Dinamika Kualitas Air dan Analisis Sistem Imun Ikan Lele (Clarias sp.) Pada Sistem Budidaya Akuaponik Dan Tanpa Akuaponik

Sembodo, Punto Apri and Dr. Asus Maizar Suryanto Hertika,, S.Pi, MP and Dr. Yuni Kilawati,, S.Pi, M.Si. (2023) Dinamika Kualitas Air dan Analisis Sistem Imun Ikan Lele (Clarias sp.) Pada Sistem Budidaya Akuaponik Dan Tanpa Akuaponik. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan lele (Clarias sp.) adalah salah satu dari sekian banyak biota perikanan yang memiliki protein hewani yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permintaan pasar yang tinggi menyebabkan para pembudidaya melakukan peningkatan produksi dengan cara budidaya intensif yang menerapkan padat tebar dan pemberian pakan dengan jumlah yang tinggi. Kegiatan budidaya yang semakin berkembang dapat menyebabkan pencemaran pada badan air buangan limbah. Pengembangan budidaya lele ramah lingkungan salah satunya dapat dilakukan melalui penerapan sistem biofilter akuaponik. Sistem biofilter akuaponik merupakan salah satu sistem budidaya ikan yang memiliki nilai lebih, yaitu mampu meminimalisir limbah budidaya ikan berupa sisa pakan dan feses dalam media dan juga mampu meningkatkan hasil sampingan berupa tanaman air yang bisa di panen. Penelitian ini dilakukan hingga lele berhasil untuk di panen. Penelitian ini dilakukan di Desa Labruk Lor, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada 4 media kolam budidaya akuaponik dan 4 media kolam tanpa akuaonik. Parameter yang diambil selama penelitian yaitu terdapat kualitas air (suhu, TDS, TSS, pH, nitrat, orthofosfat, dan amonia) sedangkan untuk parameter ikan lele yang diiambil yaitu profil hematologi ikan (eritrosit, leukosit, hemoglobin, dan hematokrtit), aktivitas fagositosis, dan pertumbuhan ikan. Parameter yang diambil pada tanaman yaitu laju pertumbuhan tanaman. Parameter suhu, pH, dan DO diambil selama setiap hari sedangkan parameter yang lainnya diukur selama seminggu sekali. Analisis data yang digunakan yaitu uji T tidak berpasangan dan analisis PCA. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa, pada kolam akuaponik dan tanpa akuaponik masih tergolong baik untuk digunakan sebagai media budidaya terutama ikan lele namun, untuk kolam akuaponik sendiri memiliki hasil yang lebih optimal apabila digunakan untuk media budidaya. Hasil dari profil hematologi yang di ambil selama penelitian berlangsung disimpulkan bahwa kolam akuaponik memiliki hasil yang lebih baik dimana untuk kolam akuaponik dari profil darah hemoglobin, hematokrit, dan aktivitas fagositosisnya memiliki hasil yang menandakan bahwa ikan lele yang budidaya terkena stres. Berdasarkan hasil penelitian dengan menganilsa kualitas air serta profil hematologi pada media budidaya ikan lele, hasil dari media budidaya kolam akuaponik memiliki hasil yang lebih baik di bandingkan dengan kolam tanpa akuaponik. Harapannya pembudidaya yang menggunakan sistem budidaya dengan sistem akuaponik semakin banyak dengan tujuan untuk mendapatkan hasil budidaya yang lebih baik serta menguntungkan.

English Abstract

Catfish (Clarias sp.) is one of the many fishery biota that has animal protein which is much favored by the people of Indonesia. High market demand causes cultivators to increase production by means of intensive cultivation that applies stocking density and feeding with high amounts. Growing aquaculture activities can cause pollution to waste water bodies. The development of environmentally friendly catfish farming can be done through the application of an aquaponic biofilter system. The aquaponic biofilter system is a fish farming system that has added value, namely being able to minimize fish farming waste in the form of leftover feed and feces in the media and is also able to increase by-products in the form of aquatic plants that can be harvested. This research was carried out until the catfish were successfully harvested. This research was conducted in Labruk Lor Village, Lumajang Regency, East Java in 4 aquaponics pond media and 4 pond media without aquaonics. Parameters taken during the study included water quality (temperature, TDS, TSS, pH, nitrate, orthophosphate, and ammonia) while for catfish parameters taken were the fish's hematological profile (erythrocytes, leukocytes, hemoglobin, and hematocrit), phagocytosis activity, and fish growth. Parameters taken on the plant is the growth rate of plants. Parameters of temperature, pH, and DO were taken every day while the other parameters were measured once a week. Data analysis used was unpaired t test and PCA analysis. Based on the research conducted, it was concluded that, in aquaponic ponds and without aquaponics, it is still relatively good for use as a cultivation medium, especially for catfish, however, for aquaponics ponds themselves, they have more optimal results when used for cultivation media. The results of the hematological profile taken during the study concluded that the aquaponic pond had better results where for the aquaponic pond the profile of blood hemoglobin, hematocrit, and phagocytosis activity had results indicating that the catfish being cultivated were under stress. Based on the results of research by analyzing water quality and hematological profiles in catfish culture media, the results of aquaponic pond cultivation media have better results compared to ponds without aquaponics. It is hoped that there will be more cultivators using the aquaponic cultivation system with the aim of getting better and more profitable cultivation results.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0423080020
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation
Divisions: S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 21 Dec 2023 01:50
Last Modified: 21 Dec 2023 01:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/205666
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Punto Apri Sembodo.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item