Strategi Pengembangan Usaha Nelayan Tangkap di Pelabuhan Mayangan, Kota Probolinggo

Hanjaya, Nyota Dwiki and Dr. Ir. Anthon Efani, MP (2023) Strategi Pengembangan Usaha Nelayan Tangkap di Pelabuhan Mayangan, Kota Probolinggo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten Probolinggo sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki batasan dengan laut dan memiliki kawasan pesisir dengan garis pantai sepanjang 7 km. Kawasan pesisir di Kabupaten Probolinggo terdiri dari dua kecamatan dan lima desa yang berbatasan langsung dengan pesisir pantai yaitu Kecamatan Kademangan meliputi Desa Pilang dan Desa Ketapang serta Kecamatan Mayangan yang meliputi Desa Sukabumi, Desa Mangungharjo dan Desa Mayangan. Disepanjang pantai di Kabupaten Probbolinggo terdapat tiga Pelabuhan Perikanan yaitu Pelabuhan Perikanan (PP) Paiton, Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan dan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kota Probolinggo. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengindentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha nelayan tangkap di Pelabuhan Mayangan, Kota Probolinggo. 2) Menganalisis alternatif strategi pengembangan usaha nelayan tangkap di Pelabuhan Mayangan, Kota Probolinggo. 3) Menganalisis strategi prioritas pengembangan usaha yang sesuai dengan keadaan usaha nelayan tangkap di Pelabuhan Mayangan, Kota Probolinggo. Metode penelitian dilakukan dengan metode pengolahan dan analisis data yang meliputi analisis data deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan pihak nelayan tangkap di Pelabuhan Mayangan yang melakukan kegiatan penangkapan skala kecil, metode yang digunakan meliputi Wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis faktor internal yang terdiri dari kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Dimana kekuatan (strength) terdiri dari; 1) Pengalaman menjadi nelayan, 2) Tenaga kerja yang cukup tersedia, 3) Faktor tingkat pendidikan tidak mempengaruhi dalam melakukan rekrutmen sebagai nelayan, 4) Teknologi penangkapan ikan yang sesuai dengan kondisi perairan. Sedangkan, faktor kelemahan (weakness) dari hasil observasi ialah; 1) Ketersediaan BBM yang tidak menentu dan harga yang mahal, 2) Lokasi penangkapan, 3) Akses modal yang sulit, 4) Keberadaan alat penagkapan yang tidak ramah lingkungan. Dari hasil analisis pada tabel tentang IFAS, faktor kekuatan dan kelemahan memiliki total skor 1,28 hal ini mengindikasikan posisi internal yang cukup kuat. Sedangkan, hasil faktor eksternal yang terdiri dari peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang dihadapi nelayan tangkap. Dimana peluang (opportunity) terdiri dari; 1) Bantuan pinjaman lunak, 2) Pelatihan dan bimbingan dari pihak terkait, 3) Keberadaan pelelangan ikan, 4) Permintaan ikan yang tinggi. Sedangkan, faktor ancaman (threat) yang menghambat usaha untuk mencapai objektifnya yang dihadapi terdiri atas; 1) Harga ikan ditentukan tengkulak, 2) Penangkapan tergantung musim, 3) Harga ikan rendah, 4) Kerusakan ekosistem laut. Dari hasil analisis pada tabel tentang EFAS, faktor peluang dan ancaman memiliki total skor 0,42. Hal ini mengindikasikan posisi ancaman dari luar yang cukup rendah serta memiliki pengaruh terhadap keberlangsungan usaha nelayan tangkap. Analisis SWOT menunjukkan bahwa kinerja nelayan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan faktor eksternal. Kombinasi kedua faktor tersebut ditunjukkan dalam diagram analisis SWOT dan menjadi strategi pengembangan usaha nelayan tangkap di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo sebagai berikut: a) Strategi SO (Strength-Opportunity), strategi ini dibuat berdasarkan pemikiran dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk mendapatkan dan memanfaatkan peluang yang ada. Dimana Strategi SO yang ditempuh oleh nelayan tangkap di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo yaitu: 1) Meningkatkan pengalaman dan pengetahuan nelayan melalui pelatihan dan bimbingan yang dilakukan oleh pemerintah atau universitas. 2) Menggunakan bantuan pinjaman lunak dengan sebaik mungkin hal ini digunakan untuk perbaikan dan support kebutuhan nelayan. 3) Lokasi tempat usaha yang sesuai dengan mayoritas bekerja sebagai nelayan serta keberadaan fasilitas penunjang dapat dikelola dengan baik. 4) Permintaan yang tinggi terhadap produk ikan dapat ditingkatkan lebih dengan bantuan promosi dan publikasi oleh pemerintah setempat. b) Strategi ST (Strength-Threat), strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi segala ancaman dari luar. Strategi ST yang ditempuh nelayan tangkap di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo yaitu: 1) Nelayan dapat memanfaatkan TPI atau menjual produk secara langsung sehingga mengurangi kecurangan yang dilakukan tengkulak sehingga harga ikan lebih terkontrol. 2) Menggunakan teknologi yang dapat membantu proses penangkapan dan memperkirakan cuaca. 3) Melakukan perbaikan ekosistem laut sehingga hasil tangkapan yang didapatkan oleh nelayan lebih banyak. 4) Nelayan dapat memberdayakan keluarganya untuk mengolah hasil tangkapan, hal ini dapat mengantisipasi harga ikan yang relatif rendah. c) Strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengurangi kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Strategi WO yang ditempuh nelayan tangkap di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo yaitu: 1) Dilakukannya pelatihan dan bimbingan terhadap oknum nelayan yang masih menggunakan alat penangkapan yang tidak ramah lingkungan. 2) Keberadaan pinjaman lunak juga harus diimbangin dengan kemudahan akses perolehan informasi modal, dapat dilakukan dengan penyuluhan kepada nelayan sehingga program tepat sasaran. 3) Mengupayakan ketersediaan stok bahan bakar untuk melaut terpenuhi. 4) Dengan permintaan ikan yang tinggi nelayan dapat memperluas daerah penangkapan. d) Strategi WT (Weakness-Threat), strategi ini didasarkan pada aktifitas yang sifatnya defensif dan berusaha menghindari kemungkinan adanya ancaman dari luar untuk mengurangi kelemahan perusahaan. Strategi WT yang ditempuh nelayan tangkap di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo yaitu: 1) Pemanfaatan modal yang diperoleh digunakan untuk membeli perlatan yang mampu mempermudah pekerjaan nelayan serta pembelian bahan bakar. 2) Menentukan lokasi dan waktu yang baik untuk melaut sehingga meningkatkan peluang hasil perolehan nelayan. 3) Menghindari menggunakan alat tangkap yang dapat merusak lingkungan dan ekosistem hal ini dapat menunjang keberlangsungan usaha nelayan tangkap. 4) Melakukan pengolahan lanjutan untuk hasil tangkapan sehingga menambah nilai jual. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yaitu: 1) Diperlukan dukungan dari pemerintah setempat untuk meningkatkan usaha nelayan tangkap di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Selain itu, diperlukan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan sumberdaya alam juga sebagai faktor penentu pengembangan usaha nelayan tangkap. 2) Diperlukan penelitian selanjutnya yang lebih detail terkait kondisi dan permasalahan yang ada dilokasi sehingga dapat memberikan rekomendasi kebijakan pengembangan usaha yang lebih sesuai.

