Pemetaan Kualitas Kesehatan Mangrove Menggunakan Metode Mangrove Health Index (MHI) Berdasarkan Musim Di Tahura Ngurah Rai, Bali

Akbar, M. Rafli and Ir. Bambang Semedi,, M.Sc., Ph.D and Seftiawan Samsu Rijal,, S.Si., M.Sc (2023) Pemetaan Kualitas Kesehatan Mangrove Menggunakan Metode Mangrove Health Index (MHI) Berdasarkan Musim Di Tahura Ngurah Rai, Bali. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ekosistem mangrove yang ada di dunia mempunyai luas hingga sekitar 18 juta hektar. Indonesia sendiri memiliki luasan hutan mangrove 3,3 juta hektar. Hutan mangrove memiliki fungsi penting bagi suatu perairan menjadi tempat mencari makan biota akuatik, tempat bereproduksi dan berkembang biak dari kecil hingga dewasa. Mangrove juga menjadi pelindung dari proses abrasi serta menahan dari terjangan angin kencang yang mengarah ke daratan. Kesesuaian komponen biotik dan abiotik juga berpengaruh pada kerusakan ekosistem mangrove. Manusia juga berperan penting dalam menjaga ekosistem mangrove atau bahkan bisa menjadi faktor kerusakan yang utama bagi ekosistem mangrove itu sendiri. Hal inilah yang melatar belakangi penulis dalam melakukan penelitian yang berjudul “Pemetaan Kualitas Kesehatan Mangrove Menggunakan Metode Mangrove Health Index (MHI) Berdasarkan Musim Di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Bali dengan harapan data ini dapat dijadikan rujukan dan pertimbangan kebijakan dalam mengelola ekosistem mangrove dalam sudut pandang penginderaan jauh. Penelitian kesehatan mangrove akan dilaksanakan di kawasan mangrove TAHURA Ngurah Rai, Bali. Pelaksanaan penelitian terdiri dari dua tahap yaitu olah data citra, pengambilan data lapangan dan analisis data. Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui kecocokan pengolahan data satelit dan pengecekan lokasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kesehatan mangrove menggunakan metode Mangrove Health Index (MHI) dan Membandingkan kualitas kesehatan mangrove pada musim kemarau dan musim hujan di TAHURA Ngurah Rai, Bali. MHI berfungsi untuk menentukan kesehatan mangrove disuatu wilayah dengan parameter penting tutupan mangrove (C), Diameter (DBH), dan Kerapatan pancang (Nsp). Kategori MHI antara lain kategori MHI Poor MHI 0 ≤ 33.33%, Moderate 33.33 < MHI ≤ 66.67, Excellent MHI > 66.67. Ground Check dan pengambilan data lapang menggunakan metode SRS dengan transek 10m x 10m. Jumlah plot yang digunakan yaitu 30 plot. Pengolahan citra satelit pada Google Earth Engine melalui proses pemotongan citra, false color area mangrove, koreksi awan menggunakan rumus dari sentinel 2A, indeks vegetasi dan tresholding didapatkan hasil luasan mangrove seluas 750.22 ha dengan klasifikasi kesehatan mangrove kategori poor yaitu sebesar 5.81 ha, total luas kesehatan moderate yaitu 230.09Ha dan total luasan kesehatan excellent yaitu 514.31 ha. Berdasarkan uji regresi data citra dan data lapang dihasilkan nilai determinan R Square / R ² sebesar 0.6053 atau 61 %.. Ditemukan 9 jenis mangrove di seluruh plot, diantaranya yaitu jenis Avicennia marina, Bruguiera gymnorrhiza, Excoecaria agallocha, Lumnitzera racemose, Rhizophora apiculate, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Sonneratia alba, dan Xylocarpus granatum. Pada data musim kemarau memiliki total luasan seluas 750.22 ha mangrove lebih tinggi dibandingkan musim hujan seluas 723.75 ha yang menandakan sistem perekaman lebih dapat membaca wilayah mangrove pada musim kemarau dibandingkan musim hujan. Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini formula MHI mampu menggambarkan kondisi kesehatan mangrove pada wilayah kajian hingga 61 % MHI lapang memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen MHI citra.

English Abstract

The world’s mangrove ecosystem covers an area of about 18 million hectares. Indonesia has an area of 3.3 million hectares of mangrove forests. The mangrove forest has an important function for a water to be a place to feed aquatic biota, where they reproduce and reproduce from small to adult. Mangrove is also a protector from abrasion processes as well as a deterrent from strong winds that lead to land. The compatibility of biotic and abiotic components also affects the damage to the mangrove ecosystem. Humans also play an important role inining the mangrove ecosystem or can even be a major damaging factor for the Mangrove eco-system itself. This is what the authors are looking at in conducting research entitled “Mangrove Health Quality Assessment Using Mangrove Health Index Method (MHI) Based on Seasons in TAHURA Ngurah Rai, Bali Mangrove health research will be carried out in the Mangrove area of Tahura Ngurah Rai, Bali. The implementation of the research consists of two stages: image data processing, field data collection and data analysis. Field surveys are carried out to find out the matching of satellite data processing and location checking. The research aims to identify mangrove health using the Mangrove Health Index (MHI) method and to compare the health quality of mangrove during the rainy and rainy seasons in Tahura Ngurah Rai, Bali. MHI serves to determine mangrove health in a region with important parameters of mangrove coverage (C), diameter (DBH), and shale density. (Nsp). Category MHI among others category MHI Poor MHI 0 ≤ 33.33%, Moderate 33.33 < MHI ≤ 66.67, Excellent MHI > 66,67. Ground Check and field data capture using SRS method with 10m x 10m tranches. The number of plots used is 30. Satellite image processing on Google Earth Engine through image cutting process, false color mangrove area, cloud correction using the formula of sentinel 2A, vegetation index and tresholding obtained mangrove surface output of 750.22 ha with mangrove health classification category poor is 5.81 ha, total health area moderate is 230.09 ha and total health surface excellent is 514.31 ha. Based on the regression test of image data and spatial data, the determinant value of R Square/R 2 was 0.6053. There are nine species of mangroves found throughout the plot, among them the species Avicennia marina, Bruguiera gymnorrhiza, Excoecaria agallocha, Lumnitzera racemose, Rhizophora apiculate, Rhisophora mucronata, Rhizeophora stylosa, Sonneratia alba, and Xylocarpus granatum. The hike season data has a total area of 750.22 ha of mangrove higher than the rainy season of 723.75 ha which indicates that the recording system can read more of the mangrove area in the hikes than in the rain season. The conclusion that can be drawn from this study is that the MHI formula is able to describe the health conditions of mangroves in the study area up to 61% belonging to strong relationships.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080512
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 14 Dec 2023 07:26
Last Modified: 14 Dec 2023 07:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/205229
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
M. Rafli Akbar.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item