Pengaruh Induksi Laserpunktur Terhadap Frekuensi Moulting Skripsi pada Lobster Pasir (Panulirus homarus)

Ramadhan, Muhammad Hilmy and Dr. Ir. Mohamad Fadjar,, M.Sc. and Ir Ellana Sanoesi,, MP. (2023) Pengaruh Induksi Laserpunktur Terhadap Frekuensi Moulting Skripsi pada Lobster Pasir (Panulirus homarus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Lobster merupakan komoditas unggul yang dimiliki oleh Indonesia, khususnya di bidang perikanan. Komoditas ini memiliki nilai jual yang tinggi dan sering dilakukan ekspor ke beberapa negara, namun lobster di wilayah Indonesia masih banyak dilakukan penangkapan dari alam. Lobster pasir (P. homarus) merupakan salah satu jenis lobster yang paling banyak ditemukan di daerah perairan. Salah satu kendala dalam produksi atau budidaya lobster adalah mortalitas yang tinggi dan tingkat pertumbuhannya yang rendah. Mortalitas yang tinggi ini diakibatkan oleh sifat lobster yang kanibal. Tingginya potensi kanibalisme terjadi saat lobster pada fase moulting atau pergantian kulit. Lambatnya fase moulting mengakibatkan terjadinya kanibalisme. Salah satu upaya untuk mempercepat pertumbuhan sehingga frekuensi moulting meningkat adalah dengan cara penggunaan laserpunktur. Penggunaan laserpunktur dapat mengoptimalkan kinerja organ. Pemberian sinar laserpunktur pada tangkai mata dapat mempengaruhi kinerja hormon dari MIH (Moulth Inhibitting Hormone) sebagai hormon dari penghambat moulting pada krusteasea. Tangkai mata atau organ “X” terdapat salah satu pusat neurosekrektori yang dapat mempercepat proses pertumbuhan sehingga dapat terjadi moulting pada lobster. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh induksi laserpunktur terhadap frekuensi moulting pada lobster pasir (Panulirus homarus). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 – Februari 2023 di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, Jawa Timur. Metode penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 3 perlakuan dan 3 pengulangan serta kontrol sebagai pembanding. Perlakuan yang digunakan yaitu dengan lama waktu induksi A (4 detik), B (6 detik), C (8 detik) dan kontrol sebagai pembanding. Penelitian ini dilakukan selama 6 minggu dengan pengambilan data moulting dan juga pertumbuhan berat dan panjang tubuh lobster pasir (Panulirus homarus). Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa perlakuan A (4 detik) dapat memberikan pengaruh yang terbaik dilihat dari frekuensi moulting didapatkan rata-rata sebesar 2 ± 0,5 kali, pertumbuhan berat mutlak rata-rata sebesar 19,83 ± 0,202 gram dan pertumbuhan panjang mutlak rata-rata sebesar 0,905 ± 0,11 cm. Berdasarkan hasil analisis ragam didapatkan bahwa induksi laserpunktur berbeda nyata terhadap frekuensi moulting dan pertumbuhan berat mutlak (F hitung > F tabel), namun tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang mutlak (F hitung < F tabel).

English Abstract

Lobster is a superior commodity owned by Indonesia, especially in the fisheries sector. This commodity has a high selling value and is often exported to several countries, but many lobsters in Indonesia are still caught from the wild. Spiny lobster (P. homarus) is one of the most common types of lobster found in water areas. One of the obstacles in lobster production or cultivation is high mortality and low growth rates. This high mortality is due to the cannibalistic nature of the lobster. The high potential for cannibalism occurs when the lobster is in the molting phase. The slow molting phase results in cannibalism. One effort to accelerate growth so that the frequency of molting increases is by using laserpuncture. The use of laserpuncture can optimize organ performance. Giving laserpuncture light to the eye stalk can affect the performance of the hormone MIH (Moulth Inhibiting Hormone) as a hormone that inhibits molting in crustaceans. The eye stalk or organ "X" contains one of the neurosecretory centers which can accelerate the growth process so that moulting can occur in lobsters. This study aims to determine the effect of laserpuncture induction on moulting frequency in spinny lobsters (Panulirus homarus). This research was conducted in December 2022 – February 2023 at the Banyuwangi Fisheries Training and Extension Center (BPPP), East Java. This research method used RAL (Completely Randomized Design) with 3 treatments and 3 repetitions as well as a control as a comparison. The treatment used is the long induction time A (4 seconds), B (6 seconds), C (8 seconds) and control as a comparison. This research was conducted for 6 weeks by collecting moulting data and also the body weight and body length growth of the spinny lobster (Panulirus homarus). The results obtained showed that treatment A (4 seconds) could give the best effect, seen from the frequency of moulting, an average of 2 ± 0,5 times, an average absolute weight growth of 19,83 ± 0,202 grams and an average absolute growth in length an average of 0,905 ± 0,11 cm. Based on the results of analysis of variance, it was found that laserpuncture induction had a significant difference in moulting frequency and absolute weight growth (F count > F table), but not significantly different in absolute length growth (F count < Ftable).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080561
Uncontrolled Keywords: Laserpuncture, Spiny Lobster, Moulting-Laserpunktur, Lobster Pasir, Molting
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 20 Dec 2023 03:13
Last Modified: 20 Dec 2023 03:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/205397
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Hilmy Ramadhan.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item