English Abstract

Probolinggo Regency is one of the regencies that has borders with the sea and has a coastal area with a coastline of 7 km. The coastal area in Probolinggo Regency consists of two sub-districts and five villages which are directly adjacent to the coast, namely Kademangan Sub-District which includes Pilang Village and Ketapang Village and Mayangan Sub-District which includes Sukabumi Village, Mangungharjo Village and Mayangan Village. Along the coast in Probbolinggo Regency there are three fishing ports, namely the Paiton Fishery Port (PP), Mayangan Beach Fishing Port (PPP) and Probolinggo City Beach Fishing Port (PPP). The aims of the research were: 1) to identify the internal and external factors that influence the fishing business at Mayangan Port, Probolinggo City. 2) Analyzing alternative of strategies for developing fisherman businesses at Mayangan Port, Probolinggo City. 3) Analyzing the priority strategy for business development in accordance with the conditions of the fishing business at Mayangan Port, Probolinggo City. The research method was carried out using data processing and analysis methods which included qualitative descriptive data analysis. Data collection techniques were carried out by fishing fishermen at Mayangan Port who carried out small-scale fishing activities, the methods used included interviews, observations, and documentation. Based on the Result of internal factors consisting of strengths (strength) and weaknesses (weakness). Where is the power (strength) consist of; 1) Experience as a fisherman, 2) Adequate manpower is available, 3) Education level factor does not affect recruitment as fishermen, 4) Fishing technology that is appropriate to water conditions. Meanwhile, the weakness factor (weakness) from the observation results are; 1) Uncertain fuel availability and high prices, 2) Fishing locations, 3) Difficult access to capital, 4) Existence of nonenvironmentally friendly fishing gear. From the results of the analysis in the IFAS table, the strengths and weaknesses factors have a total score of 1.28, this indicates a fairly strong internal position. And then, result of external factors consisting of opportunities (opportunity) and threats (threat) faced by fishermen. Where the chance (opportunity) consist of; 1) Soft loan assistance, 2) Training and guidance from related parties, 3) Existence of fish auctions, 4) High demand for fish. Meanwhile, the threat factor (threat) which impede the effort to achieve its objectives which are faced consist of; 1) The price of fish is determined by the middleman, 2) The catch depends on the season, 3) The price of fish is low, 4) Damage to the marine ecosystem. From the results of the analysis in the table on EFAS, the opportunity and threat factors have a total score of 0,42. This indicates that the position of external threats is quite high and has an influence on the sustainability of the capture fisherman business. SWOT analysis shows that fishermen's performance can be determined by a combination of internal and external factors. The combination of these two factors is shown in the SWOT analysis diagram and becomes a strategy for developing a fishing fisherman business in Mayangan District, Probolinggo City as follows: a) SO Strategy (Strength-Opportunity), this strategy is made based on the idea of utilizing all strengths to obtain and take advantage of existing opportunities. Where is the SO strategy adopted by fishermen in Mayangan District, Probolinggo City, namely: 1) Increasing the experience and knowledge of fishermen through training and guidance conducted by the government or universities. 2) Use soft loan assistance as best as possible, this is used to improve and support the needs of fishermen. 3) The location of the place of business is in accordance with the majority working as fishermen and the existence of supporting facilities can be managed properly. 4) The high demand for fish products can be further increased with the help of promotion and publication by the local government. b) ST Strategy (Strength-Threat), this strategy uses the strengths of the company to overcome all external threats. The ST strategy adopted by fishermen in Mayangan District, Probolinggo City, namely: 1) Fishermen can take advantage of TPI or sell products directly, thereby reducing fraud by middlemen so that fish prices are more controlled. 2) Using technology that can assist the process of catching and predicting the weather. 3) Improve marine ecosystems so that fishermen get more catches. 4) Fishermen can empower their families to process their catch, this can anticipate the relatively low price of fish. c) WO Strategy (Weakness-Opportunity), this strategy is implemented based on the utilization of existing opportunities by reducing the weaknesses possessed by the company. The WO strategy adopted by fishermen in Mayangan District, Probolinggo City, namely: 1) Conduct training and guidance for unscrupulous fishermen who still use fishing gear that is not environmentally friendly. 2) The existence of soft loans must also be balanced with easy access to obtaining information on capital, this can be done with counseling to fishermen so that the program is right on target. 3) Ensuring the availability of fuel stocks for fishing is fulfilled. 4) With high demand for fish, fishermen can expand their fishing area. d) WT Strategy (Weakness-Threat), this strategy is based on activities that are defensive in nature and try to avoid the possibility of external threats to reduce the company's weaknesses. The WT strategy adopted by fishermen in Mayangan District, Probolinggo City, namely: 1) Utilization of the capital obtained is used to purchase equipment that can facilitate the work of fishermen and purchase fuel. 2) Determine the location and time that is good for going to sea so as to increase the chances of obtaining fishermen. 3) Avoiding using fishing gear that can damage the environment and ecosystem, this can support the sustainability of fishing fishing businesses. 4) Carry out further processing of the catch so as to increase the selling value. Suggestions that can be used as material for consideration are: 1) Support from the local government is needed to improve fishing business in Mayangan District, Probolinggo City. In addition, it is necessary to improve the quality of human resources and natural resources as a determining factor for the development of fishing fisheries. 2) Further research is needed that is more detailed regarding the conditions and problems that exist in the location so that it can provide more appropriate business development policy recommendations.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080609
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 22 Dec 2023 06:15
Last Modified: 22 Dec 2023 06:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/205597
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nyota Dwiki Hanjaya.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item