Simulasi Arah Gerak Tumpahan Minyak di Perairan Selat Madura dari Hasil Model Hidrodinamika

Wattimena, Kerenhapukh Emmanuella Grace and M. Arif As’adi,, S.Kel., M.Sc. and Fahreza Okta Setyawan,, S.Kel., MT (2023) Simulasi Arah Gerak Tumpahan Minyak di Perairan Selat Madura dari Hasil Model Hidrodinamika. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu pencemaran laut yang dapat terjadi adalah pencemaran yang disebabkan oleh tumpahan minyak di perairan. Salah satu sumber tumpahan minyak bisa berasal dari aktivitas perkapalan. Tumpahan minyak akibat aktivitas perkapalan ini rentan terjadi di perairan yang memiliki tingkat aktivitas perkapalan yang cukup tinggi seperti Selat Madura. Hal tersebut dikarenakan Selat Madura menjadi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) yang merupakan salah satu alur pelayaran penting di Indonesia terletak di Perairan Selat Madura. Penelian ini dilakukan untuk mengetahui arah persebaran tumpahan minyak dan luasan dari tumpahan di Perairan Selat Madura setiap musim. Selain itu juga dilakukan analisis daerah yang terdampak tumpahan minyak, apakah tumpahan sampai ke pesisir atau hanya berdampak ke perairan saja. Penelitian mengenai tumpahan minyak di Selat Madura dapat dilakukan menggunakan pemodelan hidrodinamika. Pemodelan hidrodinamika dan pemodelan tumpahan minyak di Perairan Selat Madura dilakukan menggunakan perangkat lunak MIKE. Pemodelan dilakukan pada bulan Januari 2023 yang mewakili musim barat, Mei 2022 yang mewakili musim peralihan 1, Juni 2022 yang mewakili musim timur, dan Oktober 2022 yang mewakili musim peralihan 2. Data yang diinput pada pemodelan hidrodinamika dan pemodelan tumpahan minyak ini adalah data angin, data pasang surut, beserta jumlah tumpahan minyak dan titik tumpahan. Data angin merupakan data milik BMKG yang merupakan data AWS atau Automatic Weather Station. Data batimetri yang digunakan merupakan data BATNAS milik Badan Informasi Geospasial (BIG). Untuk data pasang surut yang diinput pada model merupakan data peramalan dari MIKE. Keterangan sumber dan jumlah tumpahan didapat dari PT Pertamina Trans Kontinental Surabaya. Berdasarkan hasil model hidrodinamika pada setiap musimnya, dapat diketahui bahwa arus pada Perairan Selat Madura tergolong rendah dengan nilai rata-rata arus pada setiap musim sebesar 0.06 m/s. Rata-rata arus tertinggi terdapat pada musim barat yaitu bulan Januari 2023. Arah arus pada setiap musimnya dominan bergerak ke arah timur dan barat laut dari Selat Madura. Dari hasil model tumpahan minyak selama 4 musim, Januari 2023 yang mewakili musim barat memiliki luasan tumpahan paling luas yaitu sebesar 847.089 m2 tepatnya pada 7 Januari 2023 atau 1 minggu pasca tumpahan dan dominan menyebar ke barat laut dan timur Selat Madura. Hasil model tumpahan minyak selama satu bulan pada keempat musim menunjukan bahwa tumpahan tidak ada yang mencapai ke pesisir. Ini bisa terjadi karena kecepatan arus di Perairan Selat Madura tergolong kecil.

English Abstract

One of the marine pollution that can occur is pollution caused by oil spills in the waters. One source of oil spills can come from shipping activities. Oil spills due to shipping activities are prone to occur in waters that have a fairly high level of shipping activity, such as the Madura Strait. Madura Strait waters are waters that make an important contribution in terms of sea transportation. This is supported by the fact that the Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), one of Indonesia's important shipping lanes, is located in the Madura Strait. This research focuses on knowing the direction of the spread of oil spills and the extent of spills in the Madura Strait every season. In addition, an analysis of the areas affected by the oil spill was also carried out, whether the spill reached the coast or only had an impact on the waters. Hydrodynamic modeling and oil spill modeling in the Madura Strait waters were carried out using MIKE software. This study conducted modeling in January 2023 which represents the western season, May 2022 which represents the transitional season 1, June 2022 which represents the eastern monsoon, and October 2022 which represents the transitional season 2. The data input to the hydrodynamic modeling and oil spill modeling are wind data, tidal data, along with oil weight and spill point. Wind data is data owned by BMKG which is AWS data or Automatic Weather Station. Bathymetry data is BATNAS data owned by the Geospatial Information Agency. While the tidal data that is inputted to the model is forecasting data from MIKE. Information on the source and amount of spill was obtained from PT Pertamina Trans Kontinental. Based on the results of the hydrodynamic model for each season, it can be seen that the current in the Madura Strait waters is relatively low with an average current value in each season of 0.06 m/s. The highest average current is in the western season, namely January 2023. The direction of the current in each season moves east and northwest from the Madura Strait. From the results of the oil spill model for 4 seasons, January 2023 which represents the west season has the widest spill area, namely 847,089 m2 to be precise on January 7 2023 or 1 week after the spill and dominantly spread to the northwest and east of the Madura Strait. The results of the oil spill model for one month in the four seasons show that none of the spills reached the coast. This can happen because the current speed in the Madura Strait waters is relatively small.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0523080492
Subjects:	500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology
Divisions:	Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	13 Dec 2023 06:37
Last Modified:	13 Dec 2023 06:37
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/205175

Text (DALAM MASA EMBARGO) Kerenhapukh Emmanuella Grace Wattimena.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (5MB)

Actions (login required)

View Item