Parameter Biologi Ikan Tongkol Komo (Euthynnus affinis Cantor, 1849) yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bulu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur

Herviana, Shania Nabilla and Ledhyane Ika Harlyan,, S.Pi, M.Sc, Ph.D and Muhammad Arif Rahman,, S.Pi., M.App.Sc (2023) Parameter Biologi Ikan Tongkol Komo (Euthynnus affinis Cantor, 1849) yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bulu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan tongkol komo (Euthynnus affinis) termasuk ke dalam jenis ikan pelagis yang merupakan salah satu komoditas utama ekspor di Indonesia dan diharapkan memiliki stok yang stabil untuk menunjang perikanan rakyat. Oleh karena itu, lembaga pemerintah salah satunya Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur menginginkan ketersediaan ikan tongkol komo bisa sustainable sehingga bisa dilakukan sertifikasi oleh pihak lembaga sertifikasi, Marine Stewardship Council (MSC). Tahapan pertama dari proses sertifikasi MSC terdiri dari proses pra penilaian, dimana lembaga ini telah melakukan pra penilaian terhadap ikan tongkol di perairan jawa timur dan hasil dari nilai pra penilian ikan tongkol sebesar 60-79 yang berarti data atau informasi mengenai status stok ikan tongkol di perairan utara jawa masih sangat kurang. Untuk membantu memperbaiki skor dari pra penilaian ikan tongkol agar lebih baik, maka dilakukan implementasi berupa penelitian yang dilakukan untuk mengetahui status pemanfaatan ikan tongkol komo di perairan utara jawa tersebut. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan ikan, kondisi stok ikan dan daerah penangkapan ikan tongkol komo. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2023 di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bulu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer dilakukan dengan metode observasi dan wawancara, data yang dikumpulkan meliputi data panjang FL (cm), bobot ikan (gram), tingkat kematangan gonad (TKG), titik daerah penangkapan ikan, dan komposisi hasil tangkapan. Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini merupakan Data Statistik PPP Bulu tahun 2018 – 2023. Hubungan panjang berat ikan Tongkol Komo (Euthynnus affinis) di PPP Bulu memiliki nilai b < 3 yang berarti pertumbuhan panjang dan berat ikan tongkol komo merupakan alometrik negatif, dimana pertumbuhan panjang lebih signifikan atau lebih cepat daripada pertumbuhan berat ikan dan hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian Chodrijah et al., (2013) yang dilakukan di laut jawa dimana hasil analisis hubungan panjang berat ikan tongkol komo dihasilkan pertambahan berat sebanding dengan pertumbuhan panjangnya. Hubungan Panjang pertama kali matang gonad (Lm) mendapatkan nilai 37.81 dan Panjang pertama kali tertangkap (Lc) mendapatkan nilai 37.01, hal ini berarti nilai Lc > Lm yang artinya bahwa rata-rata ikan tongkol komo yang tertangkap di Kawasan PPP Bulu merupakan ikan dewasa yang sudah matang gonad (mature). Kondisi ini berbanding terbalik dengan penelitian Pulungan et al.,(2014) yang menyebutkkan bahwa nilai panjang pertama kali tertangkap (Lc) didapatkan sebesar 33.8 cm lebih kecil dari nilai pertama kali matang gonad (Lm) sebesar 48.4 cm. Nilai LB-SPR ikan Tongkol Komo di PPP Bulu sebesar 18% dimana perikanan ini masuk ke kategori over exploited. Kondisi ini hampir sama dengan penelitian Pulungan et al., (2022) yang dilakukan di perairan utara jawa tepatnya didaerah madura, dimana pada penelitian tersebut menyebutkan bahwa nilai SPR yang didapatkan di laut utara jawa sebesar 20%, hasil ini menjelaskan bahwa sekitar 20% populasi ikan yang tidak tertangkap memiliki potensi melakukan pemijahan. Hasil tangkapan alat tangkap purse seine di PPP Bulu tidak hanya didominasi oleh ikan Tongkol Komo, tetapi ada beberapa spesies lain juga. Selain itu, tongkol komo merupakan tangkapan utama atau tangkapan target bagi nelayan di PPP Bulu, karena daerah penangkapan ikan tongkol sama dengan spesies lain, maka banyak spesies lain ikut tertangkap.

English Abstract

Mackerel tuna (Euthynnus affinis) is a type of pelagic fish which is one of the main export commodities in Indonesia and is expected to have stable stocks to support smallholder fisheries. Therefore, government agencies, one of which is the Office of Maritime Affairs and Fisheries of East Java, want the availability of mackerel tuna to be sustainable so that certification can be carried out by the certification body, the Marine Stewardship Council (MSC). The first stage of the MSC certification process consists of a pre-assessment process, in which this institution has conducted a pre-assessment of mackerel tuna in East Java waters and the results of the pre-assessment value of tuna are 60-79 which means data or information regarding the status of mackerel tuna stocks in waters northern Java is still very lacking. To help improve the score from the pre-assessment of tuna to be better, an implementation was carried out in the form of research conducted to determine the utilization status of the mackerel tuna in the northern waters of Java. In addition, this study aims to determine the pattern of fish growth, condition of fish stocks and fishing grounds for mackerel tuna. The research was conducted from January to March 2023 at the Bulu Fishing Port, Tuban Regency, East Java. The data used in this study are primary data and secondary data. Primary data collection was carried out by observation and interview methods, the data collected included data on FL length (cm), fish weight (grams), gonad maturity level (GML), fishing ground points, and catch composition. The secondary data used in this study is the Statistical Data for 2018 – 2023. The length-weight relationship of Mackerel Tuna (Euthynnus affinis) in Bulu Fishing Port has a value of b < 3, which means that the growth in length and weight of mackerel tuna is a negative allometric, where the growth in length is more significant or faster than the growth in fish weight and the results of this study are inversely proportional to a study by Chodrijah et al., (2013) which was conducted in the Java Sea where the results of the analysis of the long-weight relationship for mackerel tuna produced weight gain proportional to the growth in length. The relationship between the length at first maturity (Lm) got a value of 37.81 and the length at first caught (Lc) got a value of 37.01, this means that the value of Lc > Lm means that the average mackerel tuna caught in the Bulu Fishing Port area is an adult fish that gonads are mature. This condition is inversely proportional to the study of Pulungan et al., (2014) which stated that the length value at first caught (Lc) was 33.8 cm less than the value at first maturity (Lm) of 48.4 cm.The LB-SPR value of the mackerel tuna in Bulu Fishing Port is 18% where this fishery is in the over exploited category. This condition has a simmiliar result with a study by Pulungan et al., (2014) which was conducted in the northern waters of Java, to be precise in the Madura area, where the study stated that the LB-SPR value obtained was 20%, these results explain that around 20% of the fish population that is not caught has potential do spawning. The purse seine catch in Bulu Fishing Port is not only dominated by the mackerel tuna, but there are several other species as well. In addition, cobfish is the main catch or target catch for fishermen in Bulu Fishing Port, because the fishing grounds for mackerel tuna are the same as other species, so many other species are also caught.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080695
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 09 Jan 2024 08:28
Last Modified: 09 Jan 2024 08:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/205894
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Shania Nabilla Herviana.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item