Analisis Rantai Pasok Pada Komoditi Ikan Terasak (Escualosa thoracata) di Desa Jatirejo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan

Ramadhan, Nico Cahya and Candra Adi Intyas, S.Pi, MP (2023) Analisis Rantai Pasok Pada Komoditi Ikan Terasak (Escualosa thoracata) di Desa Jatirejo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan Terasak merupakan salah satu komoditi hasil laut dan merupakan komoditi penting bagi masyarakat Pasuruan terutama Lekok. Produk Ikan terasak tersebut berupa kripik ikan terasak dan ikan terasak mentah. Harganya yang terjangkau dan dapat dijadikan olahan oleh-oleh dari Pasuruan. Permintaan yang tinggi akan ikan terasak membuat pengusaha pada industri terasak berusaha keras agar usahanya memperoleh keuntungan. Pemenuhan permintaan ikan terasak ke konsumen tidak lepas dari sistem manajemen rantai pasok ikan terasak. Jaringan rantai pasok ikan terasak salah satunya dijalankan oleh nelayan terasak sebagai pelaku pemasok komoditi ikan terasak. Selain itu, penelitian ini mengambil topik dan mengangkat ikan terasak dikarenakan komoditi tersebut secara pengenalan masih belum luas hanya lebih terkenal di Kabupaten Pasuruan saja terlebih juga penamaan secara indonesia ikan terasak masih belum ada. Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini yaitu: 1) Mengidentifikasi dan menganalisis kondisi rantai pasok pada komoditi ikan terasak di Desa Jatirejo; 2) Menganalisis efisiensi pemasaran dalam rantai pasok pada komoditi ikan terasak di Desa Jatirejo. Penelitian dilakukan di Desa Jatirejo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 1 Juni – 1 Juli 2023. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel non probability sampling dengan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Jenis data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan yaitu: 1) analisis Food Supply Chain Network untuk menganalisis kondisi rantai pasok, 2) analisis efisiensi rantai pasok dengan menggunakan margin pemasaran, fisherman’s share dan rasio keuntungan terhadap biaya untuk menganalisis efisiensi rantai pasok. Kondisi rantai pasok terasak di Desa Jatirejo, Kecamatan Lekok secara umum dibagi atas beberapa yakni ikan terasak segar dalam lingkup Desa Jatirejo, ikan kering mentah dalam lingkup lokal atau Kabupaten Pasuruan, dan kripik ikan terasak sudah lingkup domestik atau luas Indonesia. Sistem transaksi masih secara langsung tunai. Saluran produk, informasi maupun keuangan masih dalam bentuk aliran sederhana atau terbentuk tidak panjang hanya melibatkan 3 dan 2 aktor lembaga pemasaran. Sasaran rantai pasok adalah 1) pasar lokal yaitu ikan terasak segar masih dalam lingkup Desa Jatirejo/Kabupaten Pasuruan dan ikan terasak kering mentah masih dalam lingkup Kabupaten Pasuruan, 2) pasar domestik yaitu olahan ikan terasak berupa kripik ikan terasak dalam lingkup luar Kabupaten Pasuruan atau sudah mencakup se-Indonesia. Struktur rantai pasok terasak kering mentah terdiri dari nelayan, pengepul, pedagang pasar dan konsumen akhir. Sedangkan struktur rantai pasok kripik ikan terasak mentah terdiri dari nelayan, pengepul, pengecer pasar dan konsumen akhir. Proses bisnis rantai pasok ikan terasak yang terjadi meliputi aliran produk aliran informasi, dan aliran keuangan yang secara umum telah berjalan dengan baik segi pengiriman, segi informasi produk dari pihak sebelumnya dan transaksi secara tunai namun perlu adanya perbaikan terkait sarana promosi mengunakan marketplace dan media sosial. Nelayan dan lembaga pemasaran yang terlibat dalam memilih mitra dan menjalin kesepakatan berdasar pada hubungan kepercayaan satu sama lain. Sumber daya rantai pasok ikan terasak terdiri dari sumber daya fisik, manusia, teknologi, dan modal. Pola distribusi di ikan terasak meliputi aliran produk, aliran informasi dan aliran keuangan secara umum sudah berjalan dengan baik. Terutama aliran informasi yang merupakan faktor penting berjalannya proses bisnis dan kolaboratif, serta adanya hubungan kepercayaan antara anggota yang terlibat di rantai pasok ikan terasak Desa Jatirejo. Hasil efisiensi rantai pasok ikan terasak kering terdapat 2 tipe produk yakni tipe A dan B. Rantai pasok ikan terasak kering tipe A pada saluran pertama merupakan nilai margin pemasaran Rp 20.000 dan fisherman’s share 33,33%. Sedangkan saluran kedua nilai margin pemasaran Rp 40.000 dan fisherman’s share 20%. Kedua saluran tersebut efisien lantaran rantai pendek. Pada rantai pasok ikan terasak kering tipe B juga sama yakni saluran pertama nilai margin Rp 40.000 dan fisherman’s share 20%. Sedangkan saluran kedua nilai margin Rp 60.000 dan fisherman’s share 14,29%. Saluran keduanya tersebut juga efisien lantaran rantai pendek. Seperti halnya ikan terasak kering mentah, Pada rantai pasok olahan ikan terasak berupa kripik ikan terasak dimana saluran pertama dimana diperoleh nilai margin Rp 60.000 dan fisherman’s share 14,29%. Sedangkan saluran kedua nilai margin Rp 110.000 dan fisherman’s share 8,33%. Saran yang diberikan yaitu: 1) Para nelayan dalam memasarkan produk dalam bentuk modifikasi atau produk olahan setengah jadi; 2) Pengepul disarankan memanfaatkan hasil limbah produksi berupa kepala ikan untuk pakan unggas dan produk hasil pengepul disarankan dipasarkan secara online dengan menggunakan marketplace dan media sosial; 3) Pedagang pasar disarankan untuk melakukan promosi dan pemasaran via online dan menggunakan media sosial; 4) Pemerintah disarankan untuk mengaktifkan kembali Tempat Pelelangan Ikan (TPI) untuk menunjang proses pemasaran melalui pelelangan dan pemerintah dan Dinas Perikanan Kabupaten Pasurusan sama dalam menjembatani terbentuknya koperasi perikanan; 5) Akademisi disarankan lebih sering melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) atau melakukan penelitian guna untuk mengkaji permasalahan yang ada baik masalah sosial, ekonomi, maupun teknologi, serta pemanfaatan kawasan pesisir Lekok.

