Analisis Status Kualitas Air Sungai Porong yang Tercemar Detergen Terhadap Performa Hematologi Ikan tawes (Barbonymus gonionotus)

Mufidah, Rhobithotus and Dr. Uun Yanuhar,, S.Pi., M. Si (2023) Analisis Status Kualitas Air Sungai Porong yang Tercemar Detergen Terhadap Performa Hematologi Ikan tawes (Barbonymus gonionotus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sungai Porong merupakan salah satu sungai di Jawa Timur yang menerima dampak dari aktivitas antropogenik tinggi, seperti limbah domestik detergen yang mengandung surfaktan. Ikan tawes (Barbonymus gonionotus) merupakan salah satu ikan endemik yang mendiami Sungai Porong. Parameter hematologi ikan tawes sebagai organisme sentinel mampu menjadi biomarker untuk pemantauan lingkungan perairan Sungai Porong. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis status kualitas air yang tercemar detergen di Sungai Porong dengan metode STORET, serta pengaruhnya dengan performa hematologi ikan tawes menggunakan analisis regresi linear. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data melalui data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari analisis hasil observasi langsung dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari studi literatur. Dasar pemilihan 3 titik pengambilan sampel merupakan daerah permukiman Sungai Porong, daerah industri Sungai Porong, dan muara Sungai Porong dengan 3 kali ulangan agar dapat meningkatkan kekuatan statistik. TSS, pH, dan DO dipilih sebagai parameter kualitas air berdasarkan dampak langsung dari adanya konsentrasi surfaktan. Parameter hematologi ikan tawes diamati didasarkan pada dampak signifikan cemaran surfaktan terdiri dari eritrosit, leukosit, hematokrit, haemoglobin, dan glukosa darah. Metode STORET digunakan dalam analisis data kualitas air untuk penentuan status mutu air Sungai Porong, kemudian analisis regresi linear dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi surfaktan terhadap performa hematologi ikan tawes sebagai organisme sentinel di Sungai Porong. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kondisi kualitas air Sungai Porong dikategorikan tercemar sedang dengan skor -13. Kondisi ini direpresentasikan oleh konsentrasi surfaktan yang berada di Sungai Porong telah melebihi baku mutu (˂0.2 mg/L) dengan rata-rata konsentrasi surfaktan tertinggi ditemukan di titik 1 yang mencapai 7.2 mg/L. Dampak dari tingginya konsentrasi surfaktan di titik 1 ini adalah terjadinya kenaikan TSS tertinggi mencapai 107.95 mg/L yang berkorelasi dengan penurunan DO hingga 1.80 mg/L. Konsentrasi surfaktan Sungai Porong berpengaruh terhadap parameter hematologi ikan tawes dengan nilai signifikansi ˂0.05. Besaran pengaruh terhadap eritrosit 91.2% berlinear negatif, leukosit 56.7% berlinear positif, hematokrit 47.7% berlinear negatif, hemoglobin 60.6% berlinear negatif, dan glukosa darah 66.7% berlinear positif. Korelasi negatif antara surfaktan dengan eritrosit, hematokrit, dan hemoglobin ikan tawes berarti semakin tinggi jumlah surfaktan, maka semakin rendah jumlah eritrosit, kadar hematokrit, dan kadar haemoglobin. Begitupun sebaliknya, korelasi positif antara surfaktan dengan leukosit dan glukosa darah, berarti semakin tinggi jumlah surfaktan maka semakin tinggi juga jumlah leukosit dan glukosa darah. Adapun saran yang dapat diberikan dari telah berjalannya penelitian ini adalah perlu disegerakannya penyelesaian masalah di Sungai Porong utamanya terkait cemaran detergen untuk menjamin kesehatan perairan dan organisme akuatik di Sungai Porong.

English Abstract

The Porong River is one of the rivers in East Java that is heavily impacted by human activities, such as the disposal of domestic detergents containing surfactants. The java barb (Barbonymus gonionotus) is an endemic species found in the Porong River. As a sentinel organism, the hematological parameters of Java Barb can be used as a biomarker for environmental monitoring in the waters of the Porong River. The aim of this research is to analyze the circumstances of detergent-contaminated water quality in the Porong River using the STORET method and its impact on the hematological performance of java barb using linear regression. This research involves the use of a survey with a descriptive approach. Data compilation using both primary and secondary sources. Primary data is derived from direct observation and documentation analysis. Secondary data is derived from a review of the literature. The three sampling points were chosen based on the settlement area, industrial area, and estuary of the Porong River to enhance statistical power. TSS, pH, and DO were chosen as water quality parameters based on the direct effect of surfactant concentrations. The hematological parameters of java barb were evaluated based on the considerable impact of surfactant contamination on erythrocytes, leukocytes, hematocrit, hemoglobin, and blood glucose. The STORET method was utilized in the analysis of water quality data to determine the water quality status of the Porong River; subsequently, a linear regression analysis was conducted to determine the effect of surfactant concentration on the hematological performance of java barb as sentinel organisms in the Porong River. The results of the analysis indicated that the water quality of the Porong River was classified as moderately polluted with a score of -13. This condition is represented by the concentration of surfactant in the Porong River that exceeds the quality standard (0.2 mg/L), with point 1 having the maximum average concentration of surfactant at 7.2 mg/L. The effect of the high surfactant concentration at point 1 is an increase in TSS to 107.95 mg/L, which correlates with a decrease in DO to 1.80 mg/L. The concentration of surfactant in the Porong River has a statistically significant effect on the hematological parameters of java barb (<0.05). The magnitude of the effect on erythrocytes was negative by 91.2%, positive by 56.7% for leukocytes, negative by 47.7% for hematocrit, negative by 60.6% for hemoglobin, and positive by 66.6% for blood glucose. The negative correlation between surfactant and erythrocytes, hematocrit, and hemoglobin in java barb indicates that the higher concentration of surfactant, the lower concentrations of erythrocytes, hematocrit, and hemoglobin. There is a positive correlation between surfactant, leukocytes, and blood glucose, which means that the higher the concentration of surfactant, the higher the number of leukocytes and blood glucose. According to the findings of this research, it is necessary to promptly address problems in the river, particularly those involving detergent contamination to ensure the health of the waters and aquatic organisms in the Porong River.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080648
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 02 Jan 2024 08:28
Last Modified: 02 Jan 2024 08:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/205741
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rhobithotus Mufidah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item