragments (0.62 particles/g). (sig. <0.05). Meanwhile, the average prohibition of microplastics in sediment samples from milkfish culture ponds is fragments (0.62 particles/g). (sig. <0.05). The results of FT-IR microplastics in the gills of milkfish found types of microplastics, namely polypropylene (PP), Polyurethane (PU), Polycarbonate (PC), High-density polyethylene (HDPE) and low-density polyethylene (LDPE). The results of FT-IR microplastics in milkfish stomachs found types of microplastics, namely polypropylene (PP), polyurethane (PU), high-density polyethylene (HDPE) and low-density polyethylene (LDPE). The results of FT-IR microplastics in air in this study found polymer types of polypropylene (PP), Polyurethane (PU), Polycarbonate (PC), Polyethylene terephthalate (PETE), High-density polyethylene (HDPE) and low-density polyethylene (LDPE). The results of FT-IR microplastics in sediments found types of microplastics, namely polypropylene (PP), polyurethane (PU), high-density polyethylene (HDPE) and low-density polyethylene (LDPE). The results showed that each fish sample at all stations experienced edema and vacuolization and necrosis in the fish intestinal tissue. The appearance of lesions in fish can also occur because fish experience stress due to high enough environmental pressure. One form of pressure in the aquatic environment is the high barrier of microplastics in the aquaculture environment. The percentage of damage obtained every month shows that stations 1 and 2 are classified as moderate damage, while station 3 is classified as light damage. Given the dangers of microplastic waste in the waters, it is necessary to carry out further research regarding the direct impact on fish so that from the results obtained it is suggested that further research be carried out in the laboratory, then further research is needed to find out filtering methods or other alternatives for management. more effective and efficient pond water so that it can be widely used by cultivating farmers.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0423080023
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation
Divisions: S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 03 Jan 2024 03:34
Last Modified: 03 Jan 2024 03:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/206070
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ulfa Gita Anjeli.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item