Rahmadhani, Muhammad Fernanda and Mochamad Arif Zainul Fuad,, S. Kel., M.Sc and Dr. Eng. Abu Bakar Sambah,, S.Pi., MT (2023) Analisis Daerah Sebaran Inundasi Tsunami Menggunakan Pemodelan Numerik COMCOT dan Perhitungan Hloss di Teluk Prigi, Kabupaten Trenggalek. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tsunami merupakan gelombang besar yang timbul karena peristiwa pergeseran vertikal dasar laut secara tiba-tiba, terjadi disebabkan oleh patahan dangkal yang tergelincir selama gempabumi besar atau pergeseran massa besar pada tanah longsor bawah laut. Salah satu wilayah di Indonesia yang rawan terjadi tsunami adalah Pesisir Selatan Pantai Jawa yang berhadapan langsung dengan zona subduksi. Apabila dipersempit lagi Pesisir Teluk Prigi di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek termasuk didalamnya. Kecamatan Watulimo memiliki aktivitas ekonomi yang tinggi karena kawasan ini dijadikan sebagai wilayah minapolitan perikanan tangkap. Tingginya aktivitas ekonomi di kawasan ini diperlukan upaya penanggulangan bencana yang diharapkan jika terjadi bencana tsunami tidak menimbulkan kerugian yang besar. Penelitian berlokasi di pesisir Teluk Prigi, Kabupaten Trenggalek. Pemodelan tsunami dilakukan menggunakan data yang diasumsikan dapat mengancam wilayah pesisir. Data yang dimaksud berupa data gempabumi yang bersumber dari PUSGEN beserta data DEMNAS dan BATNAS yang diperoleh dari BIG. Pengolahan data menggunakan model numerik pada software COMCOT v1.7 dan ArcGIS 10.8. Pemodelan tsunami menggunakan tingkatan layer grid dan dibagi menjadi tiga skenario dengan magnitudo dan episetrum yang berbeda. Data yang dihasilkan dari simulasi COMCOT v1.7 berupa penjalaran tsunami, ketinggian maksimum tsunami, waktu estimasi kedatangan (ETA), dan data genangan tsunami. Data ketinggian tsunami kemudian di-input pada rumus Hloss untuk menghitung wilayah run-up tsunami bersama dengan data kemiringan lereng dan penggunaan lahan (koefisien kekasaran permukaan). Hasil output perhitungan Hloss berupa peta wilayah terdampak run-up tsunami. Pemodelan tsunami menggunakan software COMCOT v1.7 didapatkan hasil bahwa ketinggian gelombang dan waktu tempuh gelombang dari pusat pembangkit tsunami sampai dengan pantai berbeda-beda pada setiap skenario. Skenario 1 (8.7 Mw) menghasilkan ketinggian gelombang tertinggi daripada skenario 2 (7.8 Mw) dan skenario 3 (7.0 Mw) yaitu 20.29 m dan waktu kedatangan tercepat yaitu 35 – 36 menit setelah terjadi gempa. Skenario 2 dan 3 memiliki waktu kedatangan gelombang 1 – 4 menit lebih lama daripada skenario 1. Total luas wilayah yang terdampak tsunami dengan skenario 1 (8.7 Mw) adalah 1052.30 Ha; total luas wilayah terdampak dengan skenario 2 (7.8 Mw) adalah 111.15 Ha; dan total luas wilayah terdampak dengan skenario 3 (7.0 Mw) adalah 22.33 Ha. Pemodelan tsunami menggunakan perhitungan Hloss dengan ketinggian gelombang tsunami 20.29 m menghasilkan luasan terdampak sebesar 618.06 Ha dengan desa terdampak terburuk adalah Desa Prigi dengan persentase wilayah tergenang dengan luas wilayah adalah sebesar 11.66 % atau seluas 54.85 Ha. Tingginya tingkat ancaman tsunami ini disebabkan oleh kemiringan lereng yang datar dan nilai koefisien kekasaran permukaan rendah yang berpengaruh pada proses penetrasi gelombang ke darat.
English Abstract
Tsunamis are large waves that arise due to sudden vertical shifts of the seafloor, occurring due to shallow faults slipping during large earthquakes or large mass shifts in underwater landslides. One of the areas in Indonesia that is prone to tsunamis is the South Coast of the Java Coast which is directly opposite the subduction zone. If you narrow it down, the Prigi Bay Coast in Watulimo District, Trenggalek Regency is included. Watulimo sub-district has high economic activity because this area is used as a capture fisheries minapolitan area. The high economic activity in this area requires disaster management efforts that are expected if a tsunami occurs it will not cause large losses. The research is located on the coast of Prigi Bay, Trenggalek Regency. Tsunami modeling is carried out using data that is assumed to threaten coastal areas. The data in question is in the form of earthquake data sourced from PUSGEN along with DEMNAS and BATNAS data obtained from BIG. Data processing uses a numerical model in COMCOT v1.7 and ArcGIS 10.8 software. Tsunami modeling uses a grid layer level and is divided into three scenarios with different magnitudes and epicenter. The data generated from the COMCOT v1.7 simulation is in the form of tsunami propagation, maximum tsunami height, estimated time of arrival (ETA), and tsunami inundation data. The tsunami height data is then input into the Hloss formula to calculate the tsunami run-up area along with slope and land use data (manning's roughness coefficient). The output of the Hloss calculation is a map of the area affected by the tsunami run-up. Tsunami modeling using COMCOT v1.7 software shows that the wave height and wave travel time from the tsunami generator center to the coast are different in each scenario. Scenario 1 (8.7 Mw) produces the highest wave height than scenario 2 (7.8 Mw) and scenario 3 (7.0 Mw) which is 20.29 m and the fastest arrival time is 35 – 36 minutes after the earthquake occurs. Scenarios 2 and 3 have a longer wave arrival time of 1 – 4 minutes than scenario 1. The total area affected by the tsunami under scenario 1 (8.7 Mw) is 1052.30 Ha; the total area affected by scenario 2 (7.8 Mw) is 111.15 Ha; and the total area affected by scenario 3 (7.0 Mw) is 22.33 Ha. Tsunami modeling using the Hloss calculation with a tsunami wave height of 20.29 m produces an affected area of 618.06 Ha with the worst affected village being Prigi Village with a percentage of inundated areas with an area of 11.66 % or an area of 54.85 Ha. The high level of tsunami threat is caused by the flat slope and the low manning’s roughness coefficient which affects the wave penetration process to land.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523080559 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 20 Dec 2023 03:13 |
Last Modified: | 20 Dec 2023 03:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/205381 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Fernanda Rahmadhani.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (8MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |