Analisis Kerentanan Fisik terhadap Banjir Rob di Wilayah Pesisir Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG).

Langgeng, Nura Bagdja and M. Arif Zainul Fuad,, S.Kel., M.Sc. and Fahreza Okta Setyawan,, S.Kel., MT (2023) Analisis Kerentanan Fisik terhadap Banjir Rob di Wilayah Pesisir Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kawasan pesisir merupakan daerah pertemuan antara wilayah daratan dan lautan yang memiliki tingkat aksesibilitas tinggi. Sebagai kawasan dengan tingkat aksesibilitas tinggi, kawasan pesisir dapat menanggung berbagai dampak yang salah satunya dipengaruhi oleh faktor alami seperti bencana alam. Bencana alam yang mungkin terjadi di kawasan pesisir salah satunya adalah banjir rob yang disebabkan oleh pasang surut air laut. Banjir rob terjadi di bagian daratan pantai dengan wilayah yang lebih rendah pada saat air laut sedang pasang. Wilayah pesisir Kecamatan Besuki khususnya di Desa Pesisir dan Desa Demung berbatasan langsung dengan laut dan memiliki nilai elevasi yang cukup rendah. Hal tersebut mengakibatkan wilayah pesisir Kecamatan Besuki rentan terhadap banjir rob. Analisis kerentanan fisik terhadap banjir rob dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dibangun dari berbagai parameter yang sesuai dengan kondisi di lokasi penelitian. Tujuannya adalah untuk memperkirakan genangan banjir rob dan memproyeksikan kerentanan fisik terhadap banjir rob pada tahun 2050 di lokasi penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2023 hingga Juni 2023 di Desa Pesisir dan Desa Demung, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo. Lokasi penelitian terletak di bagian barat Kabupaten Situbondo dan berada di bagian utara Kecamatan Besuki yang berbatasan dengan laut. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain; data DEMNAS, data prediksi pasang surut dari Badan Informasi Geospasial (BIG), Citra Sentinel 1-A Single Look Complex (SLC) dari Alaska Satellite Facility (ASF), shapefile batas administrasi Kabupaten Situbondo dari Indonesia Geospatial Portal, shapefile Informasi Geospasial Dasar dari Indonesia Geospatial Portal, dan data curah hujan dari Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Station (CHIRPS). Pengukuran data lapang dilaksanakan pada tanggal 13 Maret – 15 Maret 2023. Data primer yang diukur yaitu ketinggian elevasi tanah di lokasi penelitian. Nilai ketinggian tanah yang telah diukur selanjutnya dihitung dengan rumus beda tinggi untuk mengetahui perbedaan nilai ketinggian tanah dengan data DEMNAS. Perkiraan genangan banjir rob yang terjadi pada tahun 2023 dan 2050 di wilayah pesisir Kecamatan Besuki didominasi dengan kategori ketinggian sangat tinggi. Perkiraan tinggi genangan banjir rob pada tahun 2023 berkisar antara 0,6 – 1,42 meter dengan luas sebesar 10,88 Ha di Desa Pesisir dan 23,76 Ha di Desa Demung. Proyeksi tinggi genangan banjir rob pada tahun 2050 berkisar antara 1,5 – 1,86 meter dengan luas sebesar 9,77 Ha di Desa Pesisir, dan 17,91 Ha di Desa Demung. Terdapat perkiraan penilaian klasifikasi kerentanan fisik terhadap banjir rob di Desa Pesisir pada tahun 2023 berada pada tingkat kerentanan fisik sedang, sedangkan pada Desa Demung berada pada tingkat kerentanan fisik rendah. Proyeksi penilaian kerentanan fisik terhadap banjir rob di Desa Pesisir pada tahun 2050 berada pada tingkat kerentanan fisik tinggi, sedangkan pada Desa Demung berada pada tingkat kerentanan fisik rendah.

English Abstract

The coastal area is a meeting place between land and sea areas which has a high level of accessibility. As an area with a high level of accessibility, coastal areas can bear with various impacts, one of which is influenced by natural factors such as natural disasters. One of the natural disasters that may occur in coastal areas is tidal flooding caused by sea tides. Tidal floods occur on the mainland coast with lower areas during high tides. The coastal area of Besuki District, especially in Pesisir Village and Demung Village, is directly bordered by the sea and has a low elevation value. This resulted in the coastal area of Besuki District being vulnerable to tidal flooding. Analysis of physical vulnerability to tidal flooding was carried out using a Geographic Information System (GIS) which was built from various parameters according to the conditions at the study site. The aim is to generate tidal flood inundation and project the physical vulnerability to tidal flooding in 2050 at the research location. The research was conducted from January 2023 to June 2023 in Pesisir Village and Demung Village, Besuki District, Situbondo Regency. The research location is located in the western part of Situbondo Regency and is in the northern part of Besuki District which borders the sea. Secondary data used in this study include; DEMNAS data, tidal prediction data from the Geospatial Information Agency (BIG), Citra Sentinel 1-A Single Look Complex (SLC) from the Alaska Satellite Facility (ASF), Situbondo Regency administrative boundary shapefile from Indonesia Geospatial Portal, Basic Geospatial Information shapefile from Indonesia Geospatial Portal, and rainfall data from CHIRPS. Field data measurements were carried out on March 13 – March 15, 2023. The primary data measured was the height of the ground elevation at the study site. Estimated tidal flood inundation that will occur in 2023 and 2050 in the coastal area of Besuki District is dominated by the very high altitude category. The estimated height of tidal flood inundation in 2023 ranges from 0.6 – 1.42 meters with an area of 10.88 Ha in Pesisir Village and 23.76 Ha in Demung Village. The projected height of tidal flood inundation in 2050 ranges from 1.5 – 1.86 meters with an area of 9.77 Ha in Pesisir Village, and 17.91 Ha in Demung Village. There is an estimate of the classification of physical vulnerability to tidal floods in Pesisir Village in 2023 at a moderate level of physical vulnerability, while in Demung Village it is at a low level of physical vulnerability. The projected assessment of physical vulnerability to tidal floods in Pesisir Village in 2050 is at a high level of physical vulnerability, while in Demung Village it is at a low level of physical vulnerability.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0523080604
Subjects:	500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology
Divisions:	Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	22 Dec 2023 06:13
Last Modified:	22 Dec 2023 06:13
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/205592

Text (DALAM MASA EMBARGO) Nura Bagdja Langgeng.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (11MB)

Actions (login required)

View Item