Analisis Peran Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Terhadap DAS Citarum Sebagai Upaya Keberlangsungan Usaha Perikanan

Ramdhani, Laily Dwi and Dr. Ir. Edi Susilo,, MS (2023) Analisis Peran Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Terhadap DAS Citarum Sebagai Upaya Keberlangsungan Usaha Perikanan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya yang memiliki fungsi untuk menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami. Sungai Citarum merupakan sungai strategis nasional sebagai kesatuan ekosistem alami yang utuh dari hulu hingga hilir beserta kekayaan sumber daya alam dan sumber daya buatan. DAS Citarum mengalami pencemaran dan kerusakan lingkungan yang mengakibatkan kerugian yang besar terhadap kesehatan, ekonomi, sosial, ekosistem, sumberdaya lingkungan serta mengancam tercapainya tujuan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Presiden Republik Indonesia telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum dengan adanya program ini maka pencemaran DAS Citarum dapat segera terselesaikan karena program ini baru saja dibuat dan dijalankan oleh Pihak Pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya pencemaran DAS Citarum, menganalisis dampak pencemaran DAS Citarum terhadap masyarakat, menganalisis peran pemerintah dalam mengatasi pencemaran DAS Citarum dalam upaya keberlangsungan usaha perikanan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif , teknik pengambilan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui kegiatan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder didapatkan dari data instansi atau website. Keadaan umum lokasi penelitian Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jakarta meliputi letak geografis, letak topografi, peta lokasi penelitian, dan pengelola Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jakarta. Penyebab terjadinya pencemaran DAS Citarum adalah limbah industri, limbah peternakan, limbah perikanan, air limbah domestik dan persampahan. Dampak yang terjadi jika pencemaran tidak segera diatasi yaitu dapat menganggu keberlangsungan usaha perikanan dan merusak ekonomi masyarakat sekitar DAS Citarum karena pekerjaan utama masyarakat sekitar DAS Citarum adalah sebagai pembudidaya ikan. Terdapat 12 program yang dijalankan oleh pemerintah hanya 6 program saja yang berhasil terlaksanakan sesuai dengan target 2022, untuk keramba jaring apung (KJA) sendiri tidak terlaksanakan sesuai dengan target di tahun 2022. Renaksi (Rencana Aksi) DAS Citarum pada Kementerian Koordinator Bidang Kematiman dan Investasi Jakarta pada program kegiatan di tahun 2022 menunjukkan bahwa hanya berhasil sekitar 50% saja program kegiatan yang berhasil untuk dijalankan sesuai dengan targetnya. Ada sekitar 12 program yang dijalankan oleh pemerintah hanya 6 program saja yang mencapai targetnya di tahun 2022 dan 6 program lagi tidak mencapai targetnya di tahun 2022. Terdapat 4 pencemaran yang ada pada DAS Citarum diantaranya limbah industri, limbah perternakan, limbah perikanan (KJA), air limbah domestik dan persampahan. Limbah yang paling banyak ditemukan pada DAS Citarum yaitu limbah perikanan (KJA). Limbah perikanan mempengaruhi para pembudidaya karena dapat menyebabkan ketidakberlangsungan usaha perikanan dan juga berdampak kepada masyarakat di sekitar DAS Citarum yang dapat membuat masyarakat kehilangan pekerjaan mereka. Saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada pemerintah yaitu pemerintah daerah perlu memperketat izin budidaya ikan di DAS Citarum.

English Abstract

A watershed is a land area which is an integral part of the river and its tributaries which have the function of collecting, storing and naturally flowing water from rainfall to lakes or seas. The Citarum River is a national strategic river as a natural ecosystem unit that is intact from upstream to downstream along with a wealth of natural and artificial resources. The Citarum Watershed is experiencing pollution and environmental damage which results in huge losses to health, economy, social, ecosystems, environmental resources and threatens the achievement of environmental protection and management goals. The President of the Republic of Indonesia has stipulated Presidential Regulation Number 15 of 2018 concerning the Acceleration of Pollution Control and Damage to the Citarum River Basin with this program, contamination of the Citarum Watershed can be resolved immediately because this program has just been created and implemented by the Government. The purpose of this study was to identify the causes of Citarum watershed pollution, analyze the impact of Citarum watershed pollution on society, analyze the government's role in overcoming Citarum watershed pollution in an effort to sustain fishing businesses. This study uses a type of qualitative research, data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The data used are primary data and secondary data. Primary data obtained through observation, interviews, and documentation. While secondary data obtained from agency or website data. The general condition of the research location of the Coordinating Ministry for Maritime Affairs and Investment Jakarta includes geographical location, topographical location, map of research locations, and managers of the Coordinating Ministry for Maritime Affairs and Investment Jakarta. The causes of Citarum Watershed pollution are industrial waste, livestock waste, fishery waste, domestic wastewater and solid waste. The impact that occurs if pollution is not immediately resolved is that it can disrupt the sustainability of the fishing business and damage the economy of the people around the Citarum Watershed because the main occupation of the people around the Citarum Watershed is as fish cultivators. There are 12 programs run by the government, only 6 programs have been successfully implemented according to the 2022 target, for floating net cages (KJA) it has not been implemented according to the 2022 target. The Citarum Watershed Action Plan (Action Plan) at the Jakarta Coordinating Ministry for Maritime Affairs and Investment in the program of activities in 2022 shows that only about 50% of the program activities have been successful in carrying out their targets. There are around 12 programs run by the government, only 6 programs that reach their target in 2022 and 6 more programs that do not reach their target in 2022. There are 4 pollution in the Citarum watershed including industrial waste, livestock waste, fishery waste (KJA), domestic wastewater and solid waste. The most common waste found in the Citarum watershed is fishery waste (KJA). Fishery waste affects cultivators because it can cause the fishing business to be unsustainable and also have an impact on communities around the Citarum watershed which can make people lose their jobs. Advice that can be given by the author to the government is local governments need to tighten permits for cultivating fish in the Citarum watershed.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080500
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 14 Dec 2023 03:21
Last Modified: 14 Dec 2023 03:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/205213
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Laily Dwi Ramdhani.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item