English Abstract

Terasak fish is one of the marine product commodities and is an important commodity for the people of Pasuruan, especially Lekok. The Terak fish products are in the form of Scrambled Fish Chips and Raw Avocado Fish. The price is affordable and can be used as souvenirs from Pasuruan. The high demand for saplings makes entrepreneurs in the saplings industry try hard to make their business profitable. Fulfilling the demand for shark to consumers cannot be separated from the fish supply chain management system. The supply chain network of Terasak fish is run by the fishermen as actors supplying the fish commodity. Apart from that, this research takes the topic and raises the topic of Terasak fish because this commodity is still not widely known, but it is more famous in Pasuruan Regency. The aims of this research were: 1) to identify and analyze the condition of the supply chain for the fish commodity in Jatirejo Village; 2) Analyzing the efficiency of marketing in the supply chain for the fish commodity in Jatirejo Village. The research was conducted in Jatirejo Village, Lekok District, Pasuruan Regency, East Java on June 1 – July 1 2023. This research used a non-probability sampling method using purposive sampling and snowball sampling techniques. The types of data obtained are primary data and secondary data. Data collection techniques through observation, interviews and documentation. The analytical methods used are: 1) Food Supply Chain Network analysis to analyze supply chain conditions, 2) supply chain efficiency analysis using marketing margins, fisherman's share and profit to cost ratio to analyze supply chain efficiency. The condition of the taste supply chain in Jatirejo Village, Lekok District is generally divided into several namely fresh tasted fish within the scope of Jatirejo Village, raw dried fish within the local scope or Pasuruan Regency, and tasted fish chips which are domestic or widespread in Indonesia. The transaction system is still direct cash. Product, information and financial channels are still in the form of a simple flow or are not long formed, only involving 3 and 2 marketing agency actors. The targets of the supply chain are 1) the local market, i.e. fresh-shredded fish still within the scope of Jatirejo Village/Pasuruan Regency and raw dry-shredded fish still within the scope of Pasuruan Regency, 2) the domestic market, namely processed fish in the form of tasted fish chips within the scope of outer Pasuruan Regency or already covering all over Indonesia. The supply chain structure for raw dry sap consists of fishermen, collectors, market traders and final consumers. Meanwhile, the supply chain structure for raw fish chips consists of fishermen, collectors, market retailers and end consumers. The business processes in the Terasak fish supply chain include product flow, information flow, and financial flow, which in general have been going well in terms of delivery, product information from previous parties and cash transactions, but there is a need for improvement related to promotional facilities using marketplaces and social media. Fishermen and marketing agencies are involved in selecting partners and forging deals based on a trusting relationship with one another. The resources in the supply chain for saplings consist of physical, human, technological and capital resources. The distribution pattern in the Terasak fish including product flow, information flow and financial flow in general has been going well. Especially the flow of information which is an important factor in the running of business and collaborative processes, as well as the existence of a relationship of trust between members involved in the Jatirejo village's rasak fish supply chain. The results of supply chain efficiency for dry-coated fish are 2 types of products, namely type A and B. The supply chain for dry-coated fish type A in the first channel is a marketing margin value of IDR 20,000 and Fisherman's share is 33.33%. While the second channel has a marketing margin value of IDR 40,000 and a Fisherman's share of 20%. Both channels are efficient due to short chains. In the supply chain, the type B dry-tasting fish is also the same, namely the first channel has a margin value of IDR 40,000 and Fisherman's share is 20%. Meanwhile, the second channel has a margin value of IDR 60,000 and Fisherman's share is 14.29%. The second channel is also efficient because of the short chain. As is the case with raw dried Terak fish, in the supply chain, processed Terazak fish is in the form of Terazak fish chips, where the first line obtained a margin value of IDR 60,000 and Fisherman's share of 14.29%. Meanwhile, the second channel has a margin value of IDR 110,000 and Fisherman's share is 8.33%. The suggestions given are: 1) Fishermen in marketing products in the form of modifications or semi-finished processed products; 2) It is recommended that collectors take advantage of production waste in the form of fish heads for poultry feed and the products from collectors are advised to market them online using marketplaces and social media; 3) Market traders are advised to carry out promotions and marketing via online and using social media; 4) The government is advised to reactivate the Fish Auction Place (TPI) to support the marketing process through auctions and the government, the Pasurusan Regency Fisheries Service and Regional Government Stakeholders work together in bridging the formation of fishery cooperatives; 5) Academics are advised to carry out Field Work Practices (PKL) activities more often or conduct research in order to study existing problems, both social, economic and technological problems, as well as the utilization of the Lekok coastal area.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0523080596
Subjects:	300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing)
Divisions:	Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	22 Dec 2023 06:10
Last Modified:	22 Dec 2023 06:10
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/205501

Text (DALAM MASA EMBARGO) Nico Cahya Ramadhan.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB)

Actions (login required)

View Item